27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

BI Sebut Potensi Perbaikan Ekonomi Kalteng Tahun 2022 Cukup Tinggi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah, Yura A. Djalins mengatakan, Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki potensi perbaikan ekonomi cukup tinggi pada tahun 2022.

“Karena sebenarnya kan Covid-19 sudah melandai, walaupun saat ini memang ada potensi kenaikan akibat Omicron. Tapi kalau kita lihat, konsumsi sudah mulai meningkat, sehingga itu diharapkan bisa membantu perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah,” ujarnya, Senin (7/2/2022).

Menurut Yura, dari sisi ekspor seperti harga batubara dan kelapa sawit, saat ini masih cukup tinggi. Walaupun dengan adanya kenaikan harga CPO tersebut, hal tersebut menurutnya menyebabkan kesulitan bagi masyarakat untuk memperoleh minyak goreng tersebut.

“Mudah-mudahan bisa diatasi dengan segera sehingga kenaikan harga CPO yang memang bisa membantu perekonomian nasional juga tidak terdampak terlalu lama kepada masyarakat domestik,” jelasnya.

Baca Juga :  Oktober, Kalteng Alami Inflasi 0,90 Persen

Sementara dari sisi investasi, jelas Yura, juga mengalami peningkatan. Hal itu di antaranya ditandai seperti meningkatnya penjualan semen. “Ini menandakan pembangunan mulai berjalan,” ujarnya.

Dari sisi pengolahan, karena harga CPO yang naik ini diharapkan bisa memberikan dampak positif pada perekonomian Kalimantan Tengah.

Lalu, dari sisi pemerintahan, dirinya mendorong kepada pemerintah untuk mempercepat melakukan belanja di awal tahun. Perlunya digenjot untuk belanja di awal tahun agar mendorong pemulihan ekonomi di Provinsi Kalteng. “Alangkah lebih baiknya kalau bisa menggenjot belanjanya di awal tahun. Sehingga bisa membantu mendorong pemulihan ekonomi di provinsi Kalimantan Tengah” bebernya.

Lebih lanjut Yura memaparkan, salah satu kunci dari pemulihan ekonomi yakni penanganan Covid-19. Menurutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan Covid-19.

Baca Juga :  Kunjungan Kapal Laut di Pelabuhan Kalteng Meningkat

“Memang agak sedikit berkorban dengan adanya PPKM ini dengan adanya pengetatan  mobilisasi dan lain sebagainya. Ke depannya akan lebih berat lagi jika pandemi tidak terkendali,” pungkasnya.






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah, Yura A. Djalins mengatakan, Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki potensi perbaikan ekonomi cukup tinggi pada tahun 2022.

“Karena sebenarnya kan Covid-19 sudah melandai, walaupun saat ini memang ada potensi kenaikan akibat Omicron. Tapi kalau kita lihat, konsumsi sudah mulai meningkat, sehingga itu diharapkan bisa membantu perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah,” ujarnya, Senin (7/2/2022).

Menurut Yura, dari sisi ekspor seperti harga batubara dan kelapa sawit, saat ini masih cukup tinggi. Walaupun dengan adanya kenaikan harga CPO tersebut, hal tersebut menurutnya menyebabkan kesulitan bagi masyarakat untuk memperoleh minyak goreng tersebut.

“Mudah-mudahan bisa diatasi dengan segera sehingga kenaikan harga CPO yang memang bisa membantu perekonomian nasional juga tidak terdampak terlalu lama kepada masyarakat domestik,” jelasnya.

Baca Juga :  Oktober, Kalteng Alami Inflasi 0,90 Persen

Sementara dari sisi investasi, jelas Yura, juga mengalami peningkatan. Hal itu di antaranya ditandai seperti meningkatnya penjualan semen. “Ini menandakan pembangunan mulai berjalan,” ujarnya.

Dari sisi pengolahan, karena harga CPO yang naik ini diharapkan bisa memberikan dampak positif pada perekonomian Kalimantan Tengah.

Lalu, dari sisi pemerintahan, dirinya mendorong kepada pemerintah untuk mempercepat melakukan belanja di awal tahun. Perlunya digenjot untuk belanja di awal tahun agar mendorong pemulihan ekonomi di Provinsi Kalteng. “Alangkah lebih baiknya kalau bisa menggenjot belanjanya di awal tahun. Sehingga bisa membantu mendorong pemulihan ekonomi di provinsi Kalimantan Tengah” bebernya.

Lebih lanjut Yura memaparkan, salah satu kunci dari pemulihan ekonomi yakni penanganan Covid-19. Menurutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan Covid-19.

Baca Juga :  Kunjungan Kapal Laut di Pelabuhan Kalteng Meningkat

“Memang agak sedikit berkorban dengan adanya PPKM ini dengan adanya pengetatan  mobilisasi dan lain sebagainya. Ke depannya akan lebih berat lagi jika pandemi tidak terkendali,” pungkasnya.






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru