Site icon Prokalteng

Dari Kalteng, Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Pendukung sepak bola di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dari berbagai klub turut mendoakan korban tragedi Kanjuruhan di Stadion Tuah Pahoe, Senin (3/10).(HAFIDZ/PROKALTENG.CO)

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Pendukung Arema FC , Aremania, Pendukung Persebaya, Bonek dan Pendukung Kalteng Putra, Kalteng Mania dan pendukung dari berbagai klub sepak bola di Kota Palangka Raya, menggelar doa bersama dan menyalakan lilin   untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang, di Stadon Tuah Pahoe, Senin (3/10/2022) malam

Gelaran doa bersama tersebut dipimpin oleh 5 pemuka agama untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan  Sabtu (1/10) malam. Jajaran kepolisian setempat turut hadir mengawal kegiatan malam renungan. Para pendukung menyalakan lilin di tribun stadion. Meskipun hujan menyelimuti, para peserta tetap khusyu mengikuti jalannya kegiatan. Tangis para pendukung Arema pun pecah saat kegiatan berlangsung.

Media Officer Aremania Palangka Raya, Rizky Rahmadian, menanggapi kasus tersebut, bahwa pendukungnya pun ia akui kesalahannya atas insiden tersebut. Namun demikian, ia menyayangkan atas tindakan represif dari kepolisian.

“Memang kita akui kami salah, cuman tindakan represif dari kepolisian itu sangat mencederai sepak bola, kenapa yang diserang kami – kami  yang di tribun, bukan yang di lapangan. Padahal dalam peraturan FIFA,sudah disebutkan bahwa senjata api dan gas air mata dilarang masuk ke stadion untuk mengendalikan masa, karena banyak korban yang tidak tahu apa apa, perempuan , anak-anak, ibu-ibu, lansia,” ujarnya kepada awak media di Stadion Tuah Pahoe, Senin (3/10).

Ungkapan doa dari Aremania Palangka Raya, pihaknya sudah menggelar doa dengan surat yasin dan tahlil kepada korban tragedi Kanjuruhan.

 

Rizky mengatakan, saat ini pihaknya mendapatkan laporan 2 orang anggota Aremania yang ikut saat menonton ke Stadion Kanjuruhan Sabtu (1/10) yang lalu sempat menjadi korban atas kejadian tersebut. Meskipun sempat tidak sadar, namun saat ini 2 anggotanya selamat.

“Harapannya kedepannya supporter bisa lebih dewasa menyikapi situasi sepak bola, kalah menang itu biasa, cuman sekali lagi kami minta pihak keamanan untuk bisa mengedepankan norma-norma kemanusiaan. Kami cukup kecewa dengan kejadian yang ada di Malang, karena sudah jelas dari beberapa video yang beredar , kalau memang bahwa pihak keamanan sangat represif, teman kami dipukul dan diinjak,ditembak gas air mata,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bonek Palangka Raya, Syahrul Gunawan turut berbela sungkawa atas kejadian tersebut. Ia menyayangkan atas  kejadian di Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya.

“Jadi mungkin ini menjadi pelajaran bagi kami semua, untuk lebih sigap dalam menyikapi hal yang di lapangan atau di luar lapangan, rivalitas bola hanya 90 menit, selebihnya kita saudara,” ucapnya.

Exit mobile version