28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Merana karena Corona, Gaji Pemain Dipotong 70 Persen

BARCELONA
– Manajemen Barcelona bisa kehilangan 100 juta euro atau sekira
Rp1,8 triliun dalam beberapa bulan ke depan imbas merebaknya virus corona.
Seperti diberitakan Marca, Senin (30/3), ada beberapa sektor yang membuat
Barcelona kehilangan banyak uang.

Dalam beberapa bulan ke depan, Barcelona
kehilangan pemasukan dari tiket pertandingan, hak siar televisi, pemasukan dari
laga Liga Champions dan penjualan merchandise. Akibatnya dalam waktu dekat,
manajemen Barcelona siap mengeluarkan kebijakan.

Manajemen Barcelona akan memotong gaji Lionel
Messi dan kawan-kawan sebesar 70 persen. Pemotongan gaji itu dimaksudkan untuk
menyeimbangkan neraca keuangan klub agar terhindar dari kebangkrutan.

Liga Spanyol 2019-2020 hingga kini belum
diketahui kapan kembali bergulir. Sebab, dua pekan lalu Federasi Sepakbola
Spanyol (RFEF) memutuskan menunda kompetisi hingga batas waktu yang belum
ditentukan.

Spanyol jadi negara kedua terbesar yang
terdampak virus corona. Tercatat ada 85.195 kasus virus corona di Negeri
Matador dan menyebabkan 7.340 meninggal dunia.

Tentu harapannya pandemi virus corona bisa
segera berakhir. Dengan begitu, masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti
biasa plus pencinta sepakbola dapat kembali menyaksikan
pertandingan-pertandingan berkelas dari lapangan hijau.

Baca Juga :  Mengusik Singgasana

Nah, terkait pemotongan gaji pemain Barcelona,
megabintang Lionel Messi menyatakan siap untuk mendapat pemotongan
gajinya di Barcelona guna membantu keuangan klub tersebut di tengah
pandemi virus corona atau Covid-19.

Pengumuman kesiapan pengurangan upah itu
diunggah La Pulga, julukan Messi, lewat akun Instagram miliknya. Dalam unggahan
itu, Messi dan pemain Barcelona tidak saja siap dipotong gaji, tetapi juga akan
mengurangi beban Blaugrana.

“Tiba saatnya untuk mengumumkan bahwa,
terlepas dari pengurangan 70 persen dari gaji kami selama keadaan darurat, kami
juga akan memberikan kontribusi sehingga karyawan klub bisa mendapatkan 100
persen dari gaji mereka selama situasi ini berlangsung,” ujar Messi dalam
pernyataannya di Instagram seperti dikutip dari AS.

Klarifikasi Messi tersebut merupakan jawaban
rumor yang berkembang selama ini, di mana gaji Gerard Pique dan kawan-kawan
tidak akan diterima 100 persen akibat wabah virus corona.

Baca Juga :  Fokus Hadapi Madura, Kalteng Putra Misi Sapu Bersih Empat Laga Sisa

Sebelumnya pemotongan gaji di Barcelona itu
hanya diberlakukan untuk tim senior putra, sedangkan tim putri, usia muda, dan
divisi olahraga lainnya tidak akan terpengaruh.

Sejumlah media di Spanyol juga menyebut ‘ruang
ganti’ klub asal Catalunya itu terbelah tiga dengan isu pemangkasan upah
tersebut.

Sementara itu, sumber lain melaporkan Barcelona
akan memberlakukan pemotongan paksa kepada pemainnya. Menurut AS, pemotongan
sebesar 70 persen itu berdasarkan peraturan ‘Rencana Penyesuaian Tenaga Kerja
Sementara’ atau ERTE yang berlaku di Spanyol sejak usai krisis ekonomi dunia
pada 2008.

Akan tetapi, Messi mengklarifikasi, para pemain
di Barcelona masih bungkam soal rumor pemotongan gaji itu karena tengah
berdiskusi dengan klub.

“Jika kami tidak berbicara sampai
sekarang, itu karena prioritas kami adalah menemukan solusi yang nyata untuk
membantu klub, tetapi juga bagi mereka yang akan lebih terpengaruh oleh situasi
ini,” tutur Messi. 

BARCELONA
– Manajemen Barcelona bisa kehilangan 100 juta euro atau sekira
Rp1,8 triliun dalam beberapa bulan ke depan imbas merebaknya virus corona.
Seperti diberitakan Marca, Senin (30/3), ada beberapa sektor yang membuat
Barcelona kehilangan banyak uang.

Dalam beberapa bulan ke depan, Barcelona
kehilangan pemasukan dari tiket pertandingan, hak siar televisi, pemasukan dari
laga Liga Champions dan penjualan merchandise. Akibatnya dalam waktu dekat,
manajemen Barcelona siap mengeluarkan kebijakan.

Manajemen Barcelona akan memotong gaji Lionel
Messi dan kawan-kawan sebesar 70 persen. Pemotongan gaji itu dimaksudkan untuk
menyeimbangkan neraca keuangan klub agar terhindar dari kebangkrutan.

Liga Spanyol 2019-2020 hingga kini belum
diketahui kapan kembali bergulir. Sebab, dua pekan lalu Federasi Sepakbola
Spanyol (RFEF) memutuskan menunda kompetisi hingga batas waktu yang belum
ditentukan.

Spanyol jadi negara kedua terbesar yang
terdampak virus corona. Tercatat ada 85.195 kasus virus corona di Negeri
Matador dan menyebabkan 7.340 meninggal dunia.

Tentu harapannya pandemi virus corona bisa
segera berakhir. Dengan begitu, masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti
biasa plus pencinta sepakbola dapat kembali menyaksikan
pertandingan-pertandingan berkelas dari lapangan hijau.

Baca Juga :  Mengusik Singgasana

Nah, terkait pemotongan gaji pemain Barcelona,
megabintang Lionel Messi menyatakan siap untuk mendapat pemotongan
gajinya di Barcelona guna membantu keuangan klub tersebut di tengah
pandemi virus corona atau Covid-19.

Pengumuman kesiapan pengurangan upah itu
diunggah La Pulga, julukan Messi, lewat akun Instagram miliknya. Dalam unggahan
itu, Messi dan pemain Barcelona tidak saja siap dipotong gaji, tetapi juga akan
mengurangi beban Blaugrana.

“Tiba saatnya untuk mengumumkan bahwa,
terlepas dari pengurangan 70 persen dari gaji kami selama keadaan darurat, kami
juga akan memberikan kontribusi sehingga karyawan klub bisa mendapatkan 100
persen dari gaji mereka selama situasi ini berlangsung,” ujar Messi dalam
pernyataannya di Instagram seperti dikutip dari AS.

Klarifikasi Messi tersebut merupakan jawaban
rumor yang berkembang selama ini, di mana gaji Gerard Pique dan kawan-kawan
tidak akan diterima 100 persen akibat wabah virus corona.

Baca Juga :  Fokus Hadapi Madura, Kalteng Putra Misi Sapu Bersih Empat Laga Sisa

Sebelumnya pemotongan gaji di Barcelona itu
hanya diberlakukan untuk tim senior putra, sedangkan tim putri, usia muda, dan
divisi olahraga lainnya tidak akan terpengaruh.

Sejumlah media di Spanyol juga menyebut ‘ruang
ganti’ klub asal Catalunya itu terbelah tiga dengan isu pemangkasan upah
tersebut.

Sementara itu, sumber lain melaporkan Barcelona
akan memberlakukan pemotongan paksa kepada pemainnya. Menurut AS, pemotongan
sebesar 70 persen itu berdasarkan peraturan ‘Rencana Penyesuaian Tenaga Kerja
Sementara’ atau ERTE yang berlaku di Spanyol sejak usai krisis ekonomi dunia
pada 2008.

Akan tetapi, Messi mengklarifikasi, para pemain
di Barcelona masih bungkam soal rumor pemotongan gaji itu karena tengah
berdiskusi dengan klub.

“Jika kami tidak berbicara sampai
sekarang, itu karena prioritas kami adalah menemukan solusi yang nyata untuk
membantu klub, tetapi juga bagi mereka yang akan lebih terpengaruh oleh situasi
ini,” tutur Messi. 

Terpopuler

Artikel Terbaru