30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Batalkan Lanjutan Kompetisi, Fokus ke Musim Baru

Ditundanya Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun
depan tak hanya berdampak pada persiapan timnas U-19 Indonesia dan segala
renovasi stadion yang sudah berjalan. Tapi, juga berdampak pada sepak bola
Indonesia secara keseluruhan.

Menyikapi hal tersebut, anggota-anggota PSSI
lantang bersuara. Di antaranya, terkait lanjutan kompetisi yang rencananya
dihelat pada Februari tahun depan. Mereka meminta rencana itu dibatalkan saja.

Salah satu yang paling lantang adalah PSMS
Medan. Melalui Sekertaris Umum Julius Raja, Ayam Kinantan menegaskan PSSI dan
PT LIB sudah tidak punya alasan lagi untuk melanjutkan kompetisi musim 2020.

’’Dulu alasannya kan karena Piala Dunia. Jadi,
harus ada kompetisi. Sekarang FIFA sudah membatalkan. Jadi, batalkan saja
lanjutan kompetisi. Fokus ke musim baru,’’ cetusnya.

Dia pun mengajak seluruh kontestan Liga 2 untuk
sama-sama menentukan sikap menolak melanjutkan kompetisi.

’’PSSI dan LIB sekarang tidak punya beban. Harusnya
tidak memutar kompetisi terburu-buru. Masih cukup banyak waktu untuk
mempersiapkan kompetisi baru. Klub juga bisa melepas pemain, tidak perlu pusing
menggaji bulanan,’’ ungkapnya.

Nah, Kongres Tahuan PSSI yang akan dilaksanakan
pada 26 Februari tahun depan harusnya jadi ajang untuk membahas kompetisi baru.
Tak perlu memaksakan melanjutkan kompetisi yang sampai saat ini belum mendapat
izin dari pihak kepolisian.

Baca Juga :  Butuh Pelampiasan Amarah untuk Keluar dari Krisis

’’Kalau rugi ya risiko. Kami klub juga rugi
kalau tidak pasti seperti ini. PSMS sudah habis Rp 7,5 miliar. Baru satu kali
tanding. LIB kalau alasan uang sponsor sudah masuk ya kembalikan, itu risiko.
Baru sekarang berpikir musim baru seperti apa. Panjang waktunya. Habis Ramadan
bisa diputar daripada melanjutkan,’’ ungkapnya.

Hal senada dikatakan Direktur Tim Madura United
Haruna Soemitro. Pihaknya bahkan sudah mengirimkan surat resmi terkait
pembubaran tim kepada pelatih, pemain, dan ofisialnya. ’’Kami sudah sampaikan
secara perinci apa saja yang akan berdampak pada tim melalui surat itu,’’
ungkapnya.

Haruna mengatakan, yang pasti manajemen sampai
saat ini hanya mampu membayar gaji pemain sesuai dengan SK PSSI terakhir sampai
Desember ini. Nanti, pemain sudah tidak mendapat gaji lagi dari Madura United
pada Januari mendatang dan seterusnya. ’’Kami juga memberikan kesempatan kepada
pemain untuk mencari klub lain,’’ paparnya.

Hal tersebut berlangsung sampai nanti PSSI
ataupun LIB berhasil mendapatkan surat izin keramaian dari kepolisian. Artinya,
sudah pasti akan ada kejelasan kapan kompetisi akan digelar. ’’Di situ nanti
kami memanggil pemain lagi sesuai dengan kebutuhan tim,’’ terangnya.

Baca Juga :  Mesut Ozil Siap Diboyong Klub Turki

Dari perwakilan Asprov PSSI, Sekretaris Asprov
PSSI Jawa Timur Amir Burhannudin juga tak ketinggalan ikut angkat bicara.
Menurut dia, saat ini sudah tidak relevan lagi PSSI dan LIB terus berbicara
soal optimisme melanjutkan kompetisi. Apalagi dalam waktu dekat, sudah ada
kongres tahunan PSSI.

’’PSSI fokus saja pada pertanggungjawaban
kegiatan di tahun 2020. Termasuk kompetisi. Jangan berwacana yang aneh-aneh
lagi. Kompetisi tidak boleh diputuskan sepihak oleh PSSI apalagi oleh LIB.
Kompetisi itu keputusan kongres,’’ tegasnya.

Karena itu, dia meminta Direktur Utama LIB
Akhmad Hadian Lukita untuk membaca statuta PSSI sebelum berkomentar soal
melanjutkan kompetisi. Sebab, voters saat ini punya hak untuk mengajukan
pembahasan soal kompetisi dalam kongres tahunan PSSI.

’’Jadi, hal semacam
kompetisi ini pasti akan dibahas dalam kongres sehingga tidak ada gunanya kalau
PSSI, apalagi LIB, terus-menerus mewacanakan lanjutan kompetisi 2020 pada
Februari 2021. Tahun 2020 itu sudah tutup buku,’’ jelasnya.

Ditundanya Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun
depan tak hanya berdampak pada persiapan timnas U-19 Indonesia dan segala
renovasi stadion yang sudah berjalan. Tapi, juga berdampak pada sepak bola
Indonesia secara keseluruhan.

Menyikapi hal tersebut, anggota-anggota PSSI
lantang bersuara. Di antaranya, terkait lanjutan kompetisi yang rencananya
dihelat pada Februari tahun depan. Mereka meminta rencana itu dibatalkan saja.

Salah satu yang paling lantang adalah PSMS
Medan. Melalui Sekertaris Umum Julius Raja, Ayam Kinantan menegaskan PSSI dan
PT LIB sudah tidak punya alasan lagi untuk melanjutkan kompetisi musim 2020.

’’Dulu alasannya kan karena Piala Dunia. Jadi,
harus ada kompetisi. Sekarang FIFA sudah membatalkan. Jadi, batalkan saja
lanjutan kompetisi. Fokus ke musim baru,’’ cetusnya.

Dia pun mengajak seluruh kontestan Liga 2 untuk
sama-sama menentukan sikap menolak melanjutkan kompetisi.

’’PSSI dan LIB sekarang tidak punya beban. Harusnya
tidak memutar kompetisi terburu-buru. Masih cukup banyak waktu untuk
mempersiapkan kompetisi baru. Klub juga bisa melepas pemain, tidak perlu pusing
menggaji bulanan,’’ ungkapnya.

Nah, Kongres Tahuan PSSI yang akan dilaksanakan
pada 26 Februari tahun depan harusnya jadi ajang untuk membahas kompetisi baru.
Tak perlu memaksakan melanjutkan kompetisi yang sampai saat ini belum mendapat
izin dari pihak kepolisian.

Baca Juga :  Butuh Pelampiasan Amarah untuk Keluar dari Krisis

’’Kalau rugi ya risiko. Kami klub juga rugi
kalau tidak pasti seperti ini. PSMS sudah habis Rp 7,5 miliar. Baru satu kali
tanding. LIB kalau alasan uang sponsor sudah masuk ya kembalikan, itu risiko.
Baru sekarang berpikir musim baru seperti apa. Panjang waktunya. Habis Ramadan
bisa diputar daripada melanjutkan,’’ ungkapnya.

Hal senada dikatakan Direktur Tim Madura United
Haruna Soemitro. Pihaknya bahkan sudah mengirimkan surat resmi terkait
pembubaran tim kepada pelatih, pemain, dan ofisialnya. ’’Kami sudah sampaikan
secara perinci apa saja yang akan berdampak pada tim melalui surat itu,’’
ungkapnya.

Haruna mengatakan, yang pasti manajemen sampai
saat ini hanya mampu membayar gaji pemain sesuai dengan SK PSSI terakhir sampai
Desember ini. Nanti, pemain sudah tidak mendapat gaji lagi dari Madura United
pada Januari mendatang dan seterusnya. ’’Kami juga memberikan kesempatan kepada
pemain untuk mencari klub lain,’’ paparnya.

Hal tersebut berlangsung sampai nanti PSSI
ataupun LIB berhasil mendapatkan surat izin keramaian dari kepolisian. Artinya,
sudah pasti akan ada kejelasan kapan kompetisi akan digelar. ’’Di situ nanti
kami memanggil pemain lagi sesuai dengan kebutuhan tim,’’ terangnya.

Baca Juga :  Mesut Ozil Siap Diboyong Klub Turki

Dari perwakilan Asprov PSSI, Sekretaris Asprov
PSSI Jawa Timur Amir Burhannudin juga tak ketinggalan ikut angkat bicara.
Menurut dia, saat ini sudah tidak relevan lagi PSSI dan LIB terus berbicara
soal optimisme melanjutkan kompetisi. Apalagi dalam waktu dekat, sudah ada
kongres tahunan PSSI.

’’PSSI fokus saja pada pertanggungjawaban
kegiatan di tahun 2020. Termasuk kompetisi. Jangan berwacana yang aneh-aneh
lagi. Kompetisi tidak boleh diputuskan sepihak oleh PSSI apalagi oleh LIB.
Kompetisi itu keputusan kongres,’’ tegasnya.

Karena itu, dia meminta Direktur Utama LIB
Akhmad Hadian Lukita untuk membaca statuta PSSI sebelum berkomentar soal
melanjutkan kompetisi. Sebab, voters saat ini punya hak untuk mengajukan
pembahasan soal kompetisi dalam kongres tahunan PSSI.

’’Jadi, hal semacam
kompetisi ini pasti akan dibahas dalam kongres sehingga tidak ada gunanya kalau
PSSI, apalagi LIB, terus-menerus mewacanakan lanjutan kompetisi 2020 pada
Februari 2021. Tahun 2020 itu sudah tutup buku,’’ jelasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru