33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

No Bra Day, Terkuak Alasan Bra Sering Dikaitkan dengan Kanker Payudara

Hari
Tanpa Kutang atau No Bra Day berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang
kanker payudara. Pesannya, mendorong perempuan untuk memeriksakan diri untuk
kanker payudara, dan menjadwalkan pemeriksaan rutin. Lalu benarkah ada
kaitannya antara tidak mengenakan bra dan kanker payudara?

Internis,
Konsultan Hematologi dan Onkologi RS Kanker Dharmais Jakarta dr. Ronald A.
Hukom menjelaskan konsep No Bra Day pertama kali dimulai di Toronto, pada 2011,
ketika seorang dokter bedah plastik ingin memberi tahu perempuan yang baru
pulih dari kanker payudara tentang peluang untuk operasi rekonstruksi. Acara
tersebut dinamakan BRA day atau, Breast Reconstructive Awareness day.

“Nama
itu kemudian, entah bagaimana diganti namanya menjadi No Bra Day,” katanya kepada
JawaPos.com, Selasa (13/10).

Baca Juga :  ASI Eksklusif Mendorong Penurunan Prevalensi Stunting Tahun 2018-2019

Dia
menambahkan desas-desus, hoax di internet dan email serta setidaknya satu buku
telah menyebutkan bahwa bra menyebabkan kanker payudara dengan menghalangi
aliran getah bening. Menurut dr. Ronald A. Hukom informasi itu tidak berdasar.

“Tidak
ada dasar ilmiah atau klinis yang valid untuk klaim ini,” jelasnya.

Dia
menjelaskan gagasan bahwa bra dapat menyebabkan kanker dipicu oleh buku tahun
1995 berjudul Dressed to Kill. Diklaim bahwa perempuan yang memakai bra
‘underwear’ selama 12 jam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker
payudara, daripada perempuan yang tidak memakai bra.

Disebutkan
bahwa bra membatasi aliran sistem getah bening, yang mengakibatkan penumpukan
racun di dalam tubuh atau payudara. Namun, menurut American Cancer Society,
tidak pernah ada bukti bahwa kompresi kelenjar getah bening oleh bra menyebabkan
kanker payudara.

Baca Juga :  10 Tips Mudah Bagi Lansia dan Pasien Komorbid Agar Terhindar Covid-19

Pada
kenyataannya, cairan tubuh bergerak naik dan masuk ke kelenjar getah bening
ketiak, bukan menuju kawat bawah. Satu studi pada 2014 terhadap ratusan
perempuan tidak menemukan hubungan antara mengenakan bra, dan risiko kanker
payudara.

“Sebaliknya,
juga tidak ada cukup bukti bahwa mengenakan bra akan membantu mengurangi risiko
terkena kanker payudara,” katanya.

Hari
Tanpa Kutang atau No Bra Day berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang
kanker payudara. Pesannya, mendorong perempuan untuk memeriksakan diri untuk
kanker payudara, dan menjadwalkan pemeriksaan rutin. Lalu benarkah ada
kaitannya antara tidak mengenakan bra dan kanker payudara?

Internis,
Konsultan Hematologi dan Onkologi RS Kanker Dharmais Jakarta dr. Ronald A.
Hukom menjelaskan konsep No Bra Day pertama kali dimulai di Toronto, pada 2011,
ketika seorang dokter bedah plastik ingin memberi tahu perempuan yang baru
pulih dari kanker payudara tentang peluang untuk operasi rekonstruksi. Acara
tersebut dinamakan BRA day atau, Breast Reconstructive Awareness day.

“Nama
itu kemudian, entah bagaimana diganti namanya menjadi No Bra Day,” katanya kepada
JawaPos.com, Selasa (13/10).

Baca Juga :  ASI Eksklusif Mendorong Penurunan Prevalensi Stunting Tahun 2018-2019

Dia
menambahkan desas-desus, hoax di internet dan email serta setidaknya satu buku
telah menyebutkan bahwa bra menyebabkan kanker payudara dengan menghalangi
aliran getah bening. Menurut dr. Ronald A. Hukom informasi itu tidak berdasar.

“Tidak
ada dasar ilmiah atau klinis yang valid untuk klaim ini,” jelasnya.

Dia
menjelaskan gagasan bahwa bra dapat menyebabkan kanker dipicu oleh buku tahun
1995 berjudul Dressed to Kill. Diklaim bahwa perempuan yang memakai bra
‘underwear’ selama 12 jam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker
payudara, daripada perempuan yang tidak memakai bra.

Disebutkan
bahwa bra membatasi aliran sistem getah bening, yang mengakibatkan penumpukan
racun di dalam tubuh atau payudara. Namun, menurut American Cancer Society,
tidak pernah ada bukti bahwa kompresi kelenjar getah bening oleh bra menyebabkan
kanker payudara.

Baca Juga :  10 Tips Mudah Bagi Lansia dan Pasien Komorbid Agar Terhindar Covid-19

Pada
kenyataannya, cairan tubuh bergerak naik dan masuk ke kelenjar getah bening
ketiak, bukan menuju kawat bawah. Satu studi pada 2014 terhadap ratusan
perempuan tidak menemukan hubungan antara mengenakan bra, dan risiko kanker
payudara.

“Sebaliknya,
juga tidak ada cukup bukti bahwa mengenakan bra akan membantu mengurangi risiko
terkena kanker payudara,” katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru