KUALA
KAPUAS – Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas melalui Dinas Perikanan dan
Kelautan memberikan bantuan budidaya ikan dengan sistem bioflok kepada tiga
pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas yaitu Pesantren Babussalam,
Pesantren Al-Amin Sei Tatas dan Pesantren Muhajirin Antang. Tujuannya adalah
memberikan edukasi bagi anak didik dan memenuhi konsumsi kebutuhan pesantren
serta dapat dijadikan untuk bisnis kalangan pesantren.
Hal
ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas,
Darmawan didampingi oleh Sekretaris Dinas Perikanan Jhon Pita Kadang dan
Kasubag Umum dan Perencanaan Samudi, Senin (10/8) di ruang kerjanya.
Ia
mengatakan, bantuan bioflok ini merupakan program budidaya baru dan sekarang
banyak diminati oleh masyarakat, karena sistem ini dinilai lebih efektif dalam
meningkatkan produktivitas.
Bioflok
adalah kumpulan dari berbagai organisme baik bakteri, jamur, protozoa, ataupun
algae yang tergabung dalam sebuah gumpalam (floc). Dalam budidaya perikanan,
gumpalan-gumpalan bahan organik ini nantinya akan menjadi pakan bagi komoditi
yang dibudidayakan.
Darwaman
menekankan, Bioflok ini merupakan salah satu sistem dengan pemberian bibit ikan
yang ada di dalam kolam bundar dan tidak menyusahkan, sangat praktis, karena
kolam berlapis terpal yang tidak mudah rusak dan produksi ikan lebih tinggi dari
pada kolam galian tanah.
“Padat
tebarnya lebih tinggi dibanding dengan budidaya di kolam tanah. Kalau bioflok
dengan diameter 3 meter saja bisa menghasilkan 3 ribu ekor bahkan kalau
dimaksimalkan bisa sampai 5 ribu ekor, jauh beratus kali lipat dibandingkan
dengan kolam galian tanah. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, hanya saja
pengolahan airnya yang rumit,†jelasnya.
Selain
itu, ia mengatakan budidaya ikan di wilayah Kabupaten Kapuas termasuk unggul
dibandingkan budidaya ikan lain di kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan
Tengah dan pihaknya akan tetap mengawasi dan membina para kelompok melalui
penyuluh-penyuluh yang ditetapkan.