.jpg "waspada-sengat-si-lebah")
Manchester City musim ini sudah menjuarai
Carabao Cup dan Premier League. The Citizens tinggal selangkah lagi untuk
meraih domestic treble. Watford yang akan menjadi rintangan terakhir. Kedua tim
akan berduel dalam partai final FA Cup 2018/19, di Stadion Wembley, Sabtu
(18/5) pukul 23.00 WIB.
City saat ini begitu superior dan lebih
diunggulkan. Pep Guardiola mewaspadai The Hornets (Si Lebah), julukan Watford
yang musim ini mengakhiri musim di urutan ke-11 dengan 50 poin. Ia menganggap
Si Lebah adalah tim terbaik di luar Big Six.
“Watford dan Wolves adalah tim terbaik di
luar Big Six. Mereka adalah tim yang konsisten, Everton performanya naik turun,
Leicester berakhir sangat baik di bawah Brendan Rodgers. Watford bersama Javi
Gracia, dia adalah manajer berpengalaman yang pernah melatih diberbagai negara
dan saya pikir dia adalah pria yang sangat brilian dan tahu persis apa yang
harus dilakukan,” ujar Guardiola dilansir dari BBC.
City sudah lima kali menjuarai kompetisi ini.
Yang terakhir adalah pada musim 2010/11, di mana mereka menang 1-0 atas Stoke
City.
City berambisi menyempurnakan prestasi mereka di
kompetisi domestik dengan raihan trofi Piala FA.
Sebelumnya tidak ada tim di Inggris yang bisa
melakukannya. Guardiola meminta anak asuhnya harus fokus terhadap laga nanti.
“Mereka memiliki talenta hebat di lini
depan, banyak mengandalkan fisik, serta bagus dalam bola mati. Ini adalah
final, kami tahu apa yang bisa terjadi. Kami percaya banyak pada diri kami
sendiri dan kami harus menemukan cara untuk mengalahkan mereka,”ungkap
mantan pelatih Bayern Munchen ini.
Pemain muda City, Zinchenko, tetap menganggap
penting pertandingan final Piala FA ini. Apalagi, bek 22 tahun itu bermimpi
untuk memenanginya.
“Buat saya, saat saya masih muda, piala
ini sama pentingnya dengan Premier League. Saya tak tahu bagaimana pemain lain
memikirkan itu, tapi buat saya seperti itu,” kata Zinchenko di Sky Sports.
Watford masih belum pernah juara FA Cup.
Sebelum ini, Watford bahkan baru sekali masuk final, yakni pada musim 1983/84.
Waktu itu, mereka kalah 0-2 melawan Everton di final.
Pemain Watford, Etienne Capoue, menjadi merasa
inferior. Watford akan fokus 90 menit agar bisa meraih hasil positif.
Semua orang bilang Man City merupakan tim top,
semua orang berpikir bahwa Man City akan menang dengan mudah.
“Semua orang bilang bahwa kami tak
mempunyai peluang, jadi kami akan mengambilnya,”kata Capoue di Sky
Sports.(net/ram)