30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Nokia Akan PHK 10 Ribu Karyawan

PROKALTENG.CO – Nokia
mengumumkan akan memberhentikan 10 ribu pekerja dalam dua tahun kedepan. Upaya
itu dilakukan sebagai bentuk efisiensi biaya untuk menutup kebutuhan riset demi
mencapai target unggul bersaing dengan Huawei dan Ericsson.

“Keputusan yang akan berdampak pada pekerja kami, tidak diambil secara
serampangan,” kata Pimpinan Eksekutif Nokia Pekka Lundmark, pada Selasa (16/3/2021), dilansir dari Reuters. “Prioritas saya untuk menjamin
pekerja yang terdampak untuk mendapat dukungan selama proses ini,”
katanya.

Nokia saat ini memiliki 90 ribu pekerja, dan telah memecat ribuan pekerja
setelah akuisisi Alcatel-Lucent di tahun 2016. Nokia berharap efisiensi ini
mampu menghemat sedikitnya 600 juta euro atau sekitar Rp10 triliun, di akhir
2023

Baca Juga :  BRI Catat Pertumbuhan Asset Under Management Tumbuh 20,42% per Semester I-2023

“Rencananya ini akan berlaku secara global, dan akan terjadi di banyak
negara,” kata perwakilan Nokia. “Di Eropa, kami sudah
menginformasikan dewan pekerja lokal, dan berharap proses konsultasi segera
berlangsung,” katanya.

Prancis dikeluarkan dari wilayah yang terdampak rencana ini. Namun, ribuan
pekerja Nokia telah diberhentikan di wilayah ini, tahun lalu.

Upaya ini mengikuti perubahan strategi yang dilakukan Nokia, untuk fokus
mengembangkan teknologi 5G. Rencananya pimpinan Nokia akan melakukan presentasi
terkait rencana jangka panjangnya sekaligus menetapkan target kebutuhan Nokia,
pada Kamis nanti.

Sejumlah rencana jangka panjang di antaranya adalah membentuk empat grup
bisnis dan untuk memimpin dalam persaingan di teknologi 5G.

Perusahaan tersebut membutuhkan sedikitnya 600 juta euro hingga 700 juta
euro untuk melakukan restrukturisasi hingga 2023.

Baca Juga :  Bank Mandiri Boyong 10 Penghargaan FinanceAsia Kategori Sustainable Bank - ESG

Di bawah pendahulu Lundmark, Nokia telah melakukan kesalahan langkah dan
menyebabkan hilangnya prospek keuntungan serta jatuhnya nilai pasar hingga
seperlima. Pada Februari, Nokia memperkirakan pendapatannya di 2021 turun, dari
21,9 miliar euro di tahun 2020 menjadi 20,6 hingga 21,8 miliar euro.

PROKALTENG.CO – Nokia
mengumumkan akan memberhentikan 10 ribu pekerja dalam dua tahun kedepan. Upaya
itu dilakukan sebagai bentuk efisiensi biaya untuk menutup kebutuhan riset demi
mencapai target unggul bersaing dengan Huawei dan Ericsson.

“Keputusan yang akan berdampak pada pekerja kami, tidak diambil secara
serampangan,” kata Pimpinan Eksekutif Nokia Pekka Lundmark, pada Selasa (16/3/2021), dilansir dari Reuters. “Prioritas saya untuk menjamin
pekerja yang terdampak untuk mendapat dukungan selama proses ini,”
katanya.

Nokia saat ini memiliki 90 ribu pekerja, dan telah memecat ribuan pekerja
setelah akuisisi Alcatel-Lucent di tahun 2016. Nokia berharap efisiensi ini
mampu menghemat sedikitnya 600 juta euro atau sekitar Rp10 triliun, di akhir
2023

Baca Juga :  BRI Catat Pertumbuhan Asset Under Management Tumbuh 20,42% per Semester I-2023

“Rencananya ini akan berlaku secara global, dan akan terjadi di banyak
negara,” kata perwakilan Nokia. “Di Eropa, kami sudah
menginformasikan dewan pekerja lokal, dan berharap proses konsultasi segera
berlangsung,” katanya.

Prancis dikeluarkan dari wilayah yang terdampak rencana ini. Namun, ribuan
pekerja Nokia telah diberhentikan di wilayah ini, tahun lalu.

Upaya ini mengikuti perubahan strategi yang dilakukan Nokia, untuk fokus
mengembangkan teknologi 5G. Rencananya pimpinan Nokia akan melakukan presentasi
terkait rencana jangka panjangnya sekaligus menetapkan target kebutuhan Nokia,
pada Kamis nanti.

Sejumlah rencana jangka panjang di antaranya adalah membentuk empat grup
bisnis dan untuk memimpin dalam persaingan di teknologi 5G.

Perusahaan tersebut membutuhkan sedikitnya 600 juta euro hingga 700 juta
euro untuk melakukan restrukturisasi hingga 2023.

Baca Juga :  Bank Mandiri Boyong 10 Penghargaan FinanceAsia Kategori Sustainable Bank - ESG

Di bawah pendahulu Lundmark, Nokia telah melakukan kesalahan langkah dan
menyebabkan hilangnya prospek keuntungan serta jatuhnya nilai pasar hingga
seperlima. Pada Februari, Nokia memperkirakan pendapatannya di 2021 turun, dari
21,9 miliar euro di tahun 2020 menjadi 20,6 hingga 21,8 miliar euro.

Terpopuler

Artikel Terbaru