27.3 C
Jakarta
Thursday, May 9, 2024

Simak! Ini Penyebab Napas Tak Terkendali atau Ngos-ngosan Saat Menaiki Tangga

PROKALTENG.CO – Kebanyakan orang merasa aktivitas naik tangga bisa sangat menantang secara fisik dan menyebabkan napas tak terkendali atau ngos-ngosan.

Jika diminta memilih untuk menggunakan lift dan eskalator atau tangga, kebanyakan orang pasti akan memilih lift atau eskalator.

Sebab, lift dan eskalator tidak hanya membuat aktivitas berpindah dari satu lantai ke lantai lain menjadi lebih cepat, tapi juga mudah.

Aktivitas menaiki tangga sebenarnya sama seperti olahraga yang membutuhkan pemanasan. Namun, masalahnya jarang ada orang yang mau melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum naik tangga.

Akibatnya, otot tidak siap untuk melakukan pendakian, yang membuat aktivitas naik tangga terasa lebih menantang. Sebelum berolahraga, normalnya individu perlu melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Pemanasan sebelum olahraga ini sangat penting karena mempersiapkan otot untuk beraktivitas dan memfasilitasi aliran oksigen ke otot-otot.

Mendapatkan oksigen yang cukup untuk otot akan meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan efisiensinya.

Berlari merupakan aktivitas gerak maju, tetapi aktivitas berjalan menaiki tangga mengharuskan kamu bekerja melawan gravitasi.

Jika kamu menganalisis gerakan naik tangga, kamu perlu bergerak secara horizontal sekaligus vertikal, yang berarti kamu harus mendorong diri ke depan sambil mengangkat beban tubuh.

Selain itu, pastikan untuk naik tangga dengan perlahan saja agar tidak menaikkan denyut jantung dengan terlalu cepat. Kemudian, setiap kali menapak anak tangga, atur nafas dengan baik agar kebutuhan oksigen tubuh bisa tercukupi.

Tips lain agar tidak mudah ngos-ngosan naik tangga adalah dengan membiasakan diri untuk menggunakannya alih-alih memakai eskalator atau lift. Dengan terbiasa menaiki tangga, tubuh juga akan terbiasa dengan aktivitas berat ini sehingga membuat kita tidak mudah ngos-ngosan.

Gejala-gejala ini disebabkan oleh berbagai alasan, baik medis maupun lingkungan, ini alasan mudah Ngos-ngosan saat menaiki tangga :

  1. Jantung dan paru-paru bekerja keras

Jalan kaki menaiki tangga membuat organ jantung dan paru-paru bekerja lebih keras. Organ paru-paru membantu mengalirkan oksigen ke darah, sementara jantung memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh. Kedua aktivitas ini membutuhkan lebih banyak energi, Di sisi lain jalan kaki menaiki tangga membuat menggerakkan beban tubuh dengan otot kaki.

  1. Tidak melakukan pemanasan
Baca Juga :  Ingin Kontrol Gula Darah dan Kesehatan Jantung, Coba Konsumsi Jus Mentimun

Napas ngos-ngosan saat jalan kaki juga bisa disebabkan karena melewatkan pemanasan. Saat menaiki tangga dan belum melakukan pemanasan apapun, tubuh akan mengalami perubahan mendadak dalam kebutuhan oksigen, dikutip dari Self. Lonjakan permintaan ini dapat dengan cepat meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan.

  1. Serat otot bekerja lebih giat

Saat menaiki tangga, akan menggerakkan otot-otot terbesar dalam tubuh, termasuk otot bokong, paha depan, dan betis. Kegiatan ini juga melibatkan otot inti tubuh. Semakin curam tangga yang lalui, semakin sulit pula otot-otot tersebut harus bekerja. Hal ini karena jalan kaki mengambil langkah yang lebih besar mengharuskan merekrut lebih banyak serat otot. Akibatnya, tubuh membutuhkan oksigen untuk memasok energi ke otot semakin banyak menaiki tangga, semakin banyak pula oksigen yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan tersebut.

  1. Memanfaatkan berbagai jenis otot

Saat Anda melakukan aktivitas aerobik, seperti menaiki tangga, tubuh akan memanfaatkan serat tipe dua, yakni serat yang berkedut cepat dan mendukung gerakan yang kuat, seperti mengangkat beban berat atau berlari. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan ion hidrogen dan karbon dioksida dalam otot dan darah. Membutuhkan oksigen untuk membersihkannya agar tidak menimbulkan kelelahan. Kebutuhan yang lebih tinggi ini memaksa tubuh untuk merespons dengan meningkatkan detak jantung. Karena itu, Anda merasa terengah-engah saat menaiki tangga.

  1. Faktor gravitasi

Ketika menaiki tangga, tubuh akan mengambil langkah lebih besar dan pinggul akan terangkat lebih tinggi, sehingga melibatkan lebih banyak serat otot. Pada saat yang sama, gravitasi akan menarik kembali ke bawah dan otot-otot harus bekerja ekstra untuk mengatasi perlawanan tersebut. Akibatnya, kerja jantung lebih meningkat sehingga detak jantung dan laju ikut meningkat.

  1. Jarang berolahraga
Baca Juga :  Covid-19 itu Penipu Ulung, Virusnya Bisa Nempel di Saluran Pencernaan

Prinsip berolahraga adalah tubuh akan beradaptasi dengan tuntutan khusus atau specificity. Ibaratnya, jika ingin menjadi pelari yang lebih baik, harus berlari secara teratur. Hal itu juga berlaku jika ingin tidak mudah lelah saat menaiki tangga.

Merasa kehabisan nafas saat menaiki tangga, dikutip dari halodoc.com bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  1. Pemanasan itu penting

Karena tidak punya waktu untuk olahraga, jadi naik tangga bisa jadi pilihan yang tepat untuk kamu. Sebelum mulai naik tangga, tidak ada salahnya kok buat pemanasan “kecil”. Atur nafas dan putar pergelangan kaki kanan dan kiri masing-masing 8 hitungan sebelum mulai menapaki langkah untuk naik tangga.

  1. Naik perlahan

Kalau berada di gedung kantor dan memang nggak memungkinkan untuk pemanasan terlebih dahulu bisa mengakalinya dengan menaiki tangga dengan perlahan dan tidak buru-buru.

Agar detak jantung tidak mengalami lonjakan tiba-tiba saat naik tangga dengan cepat, sebaiknya atur nafas ketika menaiki tangga agar tubuh bisa mengimbangi kebutuhan oksigen yang diperlukan.

  1. Latihan setiap hari

Jika termasuk orang yang jarak naik tangga, maka tak heran kalau akan mudah kehabisan nafas. Oleh karena itu, mesti konsisten untuk rutin naik tangga setiap hari. Awalnya mungkin akan kehabisan nafas namun lama-lama tubuh akan terbiasa sehingga nggak akan kehabisan nafas lagi.

Tidak sulit menjaga kesehatan tubuh setiap hari namun ingat, perhatikan juga detak jantung agar tak tidak bekerja secara berlebihan yang terpenting lakukan naik tangga tidak terburu-buru, karena kalau tidak hati-hati bisa mengalami cedera kaki.

Bagi wanita yang suka memakai sepatu dengan heels atau wedges sebaiknya mengganti alas kaki dengan flat shoes atau sepatu yang lebih nyaman agar ketika naik tangga tidak beresiko cedera. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Kebanyakan orang merasa aktivitas naik tangga bisa sangat menantang secara fisik dan menyebabkan napas tak terkendali atau ngos-ngosan.

Jika diminta memilih untuk menggunakan lift dan eskalator atau tangga, kebanyakan orang pasti akan memilih lift atau eskalator.

Sebab, lift dan eskalator tidak hanya membuat aktivitas berpindah dari satu lantai ke lantai lain menjadi lebih cepat, tapi juga mudah.

Aktivitas menaiki tangga sebenarnya sama seperti olahraga yang membutuhkan pemanasan. Namun, masalahnya jarang ada orang yang mau melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum naik tangga.

Akibatnya, otot tidak siap untuk melakukan pendakian, yang membuat aktivitas naik tangga terasa lebih menantang. Sebelum berolahraga, normalnya individu perlu melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Pemanasan sebelum olahraga ini sangat penting karena mempersiapkan otot untuk beraktivitas dan memfasilitasi aliran oksigen ke otot-otot.

Mendapatkan oksigen yang cukup untuk otot akan meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan efisiensinya.

Berlari merupakan aktivitas gerak maju, tetapi aktivitas berjalan menaiki tangga mengharuskan kamu bekerja melawan gravitasi.

Jika kamu menganalisis gerakan naik tangga, kamu perlu bergerak secara horizontal sekaligus vertikal, yang berarti kamu harus mendorong diri ke depan sambil mengangkat beban tubuh.

Selain itu, pastikan untuk naik tangga dengan perlahan saja agar tidak menaikkan denyut jantung dengan terlalu cepat. Kemudian, setiap kali menapak anak tangga, atur nafas dengan baik agar kebutuhan oksigen tubuh bisa tercukupi.

Tips lain agar tidak mudah ngos-ngosan naik tangga adalah dengan membiasakan diri untuk menggunakannya alih-alih memakai eskalator atau lift. Dengan terbiasa menaiki tangga, tubuh juga akan terbiasa dengan aktivitas berat ini sehingga membuat kita tidak mudah ngos-ngosan.

Gejala-gejala ini disebabkan oleh berbagai alasan, baik medis maupun lingkungan, ini alasan mudah Ngos-ngosan saat menaiki tangga :

  1. Jantung dan paru-paru bekerja keras

Jalan kaki menaiki tangga membuat organ jantung dan paru-paru bekerja lebih keras. Organ paru-paru membantu mengalirkan oksigen ke darah, sementara jantung memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh. Kedua aktivitas ini membutuhkan lebih banyak energi, Di sisi lain jalan kaki menaiki tangga membuat menggerakkan beban tubuh dengan otot kaki.

  1. Tidak melakukan pemanasan
Baca Juga :  Ingin Kontrol Gula Darah dan Kesehatan Jantung, Coba Konsumsi Jus Mentimun

Napas ngos-ngosan saat jalan kaki juga bisa disebabkan karena melewatkan pemanasan. Saat menaiki tangga dan belum melakukan pemanasan apapun, tubuh akan mengalami perubahan mendadak dalam kebutuhan oksigen, dikutip dari Self. Lonjakan permintaan ini dapat dengan cepat meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan.

  1. Serat otot bekerja lebih giat

Saat menaiki tangga, akan menggerakkan otot-otot terbesar dalam tubuh, termasuk otot bokong, paha depan, dan betis. Kegiatan ini juga melibatkan otot inti tubuh. Semakin curam tangga yang lalui, semakin sulit pula otot-otot tersebut harus bekerja. Hal ini karena jalan kaki mengambil langkah yang lebih besar mengharuskan merekrut lebih banyak serat otot. Akibatnya, tubuh membutuhkan oksigen untuk memasok energi ke otot semakin banyak menaiki tangga, semakin banyak pula oksigen yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan tersebut.

  1. Memanfaatkan berbagai jenis otot

Saat Anda melakukan aktivitas aerobik, seperti menaiki tangga, tubuh akan memanfaatkan serat tipe dua, yakni serat yang berkedut cepat dan mendukung gerakan yang kuat, seperti mengangkat beban berat atau berlari. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan ion hidrogen dan karbon dioksida dalam otot dan darah. Membutuhkan oksigen untuk membersihkannya agar tidak menimbulkan kelelahan. Kebutuhan yang lebih tinggi ini memaksa tubuh untuk merespons dengan meningkatkan detak jantung. Karena itu, Anda merasa terengah-engah saat menaiki tangga.

  1. Faktor gravitasi

Ketika menaiki tangga, tubuh akan mengambil langkah lebih besar dan pinggul akan terangkat lebih tinggi, sehingga melibatkan lebih banyak serat otot. Pada saat yang sama, gravitasi akan menarik kembali ke bawah dan otot-otot harus bekerja ekstra untuk mengatasi perlawanan tersebut. Akibatnya, kerja jantung lebih meningkat sehingga detak jantung dan laju ikut meningkat.

  1. Jarang berolahraga
Baca Juga :  Covid-19 itu Penipu Ulung, Virusnya Bisa Nempel di Saluran Pencernaan

Prinsip berolahraga adalah tubuh akan beradaptasi dengan tuntutan khusus atau specificity. Ibaratnya, jika ingin menjadi pelari yang lebih baik, harus berlari secara teratur. Hal itu juga berlaku jika ingin tidak mudah lelah saat menaiki tangga.

Merasa kehabisan nafas saat menaiki tangga, dikutip dari halodoc.com bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  1. Pemanasan itu penting

Karena tidak punya waktu untuk olahraga, jadi naik tangga bisa jadi pilihan yang tepat untuk kamu. Sebelum mulai naik tangga, tidak ada salahnya kok buat pemanasan “kecil”. Atur nafas dan putar pergelangan kaki kanan dan kiri masing-masing 8 hitungan sebelum mulai menapaki langkah untuk naik tangga.

  1. Naik perlahan

Kalau berada di gedung kantor dan memang nggak memungkinkan untuk pemanasan terlebih dahulu bisa mengakalinya dengan menaiki tangga dengan perlahan dan tidak buru-buru.

Agar detak jantung tidak mengalami lonjakan tiba-tiba saat naik tangga dengan cepat, sebaiknya atur nafas ketika menaiki tangga agar tubuh bisa mengimbangi kebutuhan oksigen yang diperlukan.

  1. Latihan setiap hari

Jika termasuk orang yang jarak naik tangga, maka tak heran kalau akan mudah kehabisan nafas. Oleh karena itu, mesti konsisten untuk rutin naik tangga setiap hari. Awalnya mungkin akan kehabisan nafas namun lama-lama tubuh akan terbiasa sehingga nggak akan kehabisan nafas lagi.

Tidak sulit menjaga kesehatan tubuh setiap hari namun ingat, perhatikan juga detak jantung agar tak tidak bekerja secara berlebihan yang terpenting lakukan naik tangga tidak terburu-buru, karena kalau tidak hati-hati bisa mengalami cedera kaki.

Bagi wanita yang suka memakai sepatu dengan heels atau wedges sebaiknya mengganti alas kaki dengan flat shoes atau sepatu yang lebih nyaman agar ketika naik tangga tidak beresiko cedera. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru