31.3 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Bupati Minta Warga Jangan Bakar Lahan

PANGKALAN
BUN-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Pangkalan Bun, Kotawaringin
Barat terus bermunculan. Walaupun tidak terdeteksi melalui satelit, tetapi
kebakaran terus muncul dan mulai mengganggu udara. Untuk itu perlu adanya upaya
dan dukungan semua pihak agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.

Bupati Kobar Hj
Nurhidayah meminta seluruh pihak khususnya yang memiliki lahan tidak melakukan
pembakaran. Hal ini disampaikan karena beberapa titik sudah mulai terjadi dan
asap mengganggu masyarakat.

“Kami minta
pemilik lahan agar tidak melakukan pembakaran. Kami harapkan kerjasamanya
karena dampaknya akan sangat buruk,” katanya.

Nurhidayah
menegaskan, saat ini pemerintah bersama seluruh pihak terus melakukan upaya
pemadaman bersama-sama. Sehingga dapat memadamkan api dan tidak menjalar ke
wilayah lainnya. Apalagi beberapa wilayah yang dianggap rawan dan menjadi
langganan kebakaran terus menjadi perhatian serius. Diantaranya diwilayah Kumai
dan Kampung Baru dan Kotawaringin Lama menjadi perhatian serius.

Baca Juga :  RSUD Kapuas Terima Layanan Swab PCR Mandiri

“Beberapa lokasi
memang menjadi perhatian karena rawan kebakaran dan akan terus dipantau. Kami
yakin kebakaran ini karena faktor kesengajaan,” pungkasnya.

Dampak selain polusi
udara dan kesehatan, karhutla menyebabkan asap and bisa memengaruhi
transportasi udara. Jangka Panjangnya, bisa mengganggu seluruh aspek kehidupan
mulai dari ekonomi hingga kenyamanan bersama. (son/abe)

PANGKALAN
BUN-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Pangkalan Bun, Kotawaringin
Barat terus bermunculan. Walaupun tidak terdeteksi melalui satelit, tetapi
kebakaran terus muncul dan mulai mengganggu udara. Untuk itu perlu adanya upaya
dan dukungan semua pihak agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.

Bupati Kobar Hj
Nurhidayah meminta seluruh pihak khususnya yang memiliki lahan tidak melakukan
pembakaran. Hal ini disampaikan karena beberapa titik sudah mulai terjadi dan
asap mengganggu masyarakat.

“Kami minta
pemilik lahan agar tidak melakukan pembakaran. Kami harapkan kerjasamanya
karena dampaknya akan sangat buruk,” katanya.

Nurhidayah
menegaskan, saat ini pemerintah bersama seluruh pihak terus melakukan upaya
pemadaman bersama-sama. Sehingga dapat memadamkan api dan tidak menjalar ke
wilayah lainnya. Apalagi beberapa wilayah yang dianggap rawan dan menjadi
langganan kebakaran terus menjadi perhatian serius. Diantaranya diwilayah Kumai
dan Kampung Baru dan Kotawaringin Lama menjadi perhatian serius.

Baca Juga :  RSUD Kapuas Terima Layanan Swab PCR Mandiri

“Beberapa lokasi
memang menjadi perhatian karena rawan kebakaran dan akan terus dipantau. Kami
yakin kebakaran ini karena faktor kesengajaan,” pungkasnya.

Dampak selain polusi
udara dan kesehatan, karhutla menyebabkan asap and bisa memengaruhi
transportasi udara. Jangka Panjangnya, bisa mengganggu seluruh aspek kehidupan
mulai dari ekonomi hingga kenyamanan bersama. (son/abe)

Terpopuler

Artikel Terbaru