33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Harga Cabai Meroket, Sepi Pembeli dan Pedagang Mengeluh

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Harga cabai meroket di sejumlah pasar tradisional di
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). “Pedasnya” harga Lombok dikeluhkan.
Pasalnya, kenaikan itu membuat para pedagang sepi pembeli.

Kondisi itu dikeluhkan
oleh salah satu pedagang bernama Mala. Dia menduga kenaikan harga sejumlah
bahan pokok termasuk cabai membuat pasar menjadi sepi.

“Saat ini, harga cabai
yang kami jual masih tinggi. Rata-rata di atas Rp 150 ribu per kilogram,”
ucapnya, Minggu (21/3).

Harga Lombok mengalami
kenaikan dua hingga tiga kali lipat. Cabai rawit merah menjadi Rp180 ribu per
kilogram dan cabai rawit hijau menjadi Rp150 ribu per kilogram.

Kenaikan harga
fantastis itu dinilai jadi faktor sepinya pengunjung pasar. Hal tersebut juga
diungkapkan Djoko, pedagang lainnya di Pasar Keramat yang juga menjajakan cabai
rawit merah.

Baca Juga :  KONI Kalteng Puji Prestasi Batara

“Tiap hari
perasaan naik terus harga cabai rawit, tapi enggak mau jualan enggak mungkin,
jadi sedikit-sedikit saja (stok penjualan),” kata Djoko

Ia mengaku hanya berani
menjual sebanyak satu kilogram cabai rawit merah dalam satu hari. Demikian pula
yang dirasakan pedagang lainnya, yakni Suratini.

“Sedikit juga yang
beli. Ini cuma nyetok setengah kilogram. Habis juga belum tentu,” kata
Suratini.

Terlebih lagi, daya
beli masyarakat telah turun dengan adanya pandemi Covid-19.

Para pedagang berharap
segera ada intervensi dari pemerintah akan lonjakan harga cabai rawit merah
selama beberapa hari terakhir ini.

Imbasnya dari
meroketnya harga cabai ini para pengusaha harus mengeluarkan modal yang lebih
besar dari biasanya. Pengusaha rumah makan lainnya juga mengeluhkan hal yang
serupa.

Baca Juga :  Tak Patuhi Protokol Kesehatan di Mura Bakal Kena Sanksi

“Ya pengeluaran
kami jadinya naik, jadi lebih banyak sekarang,” kata  pengusaha salah satu rumah makan padang di
kawasan Jalan Mt Haryono.

Terlebih lagi, pemasukan para pengusaha juga
menurun semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Harga cabai meroket di sejumlah pasar tradisional di
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). “Pedasnya” harga Lombok dikeluhkan.
Pasalnya, kenaikan itu membuat para pedagang sepi pembeli.

Kondisi itu dikeluhkan
oleh salah satu pedagang bernama Mala. Dia menduga kenaikan harga sejumlah
bahan pokok termasuk cabai membuat pasar menjadi sepi.

“Saat ini, harga cabai
yang kami jual masih tinggi. Rata-rata di atas Rp 150 ribu per kilogram,”
ucapnya, Minggu (21/3).

Harga Lombok mengalami
kenaikan dua hingga tiga kali lipat. Cabai rawit merah menjadi Rp180 ribu per
kilogram dan cabai rawit hijau menjadi Rp150 ribu per kilogram.

Kenaikan harga
fantastis itu dinilai jadi faktor sepinya pengunjung pasar. Hal tersebut juga
diungkapkan Djoko, pedagang lainnya di Pasar Keramat yang juga menjajakan cabai
rawit merah.

Baca Juga :  KONI Kalteng Puji Prestasi Batara

“Tiap hari
perasaan naik terus harga cabai rawit, tapi enggak mau jualan enggak mungkin,
jadi sedikit-sedikit saja (stok penjualan),” kata Djoko

Ia mengaku hanya berani
menjual sebanyak satu kilogram cabai rawit merah dalam satu hari. Demikian pula
yang dirasakan pedagang lainnya, yakni Suratini.

“Sedikit juga yang
beli. Ini cuma nyetok setengah kilogram. Habis juga belum tentu,” kata
Suratini.

Terlebih lagi, daya
beli masyarakat telah turun dengan adanya pandemi Covid-19.

Para pedagang berharap
segera ada intervensi dari pemerintah akan lonjakan harga cabai rawit merah
selama beberapa hari terakhir ini.

Imbasnya dari
meroketnya harga cabai ini para pengusaha harus mengeluarkan modal yang lebih
besar dari biasanya. Pengusaha rumah makan lainnya juga mengeluhkan hal yang
serupa.

Baca Juga :  Tak Patuhi Protokol Kesehatan di Mura Bakal Kena Sanksi

“Ya pengeluaran
kami jadinya naik, jadi lebih banyak sekarang,” kata  pengusaha salah satu rumah makan padang di
kawasan Jalan Mt Haryono.

Terlebih lagi, pemasukan para pengusaha juga
menurun semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Terpopuler

Artikel Terbaru