30.7 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Perjuangan Sang Juru Kunci

JAKARTA- Timnas Indonesia dijadwalkan menjamu
Vietnam pada laga keempat kualifikasi Piala Dunia 2022, Selasa (15/10) di
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. 
(langsung TVRI serta live streaming Mola TV mulai pukul 19.00 WIB)

Kalah terus dalam tiga pertandingan awal,
Indonesia kini dituntut untuk wajib memenangkan laga ini. Sebab, ini peluang
besar bagi tim berstatus tuan rumah jika ingin lolos ke Piala Asia. Namun lawan
yang dihadapi bukanlah sembarangan, karena kini kelasnya berada di atas timnas
Garuda. Bersama pelatih Korea Selatan, Park Hang Seo, Vietnam meraih hasil
impresif seperti meraih gelar Piala AFF 2018 dan lolos ke babak perempat final
Piala Asia 2019.

Indonesia masih berada di posisi terakhir atau
kelima sebagai juru kunci Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan nol poin
dari tiga pertandingan. Skuad berjuluk Garuda itu takluk dari Malaysia (2-3)
dan Thailand (0-3) dalam pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung
Karno (SUGBK), Jakarta.  Lalu kalah 0-5
dari Uni Emirat Arab di laga yang berlangsung di Stadion Al Maktoum, Dubai.

Sementara pimpinan klasemen digenggam UEA
dengan enam poin dari dua pertandingan, disusul berturut-turut di peringkat
kedua sampai keempat yaitu Thailand, Vietnam dan Malaysia.

Bila melihat statistik, Vietnam sejauh ini
belum pernah kebobolan dari dua pertandingan yang sudah dilakoni. Sebelumnya,
tim berjuluk The Golden Star itu menahan imbang Thailand 0-0 dan
menang tipis 1-0 atas Malaysia. 

Baca Juga :  Timnas U-19 Hadapi Klub Korea dan Thailand

Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan
Timnas Indonesia yang sudah kebobolan 11 kali dari tiga pertandingan. Meski
punya statistik kelam, McMenemy tak ingin anak asuhnya menundukkan kepala. Juru
taktik berkebangsaan Skotlandia itu meminta Stefano Lilipaly dan kolega main
bisa beringas untuk menodai kesucian gawang Vietnam. 

“Menjadi tantangan sendiri lawan Vietnam karena
pada dua pertandingan mereka belum kebobolan. Menurut saya, ini akan jadi
pertandingan yang sulit,” kata pelatih Indonesia, McMenemy dikutip situs
PSSI. 

Mempersiapkan laga kali ini, Simon kemungkinan
besar masih mempercayakan Alberto Goncalves sebagai striker utama yang didukung
oleh Stefano Lilipaly sebagai second striker. 
Sementara, Andik Vermansah dipercaya sebagai penyerang sayap kanan dan
kiri. Evan Dimas tetap dipercaya sebagai playmaker yang akan dibantu oleh
Zulfiandi dan Hanif Sjahbandi. Irfan Bachdim dan Saddil Ramdani mungkin akan
dimasukan pada babak kedua.

Suporter Timnas Indonesia tak ingin melihat tim
kesayangannya tumbang lagi di Pulau Dewata. Karenanya sebagai pelatih, McMenemy
harus segera mencari solusi untuk mengakhiri paceklik kemenangan ini. 

Juru taktik asal Skotlandia itu siap
menjalankan amanah tersebut. Tapi, dia enggan membeberkan rencananya untuk
meraih poin penuh melawan Vietnam. McMenemy juga enggan memberitahu mengenai
rencana rotasi pada laga nanti. 

“Saya tidak mau bicara tentang tim dan strategi
sebelum pertandingan. Jadi kita lihat saja nanti. Satu yang pasti pemain selalu
siap untuk bermain di mana dan kapan saja,” kata McMenemy. 

Baca Juga :  Peluang Kalteng Putra Masih Bertahan, Gomes : Kami Wajib Mengamankan P

Mantan Pelatih Bhayangkara FC itu menambahkan,
kondisi mental pemainnya tidak mengalami masalah usai dipermalukan UEA. Satu
hal yang menjadi fokusnya yakni mengembalikan kebugaran pasukannya usai
melakoni perjalanan jauh ke Dubai. 

“Soal mental saya tak khawatir. Pemain
kelelahan setelah perjalanan panjang, di tambah ada 4 jam perbedaan waktu. Tapi
tentu kami akan bekerja keras bersama-sama lawan Vietnam,” ujarnya.  

Sementara di kubu lawan, Vietnam dalam tren
bagus. Di dua laga awal mereka imbang 0-0 di markas Thailand, dan menang 1-0
saat menjamu Malaysia.

Kini tim berjuluk The Golden Star itu
ada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup G dengan poin 4, setara dengan
Thailand di posisi kedua, dan tertinggal dua angka dari UEA di puncak. Di
tangan Pelatih Park Hang Seo, Vietnam menjelma menjadi kekuatan utama di
Asia Tenggara. Mereka mampu menjuarai Piala AFF 2018. Di level junior mereka
juga bisa finis sebagai runner-up Piala Asia dan menjadi semifinalis
Asian Games tahun lalu.

Namun, secara rekor pertemuan, dalam 23 tahun
terakhir Vietnam belum pernah mengalahkan Indonesia di laga resmi. Kemenangan
terakhir Vietnam atas Indonesia terjadi pada perebutan Piala Tiger (kini Piala
AFF) pada 15 September 1996.

“Saya tak peduli dengan rekor masa lalu. Di
Piala AFF 2018, Vietnam tidak bertemu, tetapi saya pernah pergi ke Indonesia
dan melihat mereka bermain,” kata Park Hang-seo, dikutip Bongda.vn.
(net/hen)

JAKARTA- Timnas Indonesia dijadwalkan menjamu
Vietnam pada laga keempat kualifikasi Piala Dunia 2022, Selasa (15/10) di
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. 
(langsung TVRI serta live streaming Mola TV mulai pukul 19.00 WIB)

Kalah terus dalam tiga pertandingan awal,
Indonesia kini dituntut untuk wajib memenangkan laga ini. Sebab, ini peluang
besar bagi tim berstatus tuan rumah jika ingin lolos ke Piala Asia. Namun lawan
yang dihadapi bukanlah sembarangan, karena kini kelasnya berada di atas timnas
Garuda. Bersama pelatih Korea Selatan, Park Hang Seo, Vietnam meraih hasil
impresif seperti meraih gelar Piala AFF 2018 dan lolos ke babak perempat final
Piala Asia 2019.

Indonesia masih berada di posisi terakhir atau
kelima sebagai juru kunci Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan nol poin
dari tiga pertandingan. Skuad berjuluk Garuda itu takluk dari Malaysia (2-3)
dan Thailand (0-3) dalam pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung
Karno (SUGBK), Jakarta.  Lalu kalah 0-5
dari Uni Emirat Arab di laga yang berlangsung di Stadion Al Maktoum, Dubai.

Sementara pimpinan klasemen digenggam UEA
dengan enam poin dari dua pertandingan, disusul berturut-turut di peringkat
kedua sampai keempat yaitu Thailand, Vietnam dan Malaysia.

Bila melihat statistik, Vietnam sejauh ini
belum pernah kebobolan dari dua pertandingan yang sudah dilakoni. Sebelumnya,
tim berjuluk The Golden Star itu menahan imbang Thailand 0-0 dan
menang tipis 1-0 atas Malaysia. 

Baca Juga :  Timnas U-19 Hadapi Klub Korea dan Thailand

Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan
Timnas Indonesia yang sudah kebobolan 11 kali dari tiga pertandingan. Meski
punya statistik kelam, McMenemy tak ingin anak asuhnya menundukkan kepala. Juru
taktik berkebangsaan Skotlandia itu meminta Stefano Lilipaly dan kolega main
bisa beringas untuk menodai kesucian gawang Vietnam. 

“Menjadi tantangan sendiri lawan Vietnam karena
pada dua pertandingan mereka belum kebobolan. Menurut saya, ini akan jadi
pertandingan yang sulit,” kata pelatih Indonesia, McMenemy dikutip situs
PSSI. 

Mempersiapkan laga kali ini, Simon kemungkinan
besar masih mempercayakan Alberto Goncalves sebagai striker utama yang didukung
oleh Stefano Lilipaly sebagai second striker. 
Sementara, Andik Vermansah dipercaya sebagai penyerang sayap kanan dan
kiri. Evan Dimas tetap dipercaya sebagai playmaker yang akan dibantu oleh
Zulfiandi dan Hanif Sjahbandi. Irfan Bachdim dan Saddil Ramdani mungkin akan
dimasukan pada babak kedua.

Suporter Timnas Indonesia tak ingin melihat tim
kesayangannya tumbang lagi di Pulau Dewata. Karenanya sebagai pelatih, McMenemy
harus segera mencari solusi untuk mengakhiri paceklik kemenangan ini. 

Juru taktik asal Skotlandia itu siap
menjalankan amanah tersebut. Tapi, dia enggan membeberkan rencananya untuk
meraih poin penuh melawan Vietnam. McMenemy juga enggan memberitahu mengenai
rencana rotasi pada laga nanti. 

“Saya tidak mau bicara tentang tim dan strategi
sebelum pertandingan. Jadi kita lihat saja nanti. Satu yang pasti pemain selalu
siap untuk bermain di mana dan kapan saja,” kata McMenemy. 

Baca Juga :  Peluang Kalteng Putra Masih Bertahan, Gomes : Kami Wajib Mengamankan P

Mantan Pelatih Bhayangkara FC itu menambahkan,
kondisi mental pemainnya tidak mengalami masalah usai dipermalukan UEA. Satu
hal yang menjadi fokusnya yakni mengembalikan kebugaran pasukannya usai
melakoni perjalanan jauh ke Dubai. 

“Soal mental saya tak khawatir. Pemain
kelelahan setelah perjalanan panjang, di tambah ada 4 jam perbedaan waktu. Tapi
tentu kami akan bekerja keras bersama-sama lawan Vietnam,” ujarnya.  

Sementara di kubu lawan, Vietnam dalam tren
bagus. Di dua laga awal mereka imbang 0-0 di markas Thailand, dan menang 1-0
saat menjamu Malaysia.

Kini tim berjuluk The Golden Star itu
ada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup G dengan poin 4, setara dengan
Thailand di posisi kedua, dan tertinggal dua angka dari UEA di puncak. Di
tangan Pelatih Park Hang Seo, Vietnam menjelma menjadi kekuatan utama di
Asia Tenggara. Mereka mampu menjuarai Piala AFF 2018. Di level junior mereka
juga bisa finis sebagai runner-up Piala Asia dan menjadi semifinalis
Asian Games tahun lalu.

Namun, secara rekor pertemuan, dalam 23 tahun
terakhir Vietnam belum pernah mengalahkan Indonesia di laga resmi. Kemenangan
terakhir Vietnam atas Indonesia terjadi pada perebutan Piala Tiger (kini Piala
AFF) pada 15 September 1996.

“Saya tak peduli dengan rekor masa lalu. Di
Piala AFF 2018, Vietnam tidak bertemu, tetapi saya pernah pergi ke Indonesia
dan melihat mereka bermain,” kata Park Hang-seo, dikutip Bongda.vn.
(net/hen)

Terpopuler

Artikel Terbaru