31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Giatkan Program Muatan Lokal di Tingkat Sekolah

BUNTOK – Dinas
Pendidikan (Disdik) Barsel berupaya menghidupkan kesenian dan kebudayaan lokal.
Diantaranya menggiatkan program muatan lokal di tingkat sekolah, juga
merencanakan menyediakan buku sebagai pendukung literatur tenaga pengajar di
lembaga pendidikan.

Kepala Disdik Barsel H
Su’aib MAP kepada Kalteng Pos Rabu (13/11) 
lalu mengatakan, pihaknya telah memiliki sumber literatur buku. Selain
untuk sekolah, buku itu juga dibagikan ke sejumlah perpustakaan dan kantor
kecamatan.

“Melalui buku, kita
ingin memberikan kemudahan bagi generasi penerus pembangunan untuk mendapatkan
referensi. Nantinya, kebudayaan seperti cerita rakyat, kebudayaan hingga
kesenian bukan sebatas dipelajari dari mulut ke mulut,”katanya.

Menurutnya, kesenian
dan kebudayaan berperan besar dalam pembangunan. Banyak terkandung pesan moral
dan nilai positif yang dapat dijadikan contoh nyata. Seperti semangat gotong
royong hingga musyawarah untuk mufakat.

Baca Juga :  Gunakan Sarana, Buang Sampah Pada Tempat yang Disediakan Secara Efekti

Diakuinya,  kesadaran generasi muda terhadap kebudayaan
dan kesenian daerah berjalan cukup baik. Hanya saja tanpa perhatian khusus,
pihaknya khawatir budaya tersebut tercampur, bahkan tergerus oleh budaya asing
dan modernisasi zaman, sehingga menjadikan anak muda bermentalitas kurang peka
dan acuh terhadap lingkungan sosial.

Melalui buku,
lanjutnya, kisah masyarakat, kesenian lokal hingga permainan rakyat terus
dikenal dan hidup melalui tulisan. Pada akhirnya nanti bisa menumbuhkan rasa
kebanggaan terhadap budaya sendiri. (ner/ens)

BUNTOK – Dinas
Pendidikan (Disdik) Barsel berupaya menghidupkan kesenian dan kebudayaan lokal.
Diantaranya menggiatkan program muatan lokal di tingkat sekolah, juga
merencanakan menyediakan buku sebagai pendukung literatur tenaga pengajar di
lembaga pendidikan.

Kepala Disdik Barsel H
Su’aib MAP kepada Kalteng Pos Rabu (13/11) 
lalu mengatakan, pihaknya telah memiliki sumber literatur buku. Selain
untuk sekolah, buku itu juga dibagikan ke sejumlah perpustakaan dan kantor
kecamatan.

“Melalui buku, kita
ingin memberikan kemudahan bagi generasi penerus pembangunan untuk mendapatkan
referensi. Nantinya, kebudayaan seperti cerita rakyat, kebudayaan hingga
kesenian bukan sebatas dipelajari dari mulut ke mulut,”katanya.

Menurutnya, kesenian
dan kebudayaan berperan besar dalam pembangunan. Banyak terkandung pesan moral
dan nilai positif yang dapat dijadikan contoh nyata. Seperti semangat gotong
royong hingga musyawarah untuk mufakat.

Baca Juga :  Gunakan Sarana, Buang Sampah Pada Tempat yang Disediakan Secara Efekti

Diakuinya,  kesadaran generasi muda terhadap kebudayaan
dan kesenian daerah berjalan cukup baik. Hanya saja tanpa perhatian khusus,
pihaknya khawatir budaya tersebut tercampur, bahkan tergerus oleh budaya asing
dan modernisasi zaman, sehingga menjadikan anak muda bermentalitas kurang peka
dan acuh terhadap lingkungan sosial.

Melalui buku,
lanjutnya, kisah masyarakat, kesenian lokal hingga permainan rakyat terus
dikenal dan hidup melalui tulisan. Pada akhirnya nanti bisa menumbuhkan rasa
kebanggaan terhadap budaya sendiri. (ner/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru