25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pekerjaan Tim Nasional Indonesia Makin Pelik

Ditundanya Malaysia Open 2021 membawa dampak
pada Singapore Open 2021. Dua turnamen tersebut memang dihelat bergiliran. Kini
belum ada kepastian dari BWF tentang kelanjutan turnamen itu.

Kabidhumas dan Media PP PBSI Broto Happy
menjelaskan, awalnya dua turnamen itu menjadi satu rangkaian. Dengan adanya
karantina di Malaysia, saat ke Singapura, atlet dan ofisial tidak perlu
melakukan karantina lagi.

”Normalnya memang Singapura itu nempel sama
Malaysia. Istilahnya kalau banjir, bendungannya dibikin di Malaysia. Kini
Malaysia Open 2021 ditunda, berarti Singapore Open harus membuat protokol
kesehatan lagi,” ujar Broto saat dihubungi kemarin.

Hal itulah yang masih belum ada kepastian
apakah berlanjut atau ikut ditunda. ”Protokol baru lagi atau seminggu ada
karantina atau seperti apa, kami masih menunggu keputusan BWF dan SBA (Federasi
Bulu Tangkis Singapura, Red),” lanjut Broto.

Baca Juga :  Awal Resolusi Si Ular

Di tengah kondisi yang tidak pasti tersebut,
PBSI menyiapkan langkah antisipasi. Jika tetap digelar, Singapore Open 2021
akan menjadi satu-satunya turnamen menjelang Olimpiade Tokyo 2020.

Kabidbinpres PP PBSI Rionny Mainaky menyatakan,
pihaknya merencanakan pertandingan simulasi. Itu menjadi bentuk antisipasi jika
Singapore Open 2021 ditunda dan tidak ada turnamen menjelang Olimpiade. Dia
merasa satu turnamen tersisa tidak cukup untuk turnamen pemanasan.

”Maka dari itu, saya akan mengadakan
pertandingan simulasi setiap sektor sebagai ajang uji coba. Termasuk rencana
tim Olimpiade menjalani karantina di pelatnas dengan latihan yang terpisah,”
ujarnya.

Pertandingan simulasi yang dimaksud menyerupai
home tournament yang pernah digelar pada Juli 2020. Para pemain pelatnas akan
bertanding layaknya pertandingan resmi. Namun, semua tetap diadakan di pelatnas
PBSI di Cipayung, Jakarta.

Baca Juga :  Kalah Lawan Persib, Kalteng Putra Tetap akan Fokus Berjuang Keluar dar

Sementara itu, pelatih Herry Iman Pierngadi
sudah mewanti-wanti pemain terkait kondisi seperti ini. Saat ini pertandingan
tidak banyak dan tidak pasti. Hanya tersisa beberapa minggu, bisa saja turnamen
tiba-tiba batal.

”Kalau kondisi darurat, memang harus siap-siap
buat dibatalkan. Kekecewaan tetap ada karena secara garis besar pemain sudah
siap semua. Efeknya, latihan bisa kendur lagi kalau Singapore Open juga batal,”
kata Herry IP.

Ditundanya Malaysia Open 2021 membawa dampak
pada Singapore Open 2021. Dua turnamen tersebut memang dihelat bergiliran. Kini
belum ada kepastian dari BWF tentang kelanjutan turnamen itu.

Kabidhumas dan Media PP PBSI Broto Happy
menjelaskan, awalnya dua turnamen itu menjadi satu rangkaian. Dengan adanya
karantina di Malaysia, saat ke Singapura, atlet dan ofisial tidak perlu
melakukan karantina lagi.

”Normalnya memang Singapura itu nempel sama
Malaysia. Istilahnya kalau banjir, bendungannya dibikin di Malaysia. Kini
Malaysia Open 2021 ditunda, berarti Singapore Open harus membuat protokol
kesehatan lagi,” ujar Broto saat dihubungi kemarin.

Hal itulah yang masih belum ada kepastian
apakah berlanjut atau ikut ditunda. ”Protokol baru lagi atau seminggu ada
karantina atau seperti apa, kami masih menunggu keputusan BWF dan SBA (Federasi
Bulu Tangkis Singapura, Red),” lanjut Broto.

Baca Juga :  Awal Resolusi Si Ular

Di tengah kondisi yang tidak pasti tersebut,
PBSI menyiapkan langkah antisipasi. Jika tetap digelar, Singapore Open 2021
akan menjadi satu-satunya turnamen menjelang Olimpiade Tokyo 2020.

Kabidbinpres PP PBSI Rionny Mainaky menyatakan,
pihaknya merencanakan pertandingan simulasi. Itu menjadi bentuk antisipasi jika
Singapore Open 2021 ditunda dan tidak ada turnamen menjelang Olimpiade. Dia
merasa satu turnamen tersisa tidak cukup untuk turnamen pemanasan.

”Maka dari itu, saya akan mengadakan
pertandingan simulasi setiap sektor sebagai ajang uji coba. Termasuk rencana
tim Olimpiade menjalani karantina di pelatnas dengan latihan yang terpisah,”
ujarnya.

Pertandingan simulasi yang dimaksud menyerupai
home tournament yang pernah digelar pada Juli 2020. Para pemain pelatnas akan
bertanding layaknya pertandingan resmi. Namun, semua tetap diadakan di pelatnas
PBSI di Cipayung, Jakarta.

Baca Juga :  Kalah Lawan Persib, Kalteng Putra Tetap akan Fokus Berjuang Keluar dar

Sementara itu, pelatih Herry Iman Pierngadi
sudah mewanti-wanti pemain terkait kondisi seperti ini. Saat ini pertandingan
tidak banyak dan tidak pasti. Hanya tersisa beberapa minggu, bisa saja turnamen
tiba-tiba batal.

”Kalau kondisi darurat, memang harus siap-siap
buat dibatalkan. Kekecewaan tetap ada karena secara garis besar pemain sudah
siap semua. Efeknya, latihan bisa kendur lagi kalau Singapore Open juga batal,”
kata Herry IP.

Terpopuler

Artikel Terbaru