PSSI mewacanakan kompetisi Liga 1 dan Liga 2
bergulir kembali pada September dan Oktober mendatang. Namun, kompetisi akan
dilakukan dengan format tersentralisasi di satu daerah tertentu. Lantas, daerah
mana yang akan dipilih?
Sebuah diskusi webinar yang diikuti oleh Ketum PSSI M
Iriawan ternyata membongkar rencana daerah yang dipilih. Salah satu yang
disebut ialah Yogyakarta.
Di sana dipilih sebagai
home base utama bagi tim-tim yagn berasal dari luar Jawa. Sementara, untuk yang
di Jawa kemungkinannya ada dua, bisa menetap di kota itu, atau memilih pulang
pergi dengan jalur darat.
“Kami fokuskan di Yogyakarta agar tidak wara-wiri. Kalau tim yang di Pulau
Jawa itu dengan menggunakan jalan tol saja sudah sampai,” ucap M Iriawan.
Tetapi, alasan utama sentralisasi sejatinya untuk mengurangi arus bepergian
tim-tim yang tersebar di wilayah barat sampai timur Indonesia. Itu juga untuk
meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 apabila tim minim bepergian.
Di sisi lain, Yogyakarta dipilih karena PSSI juga memiliki jaminan dari pengusaha
hotel di sana yang menyediakan tempat menginap untuk peserta kompetisi. Bahkan,
PSSI bisa memberikan jaminan biaya gratis untuk hotel yang akan ditinggali oleh
klub nanti.
“Pertamanya kami diminta (bayar hotel, red) 25 persen. Kemudian saya bilang
bagaimana kalau gratis? Akhirnya gratis dengan sekali makan,” ungkap pria
yang pernah menjadi Wakapolri tersebut.