MUARA TEWEH – Keberadaan
PT Multi Persada Gratramegah (MPG)
sangat membantu desa dan
masyarakat sekitar. Bagaimana tidak, PT MPG secara totalitas langsung
bersentuhan dengan masyarakat.
Belum lama ini MPG memberikan reward ke empat desa yang berhasil menjaga daerahnya dari Karhutla
sebesar Rp25 juta per desa. Bukan hanya sampai disitu saja, Kamis (14/11) PT MPG
kembali membuat terobosan baru.
Bekerja sama dengan Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Batara, MPG melakukan kegiatan Community
Development (Comdev) berupa
bantuan bibit ikan Lele beserta pakannya hingga panen.
“Bantuan kali ini untuk kelompok
pembudidaya ikan Lele yang berada di Desa Rimba Sari Km 53, Kecamatanm Teweh
Tengah. Bantuannya berupa benih ikan sebanyak 4000 ekor dan 1 ton pakan ikan
atau pellet,†kata Humas PT MPG, Ali Akbar, Kamis (14/11/2019).
Bantuan yang mereka salurkan kali ini diharapkan dapat membantu masyarakat, bahkan mampu kedepannya dapat menjadi pembudidaya yang
sukses secara mandiri. Sehingga,
masyarakat Desa Rimba Sari memiliki penghasilan tambahan bahkan bisa menjadi
penghasilan utama.
“Kami memberikan bantuan bibit
serta pakan hingga panen. Selanjutnya, kelompok pembudidaya tersebut kedepannya
bagaimana. Yang jelas, mereka sudah ada modal untuk mengembangkan usahanya.
Kami tentu berharap dengan bantuan tersebut, kedepannya usaha kelompok tani di
Desa Rimba Sari bisa lebih maju lagi,†beber Ali Akbar.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan
Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Batara, Ir Sugeng Daryoko mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik apa yang
dilakukan oleh Perusahaan PT MPG.
“Kami diminta oleh pihak
perusahaan untuk melakukan pembinaan teknis dilapangan, bagi kelompok
pembudidaya masyarakat Desa Rimba Sari. Tentu, kami sangat menyambut baik akan
hal ini,†kata Daryoko.
Ia sedikit menjelaskan bahwa pada
acara penyuluhan yang mereka laksanakan itu terdiri dari tiga tahapan, pertama
teknis persiapan kolam, kedua pemiliharaan ikan, pengendalian hama dan
penyakit, terakhir panen dan pasca panen.
“Kami menjelaskan mulai dari
persiapan kolam, pemiliharaanya bagaimana dan ketika panen dan pasca panen.
Apakah ikannya dijual langsung atau diolah sendiri. Ketika semua teorinya kami
jelaskan, kami juga memberikan mereka kesempatan untuk bertanya, apa saja
kendala yang sering mereka dihadapi salama. Yang tidak kalah pentinya yaitu
kami juga langsung praktek lapangan,†ujarnya. (adl/b5)