26.7 C
Jakarta
Wednesday, December 11, 2024

Hubungan Jokowi dan PDIP Renggang, Gibran Mulai Digoda Golkar

PROKALTENG.CO-Hubungan PDI Perjuangan dengan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin renggang. Keluarga Jokowi terkesan ingin meninggalkan PDIP. Itu berawal dari putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kaesang kini menjadi Ketum PSI dan menempuh jalan politik yang berbeda dengan ayahnya. Kini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga diisukan akan meninggalkan PDI Perjuangan.

Jalan politik yang ditempuh keluarga Jokowi ini membuat PDIP murka. Bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung Jokowi yang mementingkan kekuasaan untuk keluarganya.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono memberi sinyal Gibran Rakabuming Raka bergabung ke Golkar. Agung telah mendengar kabar bahwa calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto berasal dari partai berlambang pohon beringin.

“Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk cawapres KIM dari Partai Golkar. Kalaupun bukan dari Golkar, akan ‘di Golkarkan’ dulu,” kata Agung.

Kabar yang beredar mengenai hengkangnya Gibran Rakabuming Raka dari PDIP ke Golkar kian santer. Hal ini juga disambut baik oleh Golkar, khususnya Golkar Sulsel.

Baca Juga :  Kader Banteng Siap Tempur di Pilgub 2020, Ini Nama-Namanya

Ketua Bappilu Golkar Sulsel Lakama Wijaya menegaskan kabar seperti itu sudah biasa dalam partai politik. Bahkan bisa saja langkah seperti itu dilakukan untuk menyelamatkan partai dan banyak orang.

”Bagi kami, hal-hal seperti itu wajar saja terjadi. Kan ini bisa saja menjadi bagian dari upaya pemimpin menyelamatkan semuanya supaya lebih baik. Saya kira hal serupa juga dilakukan Pak Jokowi kan,” ujarnya, Selasa (17/10) kemarin.

Lebih lanjut Lakama mengatakan, kabar tersebut memang benar adanya. Hanya saja, dia enggan mengklaim lebih awal. Dia hanya mengatakan, arah pembicaraannya memang ke sana.

“Komunikasi tetap jalan, DPP dan Gibran juga komunikasi. Saya tidak bisa menyampaikan itu sudah fix atau tidak, tetapi kalau arahnya ke sana, memang benar,” lanjutnya.

Godaan Golkar

Bahkan Lakama mengaku, jika Gibran benar-benar merapat ke Partai Beringin, maka itu akan menjadi keuntungan besar bagi mereka. Sebab, Gibran dinilai punya loyalis yang cukup besar.

Baca Juga :  Andina Mundur dari Anggota DPRD Kalteng

”Tentu bagi kami, jika ini kondisi ril, maka sedikit banyaknya akan menguntungkan Golkar. Mengingat, Gibran ini punya keluarga dan loyalis yang besar. Kalau dia gabung ke Golkar, pasti loyalisnya ikut juga,” ungkapnya.

Itu sebabnya, Golkar membuka pintu untuk Gibran. Sebab bisa menopang kerja-kerja elektoral.

”Jadi ini menjadi hal baik, amunisi kami bekerja juga bisa lebih masif dan efektif. Kan kekuatan kami bertambah juga,” tegasnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yakin Gibran tak tergiur dengan godaan Golkar untuk pindah partai. Hasto mengatakan, pihaknya percaya bahwa selama seorang kader mempunyai kesadaran ideologi, masa depan, semangat perjuangan, dan semangat gotong royong, maka kader itu tidak akan tergiur. “Itulah kader PDIP,” tegasnya.

Hasto juga tidak ingin berandai-andai terkait peluang Gibran menjadi cawapres Prabowo. Sebab, sampai sekarang Gibran masih menjadi kader PDIP dan menjabat sebagai Wali Kota Solo. (*/fajar/jpg/hnd)

PROKALTENG.CO-Hubungan PDI Perjuangan dengan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin renggang. Keluarga Jokowi terkesan ingin meninggalkan PDIP. Itu berawal dari putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kaesang kini menjadi Ketum PSI dan menempuh jalan politik yang berbeda dengan ayahnya. Kini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga diisukan akan meninggalkan PDI Perjuangan.

Jalan politik yang ditempuh keluarga Jokowi ini membuat PDIP murka. Bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung Jokowi yang mementingkan kekuasaan untuk keluarganya.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono memberi sinyal Gibran Rakabuming Raka bergabung ke Golkar. Agung telah mendengar kabar bahwa calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto berasal dari partai berlambang pohon beringin.

“Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk cawapres KIM dari Partai Golkar. Kalaupun bukan dari Golkar, akan ‘di Golkarkan’ dulu,” kata Agung.

Kabar yang beredar mengenai hengkangnya Gibran Rakabuming Raka dari PDIP ke Golkar kian santer. Hal ini juga disambut baik oleh Golkar, khususnya Golkar Sulsel.

Baca Juga :  Kader Banteng Siap Tempur di Pilgub 2020, Ini Nama-Namanya

Ketua Bappilu Golkar Sulsel Lakama Wijaya menegaskan kabar seperti itu sudah biasa dalam partai politik. Bahkan bisa saja langkah seperti itu dilakukan untuk menyelamatkan partai dan banyak orang.

”Bagi kami, hal-hal seperti itu wajar saja terjadi. Kan ini bisa saja menjadi bagian dari upaya pemimpin menyelamatkan semuanya supaya lebih baik. Saya kira hal serupa juga dilakukan Pak Jokowi kan,” ujarnya, Selasa (17/10) kemarin.

Lebih lanjut Lakama mengatakan, kabar tersebut memang benar adanya. Hanya saja, dia enggan mengklaim lebih awal. Dia hanya mengatakan, arah pembicaraannya memang ke sana.

“Komunikasi tetap jalan, DPP dan Gibran juga komunikasi. Saya tidak bisa menyampaikan itu sudah fix atau tidak, tetapi kalau arahnya ke sana, memang benar,” lanjutnya.

Godaan Golkar

Bahkan Lakama mengaku, jika Gibran benar-benar merapat ke Partai Beringin, maka itu akan menjadi keuntungan besar bagi mereka. Sebab, Gibran dinilai punya loyalis yang cukup besar.

Baca Juga :  Andina Mundur dari Anggota DPRD Kalteng

”Tentu bagi kami, jika ini kondisi ril, maka sedikit banyaknya akan menguntungkan Golkar. Mengingat, Gibran ini punya keluarga dan loyalis yang besar. Kalau dia gabung ke Golkar, pasti loyalisnya ikut juga,” ungkapnya.

Itu sebabnya, Golkar membuka pintu untuk Gibran. Sebab bisa menopang kerja-kerja elektoral.

”Jadi ini menjadi hal baik, amunisi kami bekerja juga bisa lebih masif dan efektif. Kan kekuatan kami bertambah juga,” tegasnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yakin Gibran tak tergiur dengan godaan Golkar untuk pindah partai. Hasto mengatakan, pihaknya percaya bahwa selama seorang kader mempunyai kesadaran ideologi, masa depan, semangat perjuangan, dan semangat gotong royong, maka kader itu tidak akan tergiur. “Itulah kader PDIP,” tegasnya.

Hasto juga tidak ingin berandai-andai terkait peluang Gibran menjadi cawapres Prabowo. Sebab, sampai sekarang Gibran masih menjadi kader PDIP dan menjabat sebagai Wali Kota Solo. (*/fajar/jpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru