26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Politikus PDIP: PSI Jangan Sok Hebat

JAKARTA – Kader PSI sempat menjadi sorotan publik
saat mereka mengembalikan dana reses setelah hitungan mereka uang tersebut
berlebih.

Bagi sebagian pihak menilai aksi itu heroik. Tapi di mata Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi lain.
Politisi PDIP itu justru menilai kader besutan Grace Natalie tidak mengerti
substansi.

Substansi reses, sambungnya, adalah menemui konstituen. Kemudian menjelaskan
apa saja yang sudah dilakukan oleh dewan selama bersidang.

“Jadi bukan masalah mengembalikan uang. Temen-temen PSI harus mengerti,”
jelasnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Jumat (27/12).

Menurutnya, pengembalian dana reses justru akan membuat susah Sekretaris
Dewan (Sekwan). Sebab, anggaran itu memang ditujukan untuk anggota dewan
menemui rakyat. Semua sudah sesuai dengan hasil musrembang di eksekutif juga.

Baca Juga :  Enam Figur Ini Berpotensi Maju Pada Pilkada Mura

“Jadi ini penugasan kami untuk ketemu masyarakat. Bukan, sekali lagi, uang
itu terus dikembalikan, lalu merasa (hebat) gimana,” pungkasnya.

Prasetyo mengingatkan bahwa ada 16 titik yang menjadi tanggung jawab dewan
atau fraksi yang harus dikunjungi.

Dana yang ada harus dimaksimalkan untuk mengakomodasi aspirasi warga di
titik-titik tersebut.

Fraksi PSI mengaku mendapat fasilitas dana reses sebesar Rp 2,44 miliar.
Namun dari dana tersebut, mereka hanya menggunakan anggaran sebesar Rp 1,68
miliar, sedang sisa Rp 752 juta dikembalikan ke APBD. (sta/rmol/pojoksatu)

JAKARTA – Kader PSI sempat menjadi sorotan publik
saat mereka mengembalikan dana reses setelah hitungan mereka uang tersebut
berlebih.

Bagi sebagian pihak menilai aksi itu heroik. Tapi di mata Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi lain.
Politisi PDIP itu justru menilai kader besutan Grace Natalie tidak mengerti
substansi.

Substansi reses, sambungnya, adalah menemui konstituen. Kemudian menjelaskan
apa saja yang sudah dilakukan oleh dewan selama bersidang.

“Jadi bukan masalah mengembalikan uang. Temen-temen PSI harus mengerti,”
jelasnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Jumat (27/12).

Menurutnya, pengembalian dana reses justru akan membuat susah Sekretaris
Dewan (Sekwan). Sebab, anggaran itu memang ditujukan untuk anggota dewan
menemui rakyat. Semua sudah sesuai dengan hasil musrembang di eksekutif juga.

Baca Juga :  Enam Figur Ini Berpotensi Maju Pada Pilkada Mura

“Jadi ini penugasan kami untuk ketemu masyarakat. Bukan, sekali lagi, uang
itu terus dikembalikan, lalu merasa (hebat) gimana,” pungkasnya.

Prasetyo mengingatkan bahwa ada 16 titik yang menjadi tanggung jawab dewan
atau fraksi yang harus dikunjungi.

Dana yang ada harus dimaksimalkan untuk mengakomodasi aspirasi warga di
titik-titik tersebut.

Fraksi PSI mengaku mendapat fasilitas dana reses sebesar Rp 2,44 miliar.
Namun dari dana tersebut, mereka hanya menggunakan anggaran sebesar Rp 1,68
miliar, sedang sisa Rp 752 juta dikembalikan ke APBD. (sta/rmol/pojoksatu)

Terpopuler

Artikel Terbaru