27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

PON Papua Bukan Sekadar Prestise, tetapi Sejarah yang Ditunggu

PAPUA – Kesuksesan Pekan Olahraga Nasional
(PON) PON XX 2021 Papua bukan sekadar prestise dalam bidang penyelenggaran,
tetapi momentum kebangkitan prestasi masing-masing daerah di tengah hantaman
wabah Covid-19.

PON XX 2021 di Papua adalah sejarah yang akan
tercatat dalam perjalanan bangsa Indonesia. 
Penegasan ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket
Indonesia (PC PCI) M. Azis Syamsuddinsaat melakukan kunjungan kerja ke Papua,
Rabu (31/3).

Menurut Azis, PON Papua harus menjadi wadah
mengali potensi atlet bagi kekuatan timnas. Harapannya setiap daerah
benar-benar mengirimkan atlet yang memiliki bobot dan potensi juara di setiap
cabang olahraga. “Sekali lagi, ini bukan sebatas prestise penyelenggaran,
tetapo tujuannya tetap prestasi,” kata Azis.

Wakil ketua DPR RI ini menjelaskan PON XX
Papua merupakan pesta olahraga tingkat nasional terbesar di Indonesia. Even
bergengsi empat tahun sekali ini, menjadi gelaran terbesar di luar Jawa dan
Sumatera.

“Ini menjadi catatan sejarah, sejak kali
pertama PON 1948 di Solo. Kebanggaan itu makin komplet rasanya dengan adanya
raihan prestasi baru, ada rekor baru di setiap gelanggang olahraga,” harap
Azis.

Baca Juga :  Laga Timnas U-23 Batal, Polisi: Panitia Baru Bersurat Hari Ini

Wakil ketua umum Partai Golkar itu juga
berharap pemerintah pusat khususnya Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB
PON) Papua mampu bekerja maksimal dalam 
membantu kelancaran pelaksanaan. Menurut dia, tentunya tidak hanya
sebatas venue, fasilitas pendukung maupun sarana lainnya. 

Namun, ada banyak hal seperti dari sisi
kualitas penyelenggaraan, sampai jaminan harga tiket tidak melonjak. “Semua
ini harus dipertimbangkan. Karena (PON Papua) akan menyedot animo publik dari
penjuru nusantara,” jelas Azis.   Di
sisi lain, Azis  juga mengharapkan
masyarakat di Bumi Cenderawasih dapat berpartisipasi menyukseskan
penyelenggaraan ajang olahraga tersebut dengan turut menjaga kondisi keamanan
di wilayah setempat.

“Keamanan PON bukan saja tanggung jawab
TNI dan Polri, namun merupakan tanggung jawab masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Saya yakin semangat ini pun tumbuh dari anak-anak bangsa di Papua,” terang
Azis.  Berdasar dialog, informasi yang
berkembang, dan pandangan mata di lapangan, Azis menilai tak ada lagi keraguan
dalam pelaksanan PON.

“Papua kondusif, terpantau aman dan
masyarakat di sini (Papua, red) siap menjadi tuan rumah yang baik menyambut
duta-duta olahraga nasional,” ungkapnya. 
Meski demikian, Azis tetap berharap PB PON melalui bidang keamanan,
dapat memaparkan kondisi keamanan kepada seluruh peserta, termasuk KONI,
sehingga kesiapan sebagai tuan rumah tidak akan diragukan. 

Baca Juga :  Jelang GP Aragon, Duo Suzuki Tebar Ancaman

“Antisipasi, garansi keamanan menjadi
poin penting. Keamanan Papua sekarang aman terkendali, tetapi perlu dijelaskan
secara terperinci oleh pihak keamanan,” jelas Azis. 

Di luar konteks penyelenggaraan PON, pria
kelahiran Jakarta 31 Juli 1970 ini menilai Papua makin maju berkembang. Ini
dapat dilihat dari pertumbuhan IPM di Papua pada 2020 begitu kentara.  Angka-angka ini dapat dilihat dari kenaikan
umur harapan hidup yang naik menjadi 68,79 tahun, harapan lama sekolah menjadi
11,08 tahun. Meskipun rata-rata lama sekolah 6,69 tahun serta pengeluaran per
kapita yang naik dari 2018 ke 2019, menjadi turun akibat Covid-19. “Ada
kelemahan ada kelebihan, sebuah kewajaran. Lalu mengapa kondisi IPM di wilayah
kabupaten/kota di Papua tidak merata, jelas banyak faktor, ini dipengaruhi  geografis, sosial, budaya dan politik dan
keamanan,” jelas Azis Syamsuddin. 

 

PAPUA – Kesuksesan Pekan Olahraga Nasional
(PON) PON XX 2021 Papua bukan sekadar prestise dalam bidang penyelenggaran,
tetapi momentum kebangkitan prestasi masing-masing daerah di tengah hantaman
wabah Covid-19.

PON XX 2021 di Papua adalah sejarah yang akan
tercatat dalam perjalanan bangsa Indonesia. 
Penegasan ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket
Indonesia (PC PCI) M. Azis Syamsuddinsaat melakukan kunjungan kerja ke Papua,
Rabu (31/3).

Menurut Azis, PON Papua harus menjadi wadah
mengali potensi atlet bagi kekuatan timnas. Harapannya setiap daerah
benar-benar mengirimkan atlet yang memiliki bobot dan potensi juara di setiap
cabang olahraga. “Sekali lagi, ini bukan sebatas prestise penyelenggaran,
tetapo tujuannya tetap prestasi,” kata Azis.

Wakil ketua DPR RI ini menjelaskan PON XX
Papua merupakan pesta olahraga tingkat nasional terbesar di Indonesia. Even
bergengsi empat tahun sekali ini, menjadi gelaran terbesar di luar Jawa dan
Sumatera.

“Ini menjadi catatan sejarah, sejak kali
pertama PON 1948 di Solo. Kebanggaan itu makin komplet rasanya dengan adanya
raihan prestasi baru, ada rekor baru di setiap gelanggang olahraga,” harap
Azis.

Baca Juga :  Laga Timnas U-23 Batal, Polisi: Panitia Baru Bersurat Hari Ini

Wakil ketua umum Partai Golkar itu juga
berharap pemerintah pusat khususnya Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB
PON) Papua mampu bekerja maksimal dalam 
membantu kelancaran pelaksanaan. Menurut dia, tentunya tidak hanya
sebatas venue, fasilitas pendukung maupun sarana lainnya. 

Namun, ada banyak hal seperti dari sisi
kualitas penyelenggaraan, sampai jaminan harga tiket tidak melonjak. “Semua
ini harus dipertimbangkan. Karena (PON Papua) akan menyedot animo publik dari
penjuru nusantara,” jelas Azis.   Di
sisi lain, Azis  juga mengharapkan
masyarakat di Bumi Cenderawasih dapat berpartisipasi menyukseskan
penyelenggaraan ajang olahraga tersebut dengan turut menjaga kondisi keamanan
di wilayah setempat.

“Keamanan PON bukan saja tanggung jawab
TNI dan Polri, namun merupakan tanggung jawab masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Saya yakin semangat ini pun tumbuh dari anak-anak bangsa di Papua,” terang
Azis.  Berdasar dialog, informasi yang
berkembang, dan pandangan mata di lapangan, Azis menilai tak ada lagi keraguan
dalam pelaksanan PON.

“Papua kondusif, terpantau aman dan
masyarakat di sini (Papua, red) siap menjadi tuan rumah yang baik menyambut
duta-duta olahraga nasional,” ungkapnya. 
Meski demikian, Azis tetap berharap PB PON melalui bidang keamanan,
dapat memaparkan kondisi keamanan kepada seluruh peserta, termasuk KONI,
sehingga kesiapan sebagai tuan rumah tidak akan diragukan. 

Baca Juga :  Jelang GP Aragon, Duo Suzuki Tebar Ancaman

“Antisipasi, garansi keamanan menjadi
poin penting. Keamanan Papua sekarang aman terkendali, tetapi perlu dijelaskan
secara terperinci oleh pihak keamanan,” jelas Azis. 

Di luar konteks penyelenggaraan PON, pria
kelahiran Jakarta 31 Juli 1970 ini menilai Papua makin maju berkembang. Ini
dapat dilihat dari pertumbuhan IPM di Papua pada 2020 begitu kentara.  Angka-angka ini dapat dilihat dari kenaikan
umur harapan hidup yang naik menjadi 68,79 tahun, harapan lama sekolah menjadi
11,08 tahun. Meskipun rata-rata lama sekolah 6,69 tahun serta pengeluaran per
kapita yang naik dari 2018 ke 2019, menjadi turun akibat Covid-19. “Ada
kelemahan ada kelebihan, sebuah kewajaran. Lalu mengapa kondisi IPM di wilayah
kabupaten/kota di Papua tidak merata, jelas banyak faktor, ini dipengaruhi  geografis, sosial, budaya dan politik dan
keamanan,” jelas Azis Syamsuddin. 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru