28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ganjar Diberi Sajadah dan Kopiah saat Salat di BPS Gereja Toraja

PROKALTENG.CO – Calon presiden Ganjar Pranowo tegas mengatakan bahwa pemerintah harus bisa menjaga kebebasan beragama dan pendirian rumah ibadah. Karena dua hal itu sudah sesuai dengan amanat konstitusi.

“Karena konstitusi kita menjamin, mestinya negara melalui pemerintah harus bisa menjalankan itu,” ujar Ganjar saat mengunjungi Gereja Katolik Hati Tak Ternoda Santa Perawan Maria Makale di Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (25/11).

Persoalan-persoalan yang masih membutuhkan solusi, lanjut Ganjar, bisa dikomunikasikan lewat forum kerukunan antarumat beragama (FKUB). “Itu bisa dikomunikasikan dengan forum antarumat beragama. Sehingga dialognya semakin banyak dan rasa-rasanya menjalan kan konstitusinya tidak akan sulit. Ya memang butuh saling tukar perasaan,” terangnya.

Baca Juga :  Ganjar Peduli Kesehatan Mental Generasi Muda

Sikap toleransi itu juga ditunjukkan Ganjar dan sejumlah tokoh agama di Toraja Utara. Misalnya, saat capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu menjalankan salat Duhur di Kantor Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja. “Tadi saya diberi sajadah dan kopiah saat mau salat di sana,” tandasnya.

Di Kantor BPS Gereja Toraja, Ganjar berdiskusi dengan para pendeta dan tokoh Masyarakat setempat. Mereka menyampai kan beberapa keresahan atas sejumlah hal, salah satunya terkait pengemba ngan pariwisata di Toraja. Ganjar pun menjelaskan beberapa rencana jika terpilih menjadi presiden.

Untuk memajukan pariwisata, kata Ganjar, hal pertama yang akan dilakukan adalah assessment potensi destinasi pariwisata terlebih dulu dengan menggandeng ahli-ahli di bidang wisata. Namun, secara kasatmata, Ganjar melihat ada satu persoalan terkait pariwisata saat tiba di Toraja. Yakni, koneksi dan integrasi transportasi ke tempat-tempat wisata. “Biasanya pariwisata urusannya interkoneksi. Kalau saya jadi presiden, mestinya masalah ini harus diurus,” kata pria berambut putih itu.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Ingin Libatkan Generasi Milenial dan Gen Z untuk Masa Depan Bangsa Indonesia

Aspirasi juga disampaikan pendeta bernama Marry. Menurut dia, persoalan perlindungan perempuan pada praktiknya belum kuat diberikan oleh pemerintah. Terkait itu, Ganjar pun siap memberikan perlindungan ekstra kepada kaum perempuan. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Calon presiden Ganjar Pranowo tegas mengatakan bahwa pemerintah harus bisa menjaga kebebasan beragama dan pendirian rumah ibadah. Karena dua hal itu sudah sesuai dengan amanat konstitusi.

“Karena konstitusi kita menjamin, mestinya negara melalui pemerintah harus bisa menjalankan itu,” ujar Ganjar saat mengunjungi Gereja Katolik Hati Tak Ternoda Santa Perawan Maria Makale di Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (25/11).

Persoalan-persoalan yang masih membutuhkan solusi, lanjut Ganjar, bisa dikomunikasikan lewat forum kerukunan antarumat beragama (FKUB). “Itu bisa dikomunikasikan dengan forum antarumat beragama. Sehingga dialognya semakin banyak dan rasa-rasanya menjalan kan konstitusinya tidak akan sulit. Ya memang butuh saling tukar perasaan,” terangnya.

Baca Juga :  Ganjar Peduli Kesehatan Mental Generasi Muda

Sikap toleransi itu juga ditunjukkan Ganjar dan sejumlah tokoh agama di Toraja Utara. Misalnya, saat capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu menjalankan salat Duhur di Kantor Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja. “Tadi saya diberi sajadah dan kopiah saat mau salat di sana,” tandasnya.

Di Kantor BPS Gereja Toraja, Ganjar berdiskusi dengan para pendeta dan tokoh Masyarakat setempat. Mereka menyampai kan beberapa keresahan atas sejumlah hal, salah satunya terkait pengemba ngan pariwisata di Toraja. Ganjar pun menjelaskan beberapa rencana jika terpilih menjadi presiden.

Untuk memajukan pariwisata, kata Ganjar, hal pertama yang akan dilakukan adalah assessment potensi destinasi pariwisata terlebih dulu dengan menggandeng ahli-ahli di bidang wisata. Namun, secara kasatmata, Ganjar melihat ada satu persoalan terkait pariwisata saat tiba di Toraja. Yakni, koneksi dan integrasi transportasi ke tempat-tempat wisata. “Biasanya pariwisata urusannya interkoneksi. Kalau saya jadi presiden, mestinya masalah ini harus diurus,” kata pria berambut putih itu.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Ingin Libatkan Generasi Milenial dan Gen Z untuk Masa Depan Bangsa Indonesia

Aspirasi juga disampaikan pendeta bernama Marry. Menurut dia, persoalan perlindungan perempuan pada praktiknya belum kuat diberikan oleh pemerintah. Terkait itu, Ganjar pun siap memberikan perlindungan ekstra kepada kaum perempuan. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru