27.6 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Gubernur Minta Mafia Bola Diberantas

PALANGKA RAYA – Aksi pelemparan botol yang
dilakukan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, saat menyaksikan laga Kalteng Putra
vs Persib Bandung di Stadion Tuah Pahoe, sebagai ungkapan kekecewaan adanya
mafia bola di sepak bola Indonesia. Karena itu, Sugianto Sabran meminta agar
mafia bola diberantas sehingga sepak bola Indonesia maju.

“Pelemparan botol itu saya akui suatu
kesalahan dan saya meminta maaf atas kejadian itu, baik kepada masyarakat
Indonesia, khususnya Kalteng. Selaku gubernur tidak etis, tetapi itu terpaksa
saya lakukan untuk menegur wasit dan PSSI, karena tidak adil dalam memimpin
pertandingan,” kata Sugianto Sabran.

Dia mengatakan, wasit tidak adil dalam memimpin
pertandingan tidak hanya sekali. Namun, itu dilakukan berkali-kali. “Untuk
Kalteng sudah 4 kali dirugikan atas keputusan wasit. Kami meminta ini ada
perbaikan karena beberapa kali kami mengadukan, tetapi tidak pernah ada tindak
lanjut,” tegasnya.

Baca Juga :  Bek Timnas U-19 Ingin Main di Eropa

Sugianto meminta, jangan sampai ada oknum wasit
yang bermain atau curang dalam persepakbolaan Indonesia, khususnya di Kalteng.
“Kita menonton bola, karena kecintaan terhadap sepakbola. Kalah menang itu
biasa dan dengan Persib kami tidak punya masalah. Kepemimpinan wasit yang
menjadi persoalan,” tukasnya.

Mafia bola harus diberantas. Dengan pelemparan
botol tersebut tentu banyak hikmah

“Pelemparan botol itu saya lakukan, tetapi
ambil hikmahnya. Di Indonesia kalau bicara baik-baik tidak didengarkan, tetapi
kalau sudah media dan keras baru diperhatikan. Saya meminta oknum wasit dan PSSI
yang menjadi mafia bole harus dibernatas. Sebab, jika tidak sepakbola Indonesia
tidak akan pernah maju dan pemain tidak akan profesional,” pungkasnya.
(arj/OL)

Baca Juga :  Messi Frustrasi

PALANGKA RAYA – Aksi pelemparan botol yang
dilakukan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, saat menyaksikan laga Kalteng Putra
vs Persib Bandung di Stadion Tuah Pahoe, sebagai ungkapan kekecewaan adanya
mafia bola di sepak bola Indonesia. Karena itu, Sugianto Sabran meminta agar
mafia bola diberantas sehingga sepak bola Indonesia maju.

“Pelemparan botol itu saya akui suatu
kesalahan dan saya meminta maaf atas kejadian itu, baik kepada masyarakat
Indonesia, khususnya Kalteng. Selaku gubernur tidak etis, tetapi itu terpaksa
saya lakukan untuk menegur wasit dan PSSI, karena tidak adil dalam memimpin
pertandingan,” kata Sugianto Sabran.

Dia mengatakan, wasit tidak adil dalam memimpin
pertandingan tidak hanya sekali. Namun, itu dilakukan berkali-kali. “Untuk
Kalteng sudah 4 kali dirugikan atas keputusan wasit. Kami meminta ini ada
perbaikan karena beberapa kali kami mengadukan, tetapi tidak pernah ada tindak
lanjut,” tegasnya.

Baca Juga :  Bek Timnas U-19 Ingin Main di Eropa

Sugianto meminta, jangan sampai ada oknum wasit
yang bermain atau curang dalam persepakbolaan Indonesia, khususnya di Kalteng.
“Kita menonton bola, karena kecintaan terhadap sepakbola. Kalah menang itu
biasa dan dengan Persib kami tidak punya masalah. Kepemimpinan wasit yang
menjadi persoalan,” tukasnya.

Mafia bola harus diberantas. Dengan pelemparan
botol tersebut tentu banyak hikmah

“Pelemparan botol itu saya lakukan, tetapi
ambil hikmahnya. Di Indonesia kalau bicara baik-baik tidak didengarkan, tetapi
kalau sudah media dan keras baru diperhatikan. Saya meminta oknum wasit dan PSSI
yang menjadi mafia bole harus dibernatas. Sebab, jika tidak sepakbola Indonesia
tidak akan pernah maju dan pemain tidak akan profesional,” pungkasnya.
(arj/OL)

Baca Juga :  Messi Frustrasi

Terpopuler

Artikel Terbaru