27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Bonus Berlimpah bagi Peraih Medali Olimpiade

MOTIVASI
atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 berlipat ganda. Kemenpora
menjanjikan bonus berlimpah bagi para peraih medali. Nominalnya bisa lebih
besar jika dibandingkan dengan edisi Olimpiade Rio 2006.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra
Bhakti menuturkan, bonus emas yang diraih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada
2016 mencapai Rp 5 miliar. Jumlah itu diperkirakan menjadi bonus minimal bagi
peraih emas Olimpiade tahun ini.

’’Biasanya bonus tidak pernah turun, yang ada itu naik.
Contohnya, pas SEA Games, bonus Rp 200 juta juga untuk emas. Ketika perolehan
bagus, prestasi naik, ada apresiasi dari Pak Presiden jadi Rp 500 juta,’’ kata
Chandra saat jumpa media Selasa lalu (4/5).

Baca Juga :  KONI Kota Serahkan Bantuan APD dari Kemenpora untuk Cabor ISSI

Kenaikan bonus memang cenderung terjadi tiap edisi
Olimpiade. Saat Olimpiade Rio 2016, peraih perak dan perunggu menerima Rp 3
miliar dan Rp 1 miliar. Naik dari bonus sebelumnya, yaitu Rp 400 juta dan Rp
200 juta.

Chandra menegaskan, bonus untuk peraih emas Olimpiade
Tokyo 2020 tidak akan kurang dari Rp 5 miliar. ’’Meraih prestasi itu tidak
mudah. Perak atau perunggu saja sulit, apalagi emas. Bahkan diberikan sebelum
keringat atlet kering,’’ lanjutnya.

Hal senada disampaikan Ketua Komite Olimpiade Indonesia
Raja Sapta Oktohari. Pria yang akrab disapa Okto itu bahkan mengusulkan agar
atlet yang lolos juga mendapat bonus. Saat Olimpiade Rio 2016, atlet yang lolos
menerima bonus Rp 100 juta.

Baca Juga :  CEO Mundur, Manajemen Lama Tak Tersisa

“Perjuangan meraih tiket itu sangat sulit dan butuh
perjuangan keras. Rasanya, atlet yang lolos Olimpiade juga patut diberi penghargaan,’’
ujarnya.

MOTIVASI
atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 berlipat ganda. Kemenpora
menjanjikan bonus berlimpah bagi para peraih medali. Nominalnya bisa lebih
besar jika dibandingkan dengan edisi Olimpiade Rio 2006.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra
Bhakti menuturkan, bonus emas yang diraih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada
2016 mencapai Rp 5 miliar. Jumlah itu diperkirakan menjadi bonus minimal bagi
peraih emas Olimpiade tahun ini.

’’Biasanya bonus tidak pernah turun, yang ada itu naik.
Contohnya, pas SEA Games, bonus Rp 200 juta juga untuk emas. Ketika perolehan
bagus, prestasi naik, ada apresiasi dari Pak Presiden jadi Rp 500 juta,’’ kata
Chandra saat jumpa media Selasa lalu (4/5).

Baca Juga :  KONI Kota Serahkan Bantuan APD dari Kemenpora untuk Cabor ISSI

Kenaikan bonus memang cenderung terjadi tiap edisi
Olimpiade. Saat Olimpiade Rio 2016, peraih perak dan perunggu menerima Rp 3
miliar dan Rp 1 miliar. Naik dari bonus sebelumnya, yaitu Rp 400 juta dan Rp
200 juta.

Chandra menegaskan, bonus untuk peraih emas Olimpiade
Tokyo 2020 tidak akan kurang dari Rp 5 miliar. ’’Meraih prestasi itu tidak
mudah. Perak atau perunggu saja sulit, apalagi emas. Bahkan diberikan sebelum
keringat atlet kering,’’ lanjutnya.

Hal senada disampaikan Ketua Komite Olimpiade Indonesia
Raja Sapta Oktohari. Pria yang akrab disapa Okto itu bahkan mengusulkan agar
atlet yang lolos juga mendapat bonus. Saat Olimpiade Rio 2016, atlet yang lolos
menerima bonus Rp 100 juta.

Baca Juga :  CEO Mundur, Manajemen Lama Tak Tersisa

“Perjuangan meraih tiket itu sangat sulit dan butuh
perjuangan keras. Rasanya, atlet yang lolos Olimpiade juga patut diberi penghargaan,’’
ujarnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru