Dibandingkan dengan sekadar membicarakan perasaan kita dengan orang lain, menulis jurnal menawarkan tingkat privasi dan fleksibilitas yang lebih tinggi. Kita dapat menulis kapan saja dan di mana saja tanpa harus khawatir akan penilaian orang lain.
Selain itu, menulis juga memungkinkan kita untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan kita secara lebih mendalam. Dengan kata lain, menulis jurnal merupakan sebuah bentuk terapi diri yang sangat efektif.
Penelitian oleh Sohal, Singh, Dhillon & Gill mendukung temuan ini, menyatakan bahwa kebiasaan menulis jurnal dapat secara signifikan mengurangi hari sakit yang disebabkan oleh stres. Dilansir dari positivepsychology.com, berikut ini berbagai manfaat menulis jurnal bagi kesehatan mental yang mudah dilakukan.
- Mengatasi kecemasan
Bagaimana cara menulis jurnal bisa membantu mengatasi kecemasan? Salah satu penjelasannya adalah bahwa menulis jurnal membantu kita memproses emosi yang kompleks. Ketika kita menuangkan pikiran dan perasaan kita ke dalam tulisan, maka kita sebenarnya sedang mengorganisir dan memberi makna pada pengalaman yang dialami.
Proses ini membantu kita untuk memperoleh perspektif yang lebih luas dan objektif mengenai situasi yang membuat kita merasa cemas. Selain itu, menulis jurnal juga mampu membantu kita mengidentifikasi pola pikir negatif yang biasanya memperburuk kecemasan.
- Mengurangi gangguan depresi
Salah satu alasan mengapa menulis jurnal efektif dalam mengurangi gejala depresi adalah sebab praktik ini membantu kita memproses emosi negatif. Saat kita menuangkan pikiran dan perasaan kita ke dalam tulisan, kita sebenarnya sedang memberikan ruang bagi emosi-emosi tersebut untuk keluar.
Hal ini dapat membantu kita merasa lebih lega dan mengurangi intensitas emosi negatif. Selain itu, menulis jurnal juga bisa membantu kita untuk mengembangkan rasa syukur dan optimisme yang merupakan faktor penting dalam pemulihan dari depresi.
- Manajemen stres
Menulis jurnal dapat membantu mengatasi dan mengurangi dampak peristiwa stres, sehingga mampu mencegah kelelahan dan kecemasan kronis. Penelitian menunjukkan bahwa menulis secara pribadi tentang peristiwa yang menegangkan dan mencurahkan pikiran serta emosi ke dalam tulisan bisa mengurangi tekanan mental.
Dalam konteks manajemen stres, menulis jurnal memungkinkan kita untuk memproses emosi sebab juga dapat meningkatkan kecenderungan untuk mencari dukungan sosial. Keadaan ini bisa berkontribusi pada penyembuhan emosional dan memperkuat ketahanan kita terhadap stres.
- Refleksi diri
Jika kamu ingin mencoba menulis jurnal untuk membantumu mengatasi stres dan pikiran negatif, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, buatlah jadwal menulis yang teratur. Kedua, jangan terlalu khawatir tentang tata bahasa atau ejaan yang sempurna. Selain itu, kamu akan merasa bebas untuk mengekspresikan diri dengan jujur.
Ketiga, cobalah fokus pada apa yang tengah kamu rasakan saat ini, bukan pada apa yang seharusnya dirasakan. Dengan konsisten dalam mempraktikkan menulis jurnal, maka kamu akan mulai merasakan manfaatnya bagi kesehatan mentalmu.
- Bisa untuk pemulihan
Walaupun penelitian memperlihatkan bahwa menulis jurnal ekspresif dapat menjadi alat yang efektif dalam proses pemulihan trauma, pendekatan yang menggabungkan penjurnalan dengan teknik lain, seperti visualisasi, juga mampu memberikan manfaat tambahan.
Penelitian Mims 2015 menunjukkan bahwa visualisasi dapat membantu seseorang untuk memproses pengalaman traumatis secara lebih mendalam dan membangun kembali rasa koneksi dengan diri sendiri dan orang lain.
Terlepas dari pendekatan yang digunakan, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa menulis jurnal merupakan sebuah intervensi yang berharga dan efektif dalam mendukung pemulihan dari berbagai jenis trauma.(jpc)