Manggis
merupakan buah tropis yang memiliki bentuk dan rasa yang khas. Manggis sendiri
telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati luka, infeksi, gangguan
menstruasi, dan infeksi kulit hingga untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Dilansir dari Live
Strong, Rabu (3/7), buah ini dikenal kaya senyawa yang menyediakan
manfaat untuk kesehatan. Buah ini juga kaya akan phytochemical, yang
merupakan bahan kimia tanaman yang membantu meningkatkan kesehatan dan
mengurangi risiko penyakit.
Fitokimia
utama yang ditemukan dalam manggis adalah xanthones, sekelompok
senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Hal itu juga
diungkap pada sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Food
and Chemical Toxicology.
Sebuah studi
manusia pada tahun 2015 dari jurnal Food Science and Nutritionmenunjukkan,
jus manggis meningkatkan antioksidan dan antiinflamasi dalam darah. Untuk
mengolahnya bisa dengan merebusnya. Potong dan rendam kulitnya dengan air
mendidih. Atau bisa menambahkan daun teh manggis ke dalam air panas. Berikut
penjelasan manfaat dari manggis.
1. Sifat Anti-Kanker
Baru-baru
ini, phytochemical telah menjadi subjek penelitian yang cukup besar. Sebuah
studi 2011 yang diterbitkan dalam Current Molecular Medicine menemukan
bahwa xanthone pada
manggis dapat mencegah perkembangan atau mengurangi ukuran tumor pada berbagai
jenis kanker.
2. Anti-Mikroba
Ekstrak dari xanthones dan phytochemical dalam
manggis, telah ditemukan memiliki sifat antibakteri, antivirus dan antijamur.
Dan penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam Complementary Therapies in Medicine menemukan
penggunaan topikal bisa meningkatkan kesehatan gigi dan mengurangi risiko
karies gigi, atau gigi berlubang, dan penyakit gusi. Penelitian laboratorium
telah menunjukkan bahwa ekstrak manggis menghambat virus dengue dan malaria.
3. Manfaat Lainnya
Komponen
tanaman manggis juga bisa membantu penurunan berat badan. Kandungan antioksidan
yang tinggi dari buah ini dan potensi anti-inflamasi melindungi tubuh dari
kerusakan. Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2018 pada tikus dari International
Journal on Molecular Sciences menunjukkan bahwa senyawa
manggis melawan kerusakan hati dari acetaminophen, bahan dalam Tylenol.
Dan sebuah
penelitian pada 2017 juga dari International Journal on Molecular
Sciences menemukan, ekstrak manggis dapat melindungi tikus
dari kerusakan akibat sinar matahari. Penelitian tambahan menunjukkan sifat
manggis dapat membantu kerusakan saraf, penyakit usus dan tekanan darah tinggi.
Buah dan teh
manggis umumnya dianggap aman dikonsumsi tanpa efek samping. Tidak ada
penelitian manusia yang cukup untuk mengklarifikasi efek dan dosis manggis.
Selain itu, manggis memiliki potensi untuk berinteraksi dengan obat-obatan
tertentu. Maka bicarakan dengan dokter tentang risiko sebelum mengonsumsi
manggis.(jpc)