27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

WHO Akui Virus Corona Bisa Menular Melalui Udara

KALTENGPOS.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui terdapat
bukti bahwa Covid-19 dapat menular melalui udara. Namun, bukti terkait hal
tersebut masih perlu diperkuat dan divalidasi.

Dikutip dari The Guardian, Rabu (8/7) pernyataa tersebut diungkap oleh Benedetta
Allegranzi, Kepala Bidang Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi WHO dalam
jumpa pers harian di Jenewa, Selasa 7 Juli 2020.

“Kemungkinan penularan melalui
udara dalam pengaturan publik, terutama dalam kondisi yang sangat spesifik,
padat, tertutup, pengaturan berventilasi buruk yang telah dijelaskan, tidak
dapat dikesampingkan,” kata Allegranzi.

“Namun, bukti perlu dikumpulkan
dan ditafsirkan, dan kami terus mendukung ini,” imbuhnya.

Pimpinan teknis WHO untuk pandemi
Covid-19 Maria Van Kerkhove mengungkapkan, lembaganya telah mengulas tentang
kemungkinan penularan virus melalui udara. “Kami telah membicarakan tentang
kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai salah satu mode
penularan Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga :  Ketahui Dosis Tepat Konsumsi Vitamin E Sesuai Umur

Van Kerkhove mengatakan, WHO akan
memublikasikan ringkasan ilmiah yang merangkum penjelasan tentang cara
penularan virus dalam beberapa hari mendatang. Menurutnya, paket intervensi
yang komprehensif diperlukan untuk dapat menghentikan penularan.

Penyataan itu muncul setelah
sebuah surat terbuka untuk WHO dikirimkan oleh 239 ilmuwan dari 32 negara
beberapa waktu lalu.

Surat tersebut dipublikasikan
pada Senin 6 Juli 2020 di Jurnal Klinis Penyakit Menular. Mereka menemukan
sebuah bukti baru terkait adanya infeksi ketika partikel virus tak sengaja
terhirup manusia.

Partikel itu pun bisa mengambang
cukup lama di udara sehingga para ahli meminta WHO memperbarui panduan
penanganan Covid-19. “Kami mau mereka mengakui bukti ini,” tegas Jose Jimenez,
kimiawan dari Universitas Colorado yang menandatangani surat tersebut.

Baca Juga :  Penyebaran Virus Corona Diprediksi Mereda Akhir Mei

“Ini bukanlah serangan kepada
WHO. Ini debat saintifik, tetapi kami harus membukanya di publik karena mereka
menolak mendengar bukti itu setelah banyak berkomunikasi,” tuturnya.

Jose mengatakan, sejak sebelumnya
memang banyak perdebatan di antara praktisi medis terkait kemungkinan
penyebaran via aerosol. WHO sendiri, telah menetapkan standar yang terlalu
tinggi dengan kekhawatiran adanya kepanikan di masyarakat.

“Jika orang-orang mendengar
penularan di udara, pekerja medis akan menolak datang ke rumah sakit,”
pungkasnya.

KALTENGPOS.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui terdapat
bukti bahwa Covid-19 dapat menular melalui udara. Namun, bukti terkait hal
tersebut masih perlu diperkuat dan divalidasi.

Dikutip dari The Guardian, Rabu (8/7) pernyataa tersebut diungkap oleh Benedetta
Allegranzi, Kepala Bidang Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi WHO dalam
jumpa pers harian di Jenewa, Selasa 7 Juli 2020.

“Kemungkinan penularan melalui
udara dalam pengaturan publik, terutama dalam kondisi yang sangat spesifik,
padat, tertutup, pengaturan berventilasi buruk yang telah dijelaskan, tidak
dapat dikesampingkan,” kata Allegranzi.

“Namun, bukti perlu dikumpulkan
dan ditafsirkan, dan kami terus mendukung ini,” imbuhnya.

Pimpinan teknis WHO untuk pandemi
Covid-19 Maria Van Kerkhove mengungkapkan, lembaganya telah mengulas tentang
kemungkinan penularan virus melalui udara. “Kami telah membicarakan tentang
kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai salah satu mode
penularan Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga :  Ketahui Dosis Tepat Konsumsi Vitamin E Sesuai Umur

Van Kerkhove mengatakan, WHO akan
memublikasikan ringkasan ilmiah yang merangkum penjelasan tentang cara
penularan virus dalam beberapa hari mendatang. Menurutnya, paket intervensi
yang komprehensif diperlukan untuk dapat menghentikan penularan.

Penyataan itu muncul setelah
sebuah surat terbuka untuk WHO dikirimkan oleh 239 ilmuwan dari 32 negara
beberapa waktu lalu.

Surat tersebut dipublikasikan
pada Senin 6 Juli 2020 di Jurnal Klinis Penyakit Menular. Mereka menemukan
sebuah bukti baru terkait adanya infeksi ketika partikel virus tak sengaja
terhirup manusia.

Partikel itu pun bisa mengambang
cukup lama di udara sehingga para ahli meminta WHO memperbarui panduan
penanganan Covid-19. “Kami mau mereka mengakui bukti ini,” tegas Jose Jimenez,
kimiawan dari Universitas Colorado yang menandatangani surat tersebut.

Baca Juga :  Penyebaran Virus Corona Diprediksi Mereda Akhir Mei

“Ini bukanlah serangan kepada
WHO. Ini debat saintifik, tetapi kami harus membukanya di publik karena mereka
menolak mendengar bukti itu setelah banyak berkomunikasi,” tuturnya.

Jose mengatakan, sejak sebelumnya
memang banyak perdebatan di antara praktisi medis terkait kemungkinan
penyebaran via aerosol. WHO sendiri, telah menetapkan standar yang terlalu
tinggi dengan kekhawatiran adanya kepanikan di masyarakat.

“Jika orang-orang mendengar
penularan di udara, pekerja medis akan menolak datang ke rumah sakit,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru