33.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Wembley Jadi Solusi

LIVERPOOL–Tiga laga pembuka Liverpool ketika
Premier League bergulir lagi masuk kategori ‘berbahaya’.  Itu merupakan analisis dari sisi keamanan
yang disampaikan Kepolisian Merseyside.

Ya, Liverpool langsung melakoni Derbi Merseyside
lawan Everton di matchweek 30. Jadwalnya 19 Juni mendatang di markas Everton,
Goodison Park. Disusul laga kandang lawan Crystal Palace. Lalu melakoni tandang
ke kandang Manchester City di Etihad Stadium.

Liverpool yang tinggal butuh enam poin buat
mengunci gelar juara pasti akan berupaya menjadi juara di tiga matchweek awal
ini. Juara akan mengakhiri dahaga gelar domestik setelah menunggu selama tiga
dekade.

Daily Mail Senin (1/6) menulis, untuk dua laga
tandang awal Liverpool, yakni lawan Everton dan City diusulkan untuk digelar di
kandang timnas Inggris.  Yakni Stadion
Wembley, London. Sedangkan untuk laga kandang lawan Palace tetap dilangsungkan
di Anfield.

Sekretaris Negara Urusan Digital, Budaya,
Media, dan Olahraga Oliver Dowden ketika dihubungi Daily Mail berkata, jika
sebuah tim harus bermain di lokasi netral karena pertimbangan keamanan, maka
hal itu dikembalikan kepada pemegang kebijakan level regional. Mulai
pemerintah, klub, dan kepolisian.

Baca Juga :  Bantu Sembako Atlet-Pelatih , Peralatan 10 Cabor, Pelatihan, Bantuan M

“Tiga elemen harus membuat keputusan sendiri.
Karena dalam hal ini negara tak punya wewenang untuk mengatur sejauh itu,” kata
Dowden.

Dari tiga elemen itu, maka Walikota Liverpool
Joe Anderson yang paling khawatir. 
Terutama dengan adanya insiden atau setidaknya arak-arakan
Kopites—sebutan fans Liverpool.  Meski,
pihak berwenang sudah melarang kegiatan yang melibatkan massa.

Sebaliknya, juru bicara kepolisian Merseyside
kepada Liverpool Echo menyatakan, akan membuat pengamanan berlapis dalam dua
laga permbuka Liverpool. “Kami akan berusaha memastikan laga berjalan tanpa
masalah,” kata juru bicara kepolisian Merseyside dikutip Liverpool Echo.

Pihak klub juga dengan lantang menolak mengenai
perlakuan khusus buat mereka. Sebab dengan pilihan ‘mengungsi’ ke Wembley
khusus laga-laga Liverpool, hal itu jelas merugikan para pemain.

Baca Juga :  Striker Belum Cetak Gol, Ini Kata Pelatih Kalteng Putra

“Kalau kesepakatan bermain di venue netral
berlaku untuk semua tim maka kami menerimanya. Tapi jika hanya Liverpool malah
yang ada membuat kami merasa mendapat perlakuan diskriminasi,” ucap salah satu
dewan klub Liverpool dikutip Daily Mail.

Sementara itu, pelatih Liverpool Juergen Klopp
usai latihan di Melwood mengatakan timnya kini sudah masuk tahapann latihan
seperti pertandingan yang sesungguhnya. Dimana pemain boleh melakukan kontak
fisik.

“Rasanya sangat brilian dan ini perbedan yang
sangat berbeda dari pekan pertama sebelumnya. Jadi kami bisa melakukan semua
hal yang kami inginkan ada dalam sesi latihan,” tutur Klopp dalam situs resmi
klub.

Dengan persiapan hanya
sekitar tiga pekan sebelum memasuki musim baru, maka pelatih berusia 52 tahun
itu mengibaratkan musim ini seperti pra musim buat musim 2020-2021. Sebab
diperkirakan pekan kedua September mendatang, Premier League musim baru sudah
akan berjalan lagi.

LIVERPOOL–Tiga laga pembuka Liverpool ketika
Premier League bergulir lagi masuk kategori ‘berbahaya’.  Itu merupakan analisis dari sisi keamanan
yang disampaikan Kepolisian Merseyside.

Ya, Liverpool langsung melakoni Derbi Merseyside
lawan Everton di matchweek 30. Jadwalnya 19 Juni mendatang di markas Everton,
Goodison Park. Disusul laga kandang lawan Crystal Palace. Lalu melakoni tandang
ke kandang Manchester City di Etihad Stadium.

Liverpool yang tinggal butuh enam poin buat
mengunci gelar juara pasti akan berupaya menjadi juara di tiga matchweek awal
ini. Juara akan mengakhiri dahaga gelar domestik setelah menunggu selama tiga
dekade.

Daily Mail Senin (1/6) menulis, untuk dua laga
tandang awal Liverpool, yakni lawan Everton dan City diusulkan untuk digelar di
kandang timnas Inggris.  Yakni Stadion
Wembley, London. Sedangkan untuk laga kandang lawan Palace tetap dilangsungkan
di Anfield.

Sekretaris Negara Urusan Digital, Budaya,
Media, dan Olahraga Oliver Dowden ketika dihubungi Daily Mail berkata, jika
sebuah tim harus bermain di lokasi netral karena pertimbangan keamanan, maka
hal itu dikembalikan kepada pemegang kebijakan level regional. Mulai
pemerintah, klub, dan kepolisian.

Baca Juga :  Bantu Sembako Atlet-Pelatih , Peralatan 10 Cabor, Pelatihan, Bantuan M

“Tiga elemen harus membuat keputusan sendiri.
Karena dalam hal ini negara tak punya wewenang untuk mengatur sejauh itu,” kata
Dowden.

Dari tiga elemen itu, maka Walikota Liverpool
Joe Anderson yang paling khawatir. 
Terutama dengan adanya insiden atau setidaknya arak-arakan
Kopites—sebutan fans Liverpool.  Meski,
pihak berwenang sudah melarang kegiatan yang melibatkan massa.

Sebaliknya, juru bicara kepolisian Merseyside
kepada Liverpool Echo menyatakan, akan membuat pengamanan berlapis dalam dua
laga permbuka Liverpool. “Kami akan berusaha memastikan laga berjalan tanpa
masalah,” kata juru bicara kepolisian Merseyside dikutip Liverpool Echo.

Pihak klub juga dengan lantang menolak mengenai
perlakuan khusus buat mereka. Sebab dengan pilihan ‘mengungsi’ ke Wembley
khusus laga-laga Liverpool, hal itu jelas merugikan para pemain.

Baca Juga :  Striker Belum Cetak Gol, Ini Kata Pelatih Kalteng Putra

“Kalau kesepakatan bermain di venue netral
berlaku untuk semua tim maka kami menerimanya. Tapi jika hanya Liverpool malah
yang ada membuat kami merasa mendapat perlakuan diskriminasi,” ucap salah satu
dewan klub Liverpool dikutip Daily Mail.

Sementara itu, pelatih Liverpool Juergen Klopp
usai latihan di Melwood mengatakan timnya kini sudah masuk tahapann latihan
seperti pertandingan yang sesungguhnya. Dimana pemain boleh melakukan kontak
fisik.

“Rasanya sangat brilian dan ini perbedan yang
sangat berbeda dari pekan pertama sebelumnya. Jadi kami bisa melakukan semua
hal yang kami inginkan ada dalam sesi latihan,” tutur Klopp dalam situs resmi
klub.

Dengan persiapan hanya
sekitar tiga pekan sebelum memasuki musim baru, maka pelatih berusia 52 tahun
itu mengibaratkan musim ini seperti pra musim buat musim 2020-2021. Sebab
diperkirakan pekan kedua September mendatang, Premier League musim baru sudah
akan berjalan lagi.

Terpopuler

Artikel Terbaru