26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Saran Dokter ke Penderita Sakit Gigi yang Tinggal di Zona Merah Covid

Kondisi
pandemi Covid-19 turut memberikan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat yang
hendak mendatangi fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit atau
sejenisnya. Banyak warga merasa khawatir akan tertular atau menularkan virus
jika keluar rumah terutama yang tinggal di zona merah.

Ternyata,
warga yang mengalami gangguan kesehatan tidak melulu harus langsung mendatangi
fasilitas kesehatan. Seperti halnya bagi warga di zona merah yang mengalami
keluhan sakit gigi.

Mereka
tidak perlu langsung berobat ke rumah sakit. Mereka bisa terlebih dahulu
menghubungi dokter gigi untuk melakukan konsultasi. Nantinya, dokter tersebut
akan membimbing langkah-langkah penyembuhan yang harus dilakukan pasien. Dengan
begitu mereka tetap bisa berdiam diri di rumah namun bisa mengobati sakitnya.

“Kalau
tidak perlu emergency bisa lakukan konsultasi online misalkan ke pasien
tersebut,” kata drg. Anastasia Ririen Pramudyawati dalam diskusi yang
diselenggerakan oleh BNPB.

Ana
menjelaskan, saat ini sudah banyak dokter gigi yang melayani konsultasi secara
online. Hal ini tentu menjadi solusi bagi warga agar tidak tertular Covid-19.
Mereka cukup menggunakan telepon genggamnya dan sudah bisa mendapat saran untuk
perawatan giginya.

Baca Juga :  Akhiri Pandemi dengan Vaksin, Penerapan Prokes Harus Konsisten

Namun,
konsultasi online ini tidak berlaku bagi keadaan darurat. Misalnya pasien
mengalami pendarahan gigi hebat, maka harus tetap dilarikan ke rumah sakit.
Warga pun diminta tidak khawatir jika harus dibawa ke rumah sakit. Karena rumah
sakit telah disiapkan sebaik mungkin agar mengurangi penularan virus. Setiap
tenaga medis juga telah dilengkapi dengan APD lengkap.

Ana
menilai masalah kesehatan gigi kerap kali disepelekan oleh warga. Padahal bisa
berakibat fatal jika dibiarkan dalam jangka panjang. Oleh karena itu,
masyarakat diminta tidak takut berkonsultasi dengan dokter, meskipun pandemi
tengah berlangsung.

“Idealnya
adalah konsultasi ke dokter gigi dan yang paling dekat adalah Puskesmas, RS
terdekat atau dokter gigi langganan. Jadi jangan takut konsultasi ke dokter,”
ucapnya.

Baca Juga :  Ahli Jelaskan Beda Mutasi B117 dengan Covid-19 Asli Wuhan

Menurutnya,
banyak warga yang tidak tahu jika mengalami gangguan kesehatan gigi. Mereka
menganggap gejala bau mulut, gusi gampang berdarah, atau makanan mudah
menyempil di antara gigi adalah hal lumrah. Padahal jika dibiarkan bisa
berakibat fatal seperti hancuranya tulang penyangga gigi. Sehingga gigi akan
goyah dan lepas sendiri. Efek jangan panjangnya bisa turut mempengatuhi kondisi
kesehatan tubuh pasien.

“Makanya
itu wajib periksa rutin ke dokter gigi, apabila khawatir kondisi pandemi
silakan menghubungi dokter terdekat atau tanya dokter gigi yang sudah bisa
menerima akses secara online,” pungkas Ana.

Langkah
di atas juga sebagai pelengkap prosedur pencegahan penularan Covid-19 saat
berkegiatan di luar rumah yang dikenal 3M. Yakni rutin mencuci tangan, menjaga
jarak, dan memakai masker.

Kondisi
pandemi Covid-19 turut memberikan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat yang
hendak mendatangi fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit atau
sejenisnya. Banyak warga merasa khawatir akan tertular atau menularkan virus
jika keluar rumah terutama yang tinggal di zona merah.

Ternyata,
warga yang mengalami gangguan kesehatan tidak melulu harus langsung mendatangi
fasilitas kesehatan. Seperti halnya bagi warga di zona merah yang mengalami
keluhan sakit gigi.

Mereka
tidak perlu langsung berobat ke rumah sakit. Mereka bisa terlebih dahulu
menghubungi dokter gigi untuk melakukan konsultasi. Nantinya, dokter tersebut
akan membimbing langkah-langkah penyembuhan yang harus dilakukan pasien. Dengan
begitu mereka tetap bisa berdiam diri di rumah namun bisa mengobati sakitnya.

“Kalau
tidak perlu emergency bisa lakukan konsultasi online misalkan ke pasien
tersebut,” kata drg. Anastasia Ririen Pramudyawati dalam diskusi yang
diselenggerakan oleh BNPB.

Ana
menjelaskan, saat ini sudah banyak dokter gigi yang melayani konsultasi secara
online. Hal ini tentu menjadi solusi bagi warga agar tidak tertular Covid-19.
Mereka cukup menggunakan telepon genggamnya dan sudah bisa mendapat saran untuk
perawatan giginya.

Baca Juga :  Akhiri Pandemi dengan Vaksin, Penerapan Prokes Harus Konsisten

Namun,
konsultasi online ini tidak berlaku bagi keadaan darurat. Misalnya pasien
mengalami pendarahan gigi hebat, maka harus tetap dilarikan ke rumah sakit.
Warga pun diminta tidak khawatir jika harus dibawa ke rumah sakit. Karena rumah
sakit telah disiapkan sebaik mungkin agar mengurangi penularan virus. Setiap
tenaga medis juga telah dilengkapi dengan APD lengkap.

Ana
menilai masalah kesehatan gigi kerap kali disepelekan oleh warga. Padahal bisa
berakibat fatal jika dibiarkan dalam jangka panjang. Oleh karena itu,
masyarakat diminta tidak takut berkonsultasi dengan dokter, meskipun pandemi
tengah berlangsung.

“Idealnya
adalah konsultasi ke dokter gigi dan yang paling dekat adalah Puskesmas, RS
terdekat atau dokter gigi langganan. Jadi jangan takut konsultasi ke dokter,”
ucapnya.

Baca Juga :  Ahli Jelaskan Beda Mutasi B117 dengan Covid-19 Asli Wuhan

Menurutnya,
banyak warga yang tidak tahu jika mengalami gangguan kesehatan gigi. Mereka
menganggap gejala bau mulut, gusi gampang berdarah, atau makanan mudah
menyempil di antara gigi adalah hal lumrah. Padahal jika dibiarkan bisa
berakibat fatal seperti hancuranya tulang penyangga gigi. Sehingga gigi akan
goyah dan lepas sendiri. Efek jangan panjangnya bisa turut mempengatuhi kondisi
kesehatan tubuh pasien.

“Makanya
itu wajib periksa rutin ke dokter gigi, apabila khawatir kondisi pandemi
silakan menghubungi dokter terdekat atau tanya dokter gigi yang sudah bisa
menerima akses secara online,” pungkas Ana.

Langkah
di atas juga sebagai pelengkap prosedur pencegahan penularan Covid-19 saat
berkegiatan di luar rumah yang dikenal 3M. Yakni rutin mencuci tangan, menjaga
jarak, dan memakai masker.

Terpopuler

Artikel Terbaru