PROKALTENG.CO
– Kebiasaan masyarakat dalam mengedukasi anak mengonsumsi susu kental manis
dinilai kurang tepat. Sebab susu kental manis bukan susu untuk anak. Selain itu
susu kental manis bisa berdampak pada gigi anak.
Susu
kental manis disebut memiliki kandungan yang berbeda serta komposisi gula
terlampau tinggi. Sebelumnya juga sesuai dengan aturan yang dikeluarkan Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengenai kental manis melalui peraturan BPOM
Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, yang melarang visualisasi
produk kental manis disetarakan dengan zat pelengkap gizi, layaknya produk susu
lain. Bahan visualisasi penyajian susu kental manis yang diseduh dengan air dan
disajikan sebagai minuman pun tak diperbolehkan.
“Susu
kental manis sering dianggap minuman yang direkomendasikan untuk mendukung
kesehatan dan pertumbuhan anak, padahal itu salah,†ungkap Ketua Persatuan Dokter
Gigi Indonesia (PDGI) Hananto dalam webinar kesehatan gigi, Selasa (9/3).
Menurutnya,
kandungan gizi susu kental manis jauh dari susu murni. Dalam setiap sendok susu
kental manis, setidaknya terkandung 5,5 gram lemak jenuh yang memiliki dampak
negatif bagi kesehatan. Selain itu kandungan gulanya bisa sampai 15 gram per
sajian.
Kadar
gula tinggi, kata dia, selain dapat mempengaruhi kondisi gula darah juga
menaikkan berat badan sehingga berpotensi menimbulkan obesitas. Dan juga
berdampak pada kesehatan gigi anak.
“Selain
dampak negatif bagi tumbuh kembang anak, maka yang perlu diwaspadai adalah sisa
susu yang mengandung gula tinggi menempel gigi bisa juga merusak jika tidak
segera dibersihkan,†jelas Hananto.
“Untuk
itu para orang tua wajib memperhatikan kondisi gigi anak seusai mengkonsumsi
susu kental manis,†tutup Hananto.