26.7 C
Jakarta
Tuesday, April 8, 2025

Tampil Superior ! Blok Satu Penalti, Ter Stegen Buat Empat Saves

KAPTEN Borussia Dortmund Marco Reus adalah
mantan rekan seklub kiper Barcelona Marc-Andre Ter Stegen ketika masih bermain
untuk Borussia Moenchengladbach (2010-2012). Der trainer Dortmund Lucien Favre
juga semusim menangani keduanya (2011-2012) di M’gladbach. Jadi, pertemuan
Dortmund versus Barca, (18/9) menjadi reuni kecil buat ketiganya.

Ter Stegen pun menjadi sosok paling lega
tertawanya setelah ‘reuni’ tersebut. Kiper 27 tahun itu memblokade sepakan
penalti Reus di menit ke-57 dan membuyarkan asa Dortmund meraup tiga poin atas
Barca.

Ketika diwawancara RAC1 di mixed zone, Ter
Stegen mengatakan kesuksesannya memblok Reus lahir karena pemain yang dijuluki
Messi versi Kiper itu karena rasa percaya dirinya. Dan ternyata formulasi itu
sukses.

“Bola (eksekusi penalti) Reus sangat sulit
dibaca dan kemana dia mengarahkan bola itu selalu berubah-ubah. Akan tetapi
saya bergerak ke kiri karena insting saya mengatakan bola akan bergerak
kesana,” kata Ter Stegen. Di ajang liga Champions, Ter Stegen sudah
menghalau empat penalti dari total enam kali yang dihadapi.

Baca Juga :  Bikin Jovic Tinggalkan Isolasi Corona

Nah, kesuksesan Ter Stegen itu juga menimbulkan
pro dan kontra. Dalam aturan baru UEFA di Liga Champions tentang posisi kaki
penjaga gawang saat eksekusi penalti maka tak diijinkan kaki kiper berada di
luar garis gawang.

AS menunjukkan gambar kalau kaki Ter Stegen
ternyata jauh melampaui garis gawang ketika Reus mengeksekusi. Akan tetapi baik
wasit Ovidiu Hategan (Rumania) atau Video Assistant Referee (VAR) ternyata tak
meminta eksekusi itu diulang dan menganggap sah hadangan Ter Stegen.

Penalti itu diputuskan setelah Hategan
menyatakan kalau bek kiri Barca Nelson Semedo melakukan pelanggaran kepada wide
attacker muda Dortmund Jadon Sancho.

Squawka membebeberkan Ter Stegen yang
dianugerahi pemain terbaik memang tampil superior. Selain memblok satu penalti,
Ter Stegen membuat empat saves.

Baca Juga :  Plt Gubernur Kalteng: Off Road Olahraga Aman Saat Pandemi

Di sisi lain, kesuksesan
Ter Stegen kemarin menjadi pesan penting buat timnas Jerman. Ter Stegen saat
jeda internasional mengungkapkan kekesalannya jadi deputi Manuel Neuer di bawah
mistar. Ter Stegen ingin der trainer Jerman Joachim Loew lebih adil dalam
memberikan kesempatan kepada kiper lain yang penampilannya sama bagusnya dengan
Neuer. (dra/jpg)

KAPTEN Borussia Dortmund Marco Reus adalah
mantan rekan seklub kiper Barcelona Marc-Andre Ter Stegen ketika masih bermain
untuk Borussia Moenchengladbach (2010-2012). Der trainer Dortmund Lucien Favre
juga semusim menangani keduanya (2011-2012) di M’gladbach. Jadi, pertemuan
Dortmund versus Barca, (18/9) menjadi reuni kecil buat ketiganya.

Ter Stegen pun menjadi sosok paling lega
tertawanya setelah ‘reuni’ tersebut. Kiper 27 tahun itu memblokade sepakan
penalti Reus di menit ke-57 dan membuyarkan asa Dortmund meraup tiga poin atas
Barca.

Ketika diwawancara RAC1 di mixed zone, Ter
Stegen mengatakan kesuksesannya memblok Reus lahir karena pemain yang dijuluki
Messi versi Kiper itu karena rasa percaya dirinya. Dan ternyata formulasi itu
sukses.

“Bola (eksekusi penalti) Reus sangat sulit
dibaca dan kemana dia mengarahkan bola itu selalu berubah-ubah. Akan tetapi
saya bergerak ke kiri karena insting saya mengatakan bola akan bergerak
kesana,” kata Ter Stegen. Di ajang liga Champions, Ter Stegen sudah
menghalau empat penalti dari total enam kali yang dihadapi.

Baca Juga :  Bikin Jovic Tinggalkan Isolasi Corona

Nah, kesuksesan Ter Stegen itu juga menimbulkan
pro dan kontra. Dalam aturan baru UEFA di Liga Champions tentang posisi kaki
penjaga gawang saat eksekusi penalti maka tak diijinkan kaki kiper berada di
luar garis gawang.

AS menunjukkan gambar kalau kaki Ter Stegen
ternyata jauh melampaui garis gawang ketika Reus mengeksekusi. Akan tetapi baik
wasit Ovidiu Hategan (Rumania) atau Video Assistant Referee (VAR) ternyata tak
meminta eksekusi itu diulang dan menganggap sah hadangan Ter Stegen.

Penalti itu diputuskan setelah Hategan
menyatakan kalau bek kiri Barca Nelson Semedo melakukan pelanggaran kepada wide
attacker muda Dortmund Jadon Sancho.

Squawka membebeberkan Ter Stegen yang
dianugerahi pemain terbaik memang tampil superior. Selain memblok satu penalti,
Ter Stegen membuat empat saves.

Baca Juga :  Plt Gubernur Kalteng: Off Road Olahraga Aman Saat Pandemi

Di sisi lain, kesuksesan
Ter Stegen kemarin menjadi pesan penting buat timnas Jerman. Ter Stegen saat
jeda internasional mengungkapkan kekesalannya jadi deputi Manuel Neuer di bawah
mistar. Ter Stegen ingin der trainer Jerman Joachim Loew lebih adil dalam
memberikan kesempatan kepada kiper lain yang penampilannya sama bagusnya dengan
Neuer. (dra/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru