PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO-Sejauh ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuang (PDIP) belum mengeluarkan rekomendasi terhadap bakal calon gubernur maupun wakil gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng). Walaupun beberapa kadernya sudah mulai menyebarkan baliho. Ya, seperti Supian Hadi, Willy M Yoseph, dan Sigit K Yunianto. Lantas, ke mana kah rekomendasi PDIP akan berlabuh?
Sejauh ini masyarakat melihat bahwa rekomendasi akan jatuh kepada Sigit K Yunianto sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Nadalsyah. Bahkan baliho pasangan ini sudah mulai tersebar di sejumlah ruas jalan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalteng Habib Ismail mengungkapkan, pihaknya akan menentukan dukungan maupun mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng, setelah PDIP memastikan ke mana arah dukungan.
“Menunggu saja arah dukungan PDIP,” ucap Habib Ismail.
Terpisah, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Farid Zaky berpendapat, PDIP sedang berhati-hati untuk mengusung bakal calon kepala daerah. Hal itu merupakan bagian dari strategi, dengan cara tidak langsung mengumumkan kepada publik.
“Tahun ini PDIP menggunakan pola defensive, ini efek dari tidak laginya menjadi partai pemerintah, sehingga perlu untuk membaca pola dari lawan politik,” kata Farid.
Bicara tentang kemungkiman, Farid menilai nama-nama yang beredar memiliki peluang dan kelebihan masing-masing. Supian Hadi berpengalaman karena dua periode memimpin Kabupaten Kotawaringin Timur. Willy M Yoseph juga berpengalaman karena selama dua periode menjabat Bupati Kabupaten Murung Raya.
Sedangkan Sigit K Yunianto juga tidak kalah pengalaman di lembaga legislatif Kota Palangka Raya. Karena itu, Farid berpendapat bahwa PDIP saat ini sedang alot dalam menentukan rekomendasi. Apalagi setelah ditinggalkan Agustiar Sabran. Menurutnya akan ada rembuk bersama untuk menetapkan ulang strategi. Bahkan dengan adanya pernyataan PKB, menurutnya itu sebuah sinyal. Ada peluang untuk terbentuk pasangan Supian Hadi dan Habib Ismail.
“Namun apakah sinyal itu akan direspons oleh PDIP, hanya waktu yang menjawab,” tuturnya.
Ia juga menilai, PDIP punya kekuatan besar karena mengantongi 10 kursi di DPRD. Dengan jumlah tersebut, PDIP mampu melakukan apa saja untuk mengusung calon kepala daerah pada Pilkada Kalteng tahun ini.
Pengamat politik dari Universitas Palangka Raya Ricky Zulfauzan berpendapat bahwa ungkapan yang diutarakan Habib Ismail memiliki maksud tertentu. Mengingat Habib merupakan politikus yang ucapannya mampu menjadi pertimbangan di DPP PKB.
“Menurut saya Habib Ismail adalah salah satu tokoh politik Kalteng yang akan sangat didengarkan suaranya oleh DPP PKB. PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin sudah sangat dewasa dalam pentas politik di Indonesia. Saya yakin rekom PKB akan dikeluarkan pada last minute,” ungkap Ricky.
Sementara mengenai PDIP, Ricky berpendapat bahwa pada akhirnya pertai berlambang banteng moncong putih itu akan mengusung kader sendiri sebagai calon gubernur Kalteng.
“Kalau soal PDIP, dengan kekuatan 10 kursi di Kalteng, ada kemungkinan besar mereka akan mengusung kader sendiri untuk maju,” tuturnya. (irj/ce/ala/kpg)