25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mantan Ketum PSSI Ini Sarankan Cari Sekjen PSSI yang Bukan dari Kelomp

ANGGOTA Komisi X DPR Djohar Arifin Husin mengingatkan PSSI
untuk bisa memilih Sekjen yang tepat. Mengingatkan pada masa kepemimpinannya di
PSSI dahulu, Djohar meminta pemilihannya secara terbuka.

Memilih Sekjen PSSI secara cepat perlu
dilakukan setelah Ratu Tisha tiba-tiba mundur dari jabatannya tanpa
mengungkapkan alasannya pada 13 April lalu. Tentu saja ini bisa mengganggu
stabilitas organisasi yang sudah dibangun oleh Ketum PSSI M Iriawan.

Menurut politikus asal Partai Gerindra
tersebut, kalau Ketum PSSI M Iriawan kesulitan mencari calon yang cakap dan
bisa diandalkan, maka mekanisme open bidding perlu dilakukan.

“Perlu open bidding, tetapi dengan
syarat yang sangat ketat, nanti dilihat sendiri dan dicek oleh Ketum,
pengetahuan tentang organisasi bolanya bagus, juga mampu berbahasa asing dengan
baik,” kata Djohar.

Baca Juga :  Djanur: Imbang Rasanya Seperti Kalah

Selain itu, dia meminta Sekjen PSSI juga
murni nantinya bekerja untuk Ketum PSSI dan organisasi PSSI, bukan malah
membuat wewenang dan tugasnya dijalankan tidak sesuai dengan tugas fungsinya.

“Sekjen PSSI harus jujur, yang
paling penting bukan dari kelompok mafia,” ungkapnya.

Sayangnya, saat ditanya lebih jauh
tentang siapa itu kelompok mafia yang dimaksud, Djohar Arifin memilih diam. Dia
tak lagi menjawab pesan dan tak mengangkat ponselnya saat dihubungi.

Melihat maksud Djohar, bisa jadi mafia
yang dimaksud ialah mafia pertandingan dan pengaturan skor di sepak bola
Indonesia. Pasalnya, selama memimpin PSSI dia memang getol melawan mafia
pertandingan. 

ANGGOTA Komisi X DPR Djohar Arifin Husin mengingatkan PSSI
untuk bisa memilih Sekjen yang tepat. Mengingatkan pada masa kepemimpinannya di
PSSI dahulu, Djohar meminta pemilihannya secara terbuka.

Memilih Sekjen PSSI secara cepat perlu
dilakukan setelah Ratu Tisha tiba-tiba mundur dari jabatannya tanpa
mengungkapkan alasannya pada 13 April lalu. Tentu saja ini bisa mengganggu
stabilitas organisasi yang sudah dibangun oleh Ketum PSSI M Iriawan.

Menurut politikus asal Partai Gerindra
tersebut, kalau Ketum PSSI M Iriawan kesulitan mencari calon yang cakap dan
bisa diandalkan, maka mekanisme open bidding perlu dilakukan.

“Perlu open bidding, tetapi dengan
syarat yang sangat ketat, nanti dilihat sendiri dan dicek oleh Ketum,
pengetahuan tentang organisasi bolanya bagus, juga mampu berbahasa asing dengan
baik,” kata Djohar.

Baca Juga :  Djanur: Imbang Rasanya Seperti Kalah

Selain itu, dia meminta Sekjen PSSI juga
murni nantinya bekerja untuk Ketum PSSI dan organisasi PSSI, bukan malah
membuat wewenang dan tugasnya dijalankan tidak sesuai dengan tugas fungsinya.

“Sekjen PSSI harus jujur, yang
paling penting bukan dari kelompok mafia,” ungkapnya.

Sayangnya, saat ditanya lebih jauh
tentang siapa itu kelompok mafia yang dimaksud, Djohar Arifin memilih diam. Dia
tak lagi menjawab pesan dan tak mengangkat ponselnya saat dihubungi.

Melihat maksud Djohar, bisa jadi mafia
yang dimaksud ialah mafia pertandingan dan pengaturan skor di sepak bola
Indonesia. Pasalnya, selama memimpin PSSI dia memang getol melawan mafia
pertandingan. 

Terpopuler

Artikel Terbaru