30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Satukan Keberagaman dan Bisa Menjadi Inisiator Perubahan

PALANGKA RAYA-Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng H Agustiar Sabran membuka secara resmi pelaksanaanMusyawarah Nasional (Munas) I di Gedung Palampang Tarung Kota Palangka Raya, Selasa (29/6).

“Kita sangat mengapresiasi dengan pelaksanaan Munas Fordayak I ini dengan salah satu agenda utama adalah pemilihan ketua,” katanya, Selasa (29/6).

Pria yang juga menjabat Anggota DPR RI Dapil Kalteng tersebut berharap agar keberadaan Ormas Fordayak dapat memberikan dampak positif, di tengah masyarakat terutama peran aktif dalam ikut pelaksanaan pembangunan di Kalteng.

Hal itu harus diimplementasikan dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Apalagi membawa nama besar Masyarakat Dayak. Sehingga harus menjaga nama baik, persatuan dan kesatuan dalam bingkai Buma Betang. Peran Fordayak dalam pembangunan, agar ini menjadi ujung tombak menyatuhkan keberagaman serta berperan dalam upaya persatuan dan kesatuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga :  Faridawaty: Kalteng Siap Rapatkan Barisan Menangkan AMIN

Selain itu semua ormas Dayak di Kalteng termasuk Fordayak agar dapat menjadi inisiator perubahan, inisiator perang terhadap hoaks, inisiator anti radikalisme.

Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia yang juga merupakan Ketua Harian DAD Kalteng menyampaikan apresiasi, semangat kepada para Pemuda Dayak yang hadir dalam kegiatan Munas yang mengusung tema “Transformasi Pemuda Dayak di Era Revolusi Industri 4.0”.

Ia menyampaikan bahwa Revolusi industri 4.0 menyebabkan organisasi dan bisnis mengalami peningkatan volatility, uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA) dan Indonesia menjadi Negara nperingkat ke dua di dunia yang paling optimis menghadapi berbagai tantangan masa depan yang sarat dengan berbagai perubahan.

“Sangatlah diperlukan upaya untuk membekali diri dengan kepercayaan yang tinggi, kalau kita mau sukses dan memenangkan persaingan di era ini,” ujar Andrie.

Baca Juga :  Halikin-Irawati Dapat Tambahan Dukungan di Pilbup Kotim, Ini Parpolnya

Keberadaan Kelompok pemuda Dayak yang merupakan bagian integral dari bangsa Indonesia yang multikultural yang diharapkan Andrie tak hanya mampu bertarung dalam era globalisasi, tetapi mampu memainkan peran nya sebagai sesama anak Bangsa Indonesia memberikan kontribusi positif, masukan konstruktif serta “lagacy” yang baik bagi Indonesia terkhusus nya masyarakat Dayak.

PALANGKA RAYA-Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng H Agustiar Sabran membuka secara resmi pelaksanaanMusyawarah Nasional (Munas) I di Gedung Palampang Tarung Kota Palangka Raya, Selasa (29/6).

“Kita sangat mengapresiasi dengan pelaksanaan Munas Fordayak I ini dengan salah satu agenda utama adalah pemilihan ketua,” katanya, Selasa (29/6).

Pria yang juga menjabat Anggota DPR RI Dapil Kalteng tersebut berharap agar keberadaan Ormas Fordayak dapat memberikan dampak positif, di tengah masyarakat terutama peran aktif dalam ikut pelaksanaan pembangunan di Kalteng.

Hal itu harus diimplementasikan dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Apalagi membawa nama besar Masyarakat Dayak. Sehingga harus menjaga nama baik, persatuan dan kesatuan dalam bingkai Buma Betang. Peran Fordayak dalam pembangunan, agar ini menjadi ujung tombak menyatuhkan keberagaman serta berperan dalam upaya persatuan dan kesatuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga :  Faridawaty: Kalteng Siap Rapatkan Barisan Menangkan AMIN

Selain itu semua ormas Dayak di Kalteng termasuk Fordayak agar dapat menjadi inisiator perubahan, inisiator perang terhadap hoaks, inisiator anti radikalisme.

Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia yang juga merupakan Ketua Harian DAD Kalteng menyampaikan apresiasi, semangat kepada para Pemuda Dayak yang hadir dalam kegiatan Munas yang mengusung tema “Transformasi Pemuda Dayak di Era Revolusi Industri 4.0”.

Ia menyampaikan bahwa Revolusi industri 4.0 menyebabkan organisasi dan bisnis mengalami peningkatan volatility, uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA) dan Indonesia menjadi Negara nperingkat ke dua di dunia yang paling optimis menghadapi berbagai tantangan masa depan yang sarat dengan berbagai perubahan.

“Sangatlah diperlukan upaya untuk membekali diri dengan kepercayaan yang tinggi, kalau kita mau sukses dan memenangkan persaingan di era ini,” ujar Andrie.

Baca Juga :  Halikin-Irawati Dapat Tambahan Dukungan di Pilbup Kotim, Ini Parpolnya

Keberadaan Kelompok pemuda Dayak yang merupakan bagian integral dari bangsa Indonesia yang multikultural yang diharapkan Andrie tak hanya mampu bertarung dalam era globalisasi, tetapi mampu memainkan peran nya sebagai sesama anak Bangsa Indonesia memberikan kontribusi positif, masukan konstruktif serta “lagacy” yang baik bagi Indonesia terkhusus nya masyarakat Dayak.

Terpopuler

Artikel Terbaru