SAMPIT, PROKALTENG,CO– Masyarakat yang ingin berlibur pada akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu ke Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diingatkan untuk mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi karena akan ada pemeriksaan oleh petugas yang ingin masuk kawasan obyek wisata tersebut.
“Kebijakan ini diambil berdasarkan hasil rapat bersama seluruh kepala Satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) dan forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD) dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Kabupaten ini, kita sepakat untuk memperketat kawasan obyek wisata pada hari sabtu dan minggu,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor usai rapat (8/2) kemarin.
Dirinya mengatakan saat ini pemerintah pusat telah menetapkan bahwa Indonesia telah memasuki gelombang ke tiga Covid-19, maka upaya antisipasi perlu untuk ditingkatkan, dengan menerapkan kebijakan itu diharap dapat meminimalkan potensi penularan Covid-19 terhadap para wisatawan yang berkunjung kesana.
“Dengan penggunaan aplikasi pedulilindungi itu berarti wisatawan yang masuk ke kawasan obyek wisata ujung Pandaran telah menjalani vaksinasi Covid-19, saya berharap hal ini juga menjadi motivasi bagi masyarakat yang belum menjalani vaksinasi Covid-19 baik itu yang kedua maupun yang belum sama sekali agar segera menjalani vaksinasi,” ucap Halikin.
Menurutnya Objek wisata Pantai Ujung Pandaran diakui merupakan objek wisata favorit yang paling banyak dikunjungi masyarakat. Saat hari libur akhir pekan, para wisatawan yang datang biasanya tidak hanya dari daerah sendiri, tetapi juga dari daerah lain seperti Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat, Katingan, Palangka Raya, bahkan dari Kalimantan Selatan.
“Penegakan aturan, termasuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi merupakan upaya kita mencegah penularan Covid-19, dan kewaspadaan semakin ditingkatkan juga karena saat ini varian Omicron sudah muncul di Indonesia bahkan di Kalimantan Tengah,”ujar Halikin.
Ia juga mengatakan pemerintah daerah juga akan meningkatkan upaya tracking atau pelacakan terhadap masyarakat yang reaktif atau positif Covid 19 untuk mendeteksi dini sebelum virus tersebut semakin menyebar luas, sejak awal bulan februari jumlah kasus Covid-19 mulai meningkat.
“Mayoritas penderita Covid 19 ini merupakan pelaku perjalanan mereka diduga terpapar ketika melakukan perjalanan ke luar daerah, masalah ini pun menjadi perhatian pemerintah daerah yang kemudian memperketat pengawasan baik di bandara atau pelabuhan, untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran Covid-19 yang disebabkan oleh para pelaku perjalanan, maupun pendatang yang masuk ke daerah ini,” ucapnya.(bah)