Sudah dipastikan tidak ada SEA Games tahun ini. Biasanya, multievent dua tahunan se-Asia Tenggara itu digelar setiap tahun ganjil. Tetapi, akibat pandemi Covid-19 yang belum berujung ini, Vietnam selaku tuan rumah edisi ke-31 menunda pelaksanaan event yang rencananya digelar pada 21 November–2 Desember 2022.
Opsi penundaan itu sempat diungkapkan NOC Vietnam pada rapat SEA Games Federation (SEAGF) awal Juni lalu. Namun, dalam dua kali pertemuan, belum ada kesepakatan.
Akhirnya dalam rapat kemarin (8/7), mereka memutuskan untuk menunda SEA Games 2021.Dalam rapat sebelumnya, ada tujuh anggota SEAGF yang menolak usulan tersebut. Termasuk Indonesia. Hanya Myanmar yang setuju penundaan SEA Games 2021.
Sementara itu, Timor Leste mengikuti apa pun hasil keputusan. Setelah diberi waktu dua pekan sejak rapat terakhir pada 24 Juni, SEAGF membuat kesepakatan kemarin. ’’Hampir semua negara menyatakan pandemi dengan varian baru ini sedang tinggi. Atas dasar tersebut, kami sepakat SEA Games tahun ini ditiadakan,’’ ujar Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Ferry J. Kono kepada pewarta.
Meski mengaku kecewa atas penundaan tersebut, pihaknya tetap mendukung sebagai bentuk solidaritas yang dialami negara lain.Jadwal baru juga belum diputuskan. NOC Vietnam mengajukan jadwal baru sekitar Maret hingga April 2022. Namun, belum ada kesepakatan. Rencananya, jadwal baru ditentukan seusai Olimpiade Tokyo 2020.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menyatakan, penundaan pada Maret atau April tidak semudah itu diputuskan. Sebab, setiap negara memiliki mekanisme sendiri. Terlebih soal anggaran.
’’Butuh proses pengajuan, tidak bisa serta-merta. Tidak jadi diadakan 2021, lalu langsung pindah awal 2022. Di sini kami memberi gambaran karena pengalaman sebagai tuan rumah tidak mudah,’’ kata Okto.
Pada 2022, Indonesia juga memiliki jadwal padat. Di antaranya, fokus pada Asian Games 2022 yang berlangsung di Hangzhou, Tiongkok. Dilanjutkan SEA Games 2023 di Kamboja dan Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
Sekjen PB PASI Tigor Tanjung mengatakan, penundaan itu membuat pihaknya harus menyesuaikan lagi program latihan. Dengan waktu yang lebih lama, latihan harus bisa menjadi keuntungan bagi para atlet.
’’Kami tidak melihat dalam jangka pendek karena kepengurusan ini targetnya adalah Olimpiade 2024. Saya harap pelatnas jangan dihentikan. Tapi, programnya direvisi agar bisa mencapai performa puncak pada SEA Games,’’ kata Tigor