26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Keren…Indonesia Bersiap Sambut Era Kendaraan Listrik

PROKALTENG.CO-Indonesia bersiap menyambut era
elektrifikasi. Tepatnya, kendaraan listrik. Karena itu, kawasan industri di
seluruh penjuru negeri pun harus menyesuaikan diri. Misalnya, mulai menyeriusi
industri baterai listrik yang punya potensi tinggi untuk berkembang.

“Masuknya industri-industri baru
seperti kendaraan listrik dan baterai memberikan peluang besar bagi Indonesia,”
ungkap Director Industrial & Logistics Services Colliers International
Indonesia Rivan Munansa Minggu (14/2).

Itu juga membuka peluang bagi
industri-industri lain untuk mengembangkan bisnis mereka di Indonesia.
Khususnya yang berkaitan dengan kendaraan listrik dan baterai.

Kini, menurut Rivan, penting bagi
pemerintah untuk menganalisis kesiapan kawasan industri terhadap elektrifikasi.
Kendaraan listrik dan baterai bakal menjadi bintang baru bagi sektor industri
dan logistik. Namun, barang konsumsi dan e-commerce akan
terus meluas. Demikian juga data
center 
dan fasilitas cold
storage.

“Dengan mempertimbangkan potensi dan
peluang serta langkah-langkah khusus pemerintah, industri tampaknya siap
menyambut era baru. Ini peluang juga bagi iklim investasi,” urai Rivan.

Baca Juga :  Hari UMKM Nasional, BRI Semakin Komitmen pada Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa
kawasan industri di luar wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa punya peluang yang
baik. Apalagi, bakal ada banyak investor asing yang masuk Indonesia. Sejumlah
perusahaan sudah menyatakan niatnya untuk berekspansi.

“Namun, mungkin tidak dalam waktu
dekat,” bebernya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian
Agus Gumiwang menegaskan bahwa calon-calon investor mulai mendekat. Sebagian
besar menjajaki kerja sama terkait pengembangan industri baterai listrik. Salah
satunya adalah Tesla. Industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik
menjadi topik pembahasan utama dengan Tesla.

Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) belum dapat membeberkan besaran investasi atau skema kerja sama
dengan Tesla. Namun, Agus optimistis kebijakan pemerintah selaras dengan upaya
untuk mewujudkan ekosistem pengembangan mobil listrik di Indonesia.

Baca Juga :  PLN Gandeng Bank BSI Tingkatkan Kualitas Pelayanan Pelanggan

“Sumber daya (bahan baku, Red) kita
sudah sangat baik. Demikian juga aturan dan hitungan insentifnya,” tegasnya.

Selain Tesla, dua perusahaan lain telah sepakat untuk
menanamkan modal di tanah air. Yakni, CATL yang akan berinvestasi USD 5,2
miliar (sekitar Rp 72,82 triliun) dan LG dengan investasi senilai USD 9,8
miliar (sekitar Rp 137,24 triliun).

Direktur Jenderal Industri Logam
Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier
juga pernah menyebut ketertarikan Hyundai. Rencananya, Hyundai membangun pabrik
di Indonesia.

“Intinya, produsen mobil listrik
tertarik untuk masuk sehingga masyarakat punya lebih banyak pilihan,”
pungkasnya.

PROKALTENG.CO-Indonesia bersiap menyambut era
elektrifikasi. Tepatnya, kendaraan listrik. Karena itu, kawasan industri di
seluruh penjuru negeri pun harus menyesuaikan diri. Misalnya, mulai menyeriusi
industri baterai listrik yang punya potensi tinggi untuk berkembang.

“Masuknya industri-industri baru
seperti kendaraan listrik dan baterai memberikan peluang besar bagi Indonesia,”
ungkap Director Industrial & Logistics Services Colliers International
Indonesia Rivan Munansa Minggu (14/2).

Itu juga membuka peluang bagi
industri-industri lain untuk mengembangkan bisnis mereka di Indonesia.
Khususnya yang berkaitan dengan kendaraan listrik dan baterai.

Kini, menurut Rivan, penting bagi
pemerintah untuk menganalisis kesiapan kawasan industri terhadap elektrifikasi.
Kendaraan listrik dan baterai bakal menjadi bintang baru bagi sektor industri
dan logistik. Namun, barang konsumsi dan e-commerce akan
terus meluas. Demikian juga data
center 
dan fasilitas cold
storage.

“Dengan mempertimbangkan potensi dan
peluang serta langkah-langkah khusus pemerintah, industri tampaknya siap
menyambut era baru. Ini peluang juga bagi iklim investasi,” urai Rivan.

Baca Juga :  Hari UMKM Nasional, BRI Semakin Komitmen pada Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa
kawasan industri di luar wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa punya peluang yang
baik. Apalagi, bakal ada banyak investor asing yang masuk Indonesia. Sejumlah
perusahaan sudah menyatakan niatnya untuk berekspansi.

“Namun, mungkin tidak dalam waktu
dekat,” bebernya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian
Agus Gumiwang menegaskan bahwa calon-calon investor mulai mendekat. Sebagian
besar menjajaki kerja sama terkait pengembangan industri baterai listrik. Salah
satunya adalah Tesla. Industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik
menjadi topik pembahasan utama dengan Tesla.

Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) belum dapat membeberkan besaran investasi atau skema kerja sama
dengan Tesla. Namun, Agus optimistis kebijakan pemerintah selaras dengan upaya
untuk mewujudkan ekosistem pengembangan mobil listrik di Indonesia.

Baca Juga :  PLN Gandeng Bank BSI Tingkatkan Kualitas Pelayanan Pelanggan

“Sumber daya (bahan baku, Red) kita
sudah sangat baik. Demikian juga aturan dan hitungan insentifnya,” tegasnya.

Selain Tesla, dua perusahaan lain telah sepakat untuk
menanamkan modal di tanah air. Yakni, CATL yang akan berinvestasi USD 5,2
miliar (sekitar Rp 72,82 triliun) dan LG dengan investasi senilai USD 9,8
miliar (sekitar Rp 137,24 triliun).

Direktur Jenderal Industri Logam
Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier
juga pernah menyebut ketertarikan Hyundai. Rencananya, Hyundai membangun pabrik
di Indonesia.

“Intinya, produsen mobil listrik
tertarik untuk masuk sehingga masyarakat punya lebih banyak pilihan,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru