PROKALTENG.CO – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRR) sebesar 3,5 persen pada Desember 2021.
Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap di 2,75 persen dan 4,25 persen.
“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 15-16 Desember 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7DRR sebesar 3,5 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI periode Desember 2021 secara virtual, Kamis (16/12/2021).
Perry mengungkapkan, keputusan ini mempertimbangkan pemulihan ekonomi global yang masih dibayangi risiko penyebaran covid-19 varian omicron, rantai pasok komoditas, dan kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Namun, laju ekonomi sudah membaik di sejumlah negara, seperti AS, China, dan Jepang.
“Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 5,7 persen pada 2021 dan 4,4 persen pada 2022,” ujarnya.
Selain itu, bank sentral nasional juga mempertimbangkan pemulihan ekonomi di Indonesia yang didukung oleh sejumlah indikator, misalnya peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan penjualan ritel, dan lainnya.
“BI memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 3,2 persen sampai 4,2 persen pada 2021 dan 4,7 persen hingga 5,5 persen pada 2022,” terangnya.
Sementara nilai tukar rupiah melemah 0,07 persen secara point-to-point dan 0,05 persen secara rerata per 15 Desember 2021. Sedangkan beberapa indikator keuangan juga tercatat cukup baik.
Misalnya, rasio Alat Liquid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 34,24 persen, pertumbuhan DPK 10,37 persen, dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) bank sebesar 25,3 persen per November 2021.
“Selanjutnya, pertumbuhan kredit tercatat 4,73 persen. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross sebesar 3,22 persen (gross) dan NPL net 1,02 persen,” pungkasnya. (der/fin/kpc)