26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pengusaha Malaysia Beli Klub PSPS Riau

Liga 2 musim 2021 tampaknya bakal makin seru. Sebelumnya,
hadir beberapa public figure seperti Raffi Ahmad yang membeli Cilegon United
plus anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang menguasai saham
mayoritas Persis Solo. Kali ini salah seorang pengusaha Malaysia ikut
meramaikan.

Dia adalah Norizam Tukiman. Pria pemilik klub divisi
kedua Malaysia TRW Kelantan FC itu membeli klub ’’bermasalah” PSPS Riau.

Pada 3 Mei lalu, pengusaha perhotelan itu resmi membeli
saham mayoritas klub berjuluk Askar Bertuah tersebut. Dia membeli dari pemilik
sebelumnya, Ari Nugroho.

’’Ari Nugroho masih bersama dengan kami di PSPS karena
dia masih memiliki sebagian saham,’’ ujarnya dalam konferensi pers.

Norizam tentu menyadari konsekuensi membeli PSPS. Selain
masih adanya tunggakan utang, PSPS bukanlah klub sepak bola yang punya sejarah
besar di Indonesia.

Namun, kedekatan geografis antara Riau dan daratan
Malaysia membuat Norizam tertarik. Selain itu, dia berambisi menjadikan PSPS
sebagai salah satu tim yang disegani di Indonesia.

Baca Juga :  Track UCI MTB Eliminator World Cup Tinggal Finishing, 60 Negara Sudah Mendaftar

’’Sekarang orang mungkin tidak memandang PSPS. Tapi
kurang dari tiga tahun, PSPS akan dipandang di seluruh Indonesia dan juga
memiliki penggemar di Malaysia,’’ tegasnya.

Norizam mengaku, dirinya sebenarnya sudah lama ingin
membeli klub di Indonesia. Keinginan itu muncul setelah melihat animo besar di
persepakbolaan tanah air. Terutama di Liga 2 saat ini. Beberapa tim sempat jadi
bidikan. Tapi akhirnya, dia menambatkan pilihan ke PSPS.

Mantan Sekretaris PSPS M. Teza Taufik mengatakan, awalnya
tawaran memang datang dari pihaknya. PSPS masih terbelit tunggakan utang kepada
20 mantan pemainnya musim 2019.

’’Manajemen lantas berpikir dan merasa diperlukan
investasi berupa suntikan dana segar dan manajerial yang lebih fresh,’’
paparnya.

 

Karena mendengar Norizam ingin membeli klub di Indonesia,
PSPS melakukan pendekatan. Kebetulan, ada koneksi yang bisa menghubungkan
manajemen PSPS kepada Norizam.

’’Mulai dibuka pembicaraan sejak Januari lalu. Semakin
hari semakin ditemukan kecocokan visi dan misi. Hingga hari ini (kemarin) kami
umumkan PSPS di-takeover kepemilikan,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Persebaya Lolos, 4 Tim Grup C Berpeluang Mendampingi

Teza tidak menjelaskan secara detail berapa total duit
yang dikeluarkan Norizam untuk membeli PSPS. Yang jelas, saham Norizam lebih
dari 50 persen. Artinya, semua keputusan krusial di manajemen saat ini berada
di tangan Norizam.

’’Beliau juga sepakat untuk melunasi utang-utang PSPS.
Apalagi ketika di Kelantan FC situasinya juga sama terlilit utang ketika
diambil alih. Tapi, sekarang sudah lunas. Strategi yang sama akan dilakukan di
bawah kepemimpinannya,’’ paparnya.

Ari Nugroho, pemilik lama PSPS, menuturkan bangga karena
akhirnya timnya bisa dimiliki salah satu orang yang peduli terhadap sepak bola.
Keluarga baru yang masih serumpun.

’’Semangat memajukan sepak bola serta keseriusan Saudara
Norizam pada aspek sepak bola yang lebih baik memudahkan kesepakatan di antara
kami,’’ ucap Ari.

 

Liga 2 musim 2021 tampaknya bakal makin seru. Sebelumnya,
hadir beberapa public figure seperti Raffi Ahmad yang membeli Cilegon United
plus anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang menguasai saham
mayoritas Persis Solo. Kali ini salah seorang pengusaha Malaysia ikut
meramaikan.

Dia adalah Norizam Tukiman. Pria pemilik klub divisi
kedua Malaysia TRW Kelantan FC itu membeli klub ’’bermasalah” PSPS Riau.

Pada 3 Mei lalu, pengusaha perhotelan itu resmi membeli
saham mayoritas klub berjuluk Askar Bertuah tersebut. Dia membeli dari pemilik
sebelumnya, Ari Nugroho.

’’Ari Nugroho masih bersama dengan kami di PSPS karena
dia masih memiliki sebagian saham,’’ ujarnya dalam konferensi pers.

Norizam tentu menyadari konsekuensi membeli PSPS. Selain
masih adanya tunggakan utang, PSPS bukanlah klub sepak bola yang punya sejarah
besar di Indonesia.

Namun, kedekatan geografis antara Riau dan daratan
Malaysia membuat Norizam tertarik. Selain itu, dia berambisi menjadikan PSPS
sebagai salah satu tim yang disegani di Indonesia.

Baca Juga :  Track UCI MTB Eliminator World Cup Tinggal Finishing, 60 Negara Sudah Mendaftar

’’Sekarang orang mungkin tidak memandang PSPS. Tapi
kurang dari tiga tahun, PSPS akan dipandang di seluruh Indonesia dan juga
memiliki penggemar di Malaysia,’’ tegasnya.

Norizam mengaku, dirinya sebenarnya sudah lama ingin
membeli klub di Indonesia. Keinginan itu muncul setelah melihat animo besar di
persepakbolaan tanah air. Terutama di Liga 2 saat ini. Beberapa tim sempat jadi
bidikan. Tapi akhirnya, dia menambatkan pilihan ke PSPS.

Mantan Sekretaris PSPS M. Teza Taufik mengatakan, awalnya
tawaran memang datang dari pihaknya. PSPS masih terbelit tunggakan utang kepada
20 mantan pemainnya musim 2019.

’’Manajemen lantas berpikir dan merasa diperlukan
investasi berupa suntikan dana segar dan manajerial yang lebih fresh,’’
paparnya.

 

Karena mendengar Norizam ingin membeli klub di Indonesia,
PSPS melakukan pendekatan. Kebetulan, ada koneksi yang bisa menghubungkan
manajemen PSPS kepada Norizam.

’’Mulai dibuka pembicaraan sejak Januari lalu. Semakin
hari semakin ditemukan kecocokan visi dan misi. Hingga hari ini (kemarin) kami
umumkan PSPS di-takeover kepemilikan,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Persebaya Lolos, 4 Tim Grup C Berpeluang Mendampingi

Teza tidak menjelaskan secara detail berapa total duit
yang dikeluarkan Norizam untuk membeli PSPS. Yang jelas, saham Norizam lebih
dari 50 persen. Artinya, semua keputusan krusial di manajemen saat ini berada
di tangan Norizam.

’’Beliau juga sepakat untuk melunasi utang-utang PSPS.
Apalagi ketika di Kelantan FC situasinya juga sama terlilit utang ketika
diambil alih. Tapi, sekarang sudah lunas. Strategi yang sama akan dilakukan di
bawah kepemimpinannya,’’ paparnya.

Ari Nugroho, pemilik lama PSPS, menuturkan bangga karena
akhirnya timnya bisa dimiliki salah satu orang yang peduli terhadap sepak bola.
Keluarga baru yang masih serumpun.

’’Semangat memajukan sepak bola serta keseriusan Saudara
Norizam pada aspek sepak bola yang lebih baik memudahkan kesepakatan di antara
kami,’’ ucap Ari.

 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru