Site icon Prokalteng

Usul Pembangunan SPBU, Rencananya Dipusatkan di Desa Sei Ijum

Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor saat melakukan kunjungan ke wilayah selatan yaitu Kecamatan Pulau Hanaut, belum lama ini.(FOTO : PROKOPIM)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) kembali mengajukan pembangunan stasiun bahan bakar minyak (BBM) untuk para nelayan dan petani di wilayah selatan daerah ini. Hal ini dikarenakan sebelumnya stasiun pengisian BBM ini telah lama diajukan yaitu sejak tahun 2021, tetapi karena terdapat kendala prosesnya jadi terhenti.

Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor melalui Asisten II Setda Kotim Alang Arianto mengatakan, saat ini tengah menunggu persetujuan dari pemerintah pusat terkait pembangunan stasiun BBM, karena tahun 2022 pemerintah Kabupaten kembali mengusulkan.

“Rencannya pembangunan stasiun BBM itu akan dipusatkan di sekitaran Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan karena di sana akan dibangun juga pelabuhan pendaratan ikan, pengajuan stasiun pengisian itu diajukan langsung oleh Bupati Kotim Halikinnor,” kata Alang Arianto Jumat (18/6).

Dirinya juga mengatakan Dinas Perikanan juga saat ini sedang berusaha untuk memproses izin pembangunan untuk nelayan dan juga yang perlu mendapat perhatian yaitu kebutuhan BBM selai itu juga para petani juga sangat membutuhkan BBM untuk alat pertaniannya.

“Kami pemerintah daerah akan berusaha agar pembangunan stasiun itu disetujui, Karena berfungsinya bukan untuk nelayan saja,tapi juga pertanian, selama ini para petani khususnya di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit yang merupakan sentral pertanian itu ketika ingin mengoperasionalkan alat hand tractor kesulitan mencari BBM bersubsidi,” ujar Alang.

Ia juga mengatakan stasiun itu dibangun untuk memudahkan para petani dan nelayan memperoleh BBM. Kalau di lihat dari kuota untuk Kabupaten Kotim cukup besar tapi mungkin dalam tanda kutip ada penyaluran kemana. Semoga dengan adanya itu tidak lagi mereka kesulitan mencari BBM.

“Kita akui saat ini jangankan subsidi, yang bukan subsidi seperti BBM jenis Dexlite juga sulit. Makanya kami perjuangkan ke pemerintah pusat agar segera dibangun, semoga tahun ini dapat tindak lanjuti dan diizinkan pembangunannya,” harap Alang.(bah/ans)

Exit mobile version