Menurut Psikologi, tidak semua orang yang mengalami stres terlihat jelas mengalami tekanan. Beberapa orang sangat pandai menyembunyikan kondisi ini, mereka dengan menunjukkan perilaku yang tampak biasa di permukaan.
Namun, di balik sikap tenang itu, ada tanda-tanda halus yang mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya sedang mengalami stres berat. Perilaku menyembunyikan tekanan mental ini sering kali menjadi mekanisme pertahanan diri untuk menjaga citra dan stabilitas emosional.
Dinukil dari Hack Spirit pada Kamis (10/10), dijelaskan bahwa ada delapan perilaku halus yang menunjukkan bahwa seseorang sedang sangat stres tapi mereka piawai menyembunyikan kondisi tersebut menurut Psikologi.
- Kompensasi berlebihan
Banyak orang yang sangat stres akan mencoba menutupi hal tersebut dengan menutupinya dengan melakukan kompensasi yang berlebihan dalam berbagai aspek kehidupan.
Mereka mungkin akan mengambil tugas tambahan di tempat kerja, sukarela untuk setiap acara sosial, atau selalu terlihat sibuk. Perilaku ini muncul dari keinginan untuk membuktikan bahwa mereka dapat menangani segalanya dengan sempurna, meskipun sebenarnya mereka merasa kewalahan.
Namun, jika diamati dengan seksama, tanda-tanda kompensasi yang berlebihan dapat terlihat, seperti jadwal yang padat, kesibukan yang terus-menerus, dan ketidakmampuan untuk menolak. Ini dapat menjadi tanda bahwa seseorang sedang menyembunyikan stres yang mereka alami.
- Pelupa yang tidak biasa
Ketika seseorang sedang mengalami stres yang luar biasa, hal ini dapat mempengaruhi daya ingat mereka. Mereka mungkin akan sering melupakan hal-hal kecil, seperti meletakkan kunci mobil atau melupakan untuk membalas email penting.
Ini bukan hanya terjadi sekali-kali, tetapi menjadi suatu pola yang tidak biasa bagi mereka. Pelupa yang tidak biasa ini dapat menjadi tanda adanya stres yang sedang dialami oleh seseorang, meskipun mereka mencoba untuk menyembunyikannya.
- Perubahan kebiasaan makan
Stres dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Beberapa orang mungkin akan lebih sering mencari makanan kenyamanan, sementara yang lain mungkin akan kehilangan selera makan.
Hal ini terkait dengan bagaimana tubuh kita merespons stres. Kelenjar adrenal akan mengeluarkan kortisol, hormon yang dapat meningkatkan selera makan. Di sisi lain, stres yang berkepanjangan dapat mengganggu sistem pencernaan, sehingga menyebabkan hilangnya selera makan.
Jika kamu perhatikan seseorang yang biasanya makan dengan normal, tiba-tiba terlihat makan lebih banyak atau lebih sedikit, ini dapat menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami stres yang tersembunyi.
- Gangguan tidur
Tidur adalah kesempatan bagi tubuh kita untuk mengisi ulang dan menyeimbangkan diri. Namun, ketika seseorang sedang stres, mendapatkan tidur yang berkualitas dapat menjadi tantangan.
Orang yang sangat stres seringkali mengalami gangguan tidur, seperti kesulitan untuk jatuh tertidur, sering terbangun di malam hari, atau bangun dengan perasaan tidak cukup beristirahat.
Jika kamu menyadari bahwa seseorang yang biasanya tidur dengan baik, tiba-tiba mengeluhkan masalah tidur atau kelelahan, ini dapat menjadi tanda bahwa mereka sedang menghadapi stres yang lebih besar dari yang mereka tunjukkan.
- Menarik diri dari kegiatan sosial
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan koneksi, pengalaman bersama, dan waktu dengan orang-orang yang kita sayangi. Oleh karena itu, jika kamu melihat seseorang yang biasanya suka bersosialisasi, tiba-tiba mulai mencari alasan untuk tetap di rumah, ini mungkin bukan hanya sekedar ingin sendiri.
Hal ini dapat menjadi cara mereka untuk mengatasi stres yang sedang dialami. Ketika stres, segala sesuatu terasa membutuhkan lebih banyak usaha, bahkan hal-hal yang biasanya kamu nikmati. Menarik diri dapat menjadi cara untuk menghemat energi atau menghindari situasi yang dapat menimbulkan stres tambahan.
- Mudah tersinggung
Stres dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah tersinggung. Hal-hal kecil yang biasanya dapat diabaikan, tiba-tiba menjadi masalah besar. Jika kamu perhatikan seseorang yang biasanya bersabar, tiba-tiba menjadi lebih sering marah atau sensitif, ini dapat menjadi tanda bahwa mereka sedang menghadapi stres yang tersembunyi.
Penting untuk diingat bahwa ini bukan tentang kamu, melainkan tentang apa yang sedang mereka hadapi. Bersikap pengertian dan sabar dapat sangat membantu pada saat-saat seperti ini.
- Sakit kepala yang sering
Ketika stres menjadi tamu yang sering datang dalam hidup seseorang, seringkali ia akan ditemani oleh sakit kepala. Orang yang mengalami stres tinggi seringkali melaporkan mengalami sakit kepala lebih sering dari biasanya.
Hal ini terjadi karena stres dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot, terutama di leher dan bahu. Ketegangan ini kemudian dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di kepala.
Jika kamu memperhatikan seseorang yang jarang mengeluh sakit kepala, tiba-tiba sering mengalaminya, ini mungkin bukan hanya masalah fisik, tetapi juga tanda adanya stres yang perlu diperhatikan.
- Mengabaikan perawatan diri
Perawatan diri bukan hanya sebuah kemewahan, tetapi sebuah kebutuhan. Ini tentang mengambil waktu untuk melakukan hal-hal yang dapat menyegarkan tubuh dan pikiran. Namun, ketika seseorang sedang dilanda stres yang luar biasa, perawatan diri seringkali menjadi hal yang terabaikan.
Mereka mungkin akan melewatkan jam makan, melupakan olahraga, atau tidak mengambil waktu untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang mereka sukai. Mengabaikan perawatan diri ini bukan hanya tanda dari jadwal yang padat, tetapi juga indikator bahwa stres telah mereka singkirkan dari perhatian.
Jadi, jika kamu melihat seseorang mengabaikan rutinitas perawatan dirinya, penting untuk mendorong mereka untuk mengambil waktu untuk diri sendiri. Ingatkan mereka bahwa tidak apa-apa untuk memperlambat, untuk bernapas, dan untuk memprioritaskan kesejahteraan mereka. Karena pada akhirnya, kita tidak bisa mengisi gelas orang lain jika gelas kita sendiri kosong.(jpc)