PURUK CAHU–Anggota DPRD Murung Raya (Mura) Gunawan kembali menegaskan agar kontraktor yang mengerjakan gedung baru SMPN 5 Murung harus bertanggungjawab. Pasalnya, kondisi gedung tersebut kini memprihatikan. Tidak sesuai harapan dan target realisasi yang dijanjikan.
Menurut Gunawan, pekerjaan tidak dilaksanakan oleh kontraktor secara profesional. Akibatnya proses belajar mengajar pun jadi terhambat akhirnya merugikan pemerintah dan masyarakat yang menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
“Saya sangat menyangkan kenapa pembangunan gedung sekolah seperti ini. Saya sempat kaget begitu menginjak keramik di ruangan lantai atas waktu itu dan sempat retak. Jadi wajar guru dan para siswa disini merasa khawatir,†terang Gunawan, Selasa (4/2).
Dari peninjauan pihaknya, kata dia, kondisi gedung memang tidak aman buat peserta didik belajar. “Bagaimana program Mura cerdas yang dicanangkan bupati Mura bisa sukses, bila kejadian seperti ini mencederai pelaksanaan program tersebut,†tegas anggota Komisi I ini.
Sementara menghindari hal yang tak diinginkan, pihak SMPN 5 Murung, Selasa (4/2) memindahkan siswanya ke sekolah gedung yang lama. Gedung yang baru hanya diisi oleh pelajar kelas VIII yang menempati empat ruangan.
Menurut Kasek SMPN 5 Murung Jaya Asi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Murung Raya dengan melayangkan surat bernomor 002/Komite/2013 tertanggal 2 Desember 2019 terkait masalah ini. Berdasarkan surat tersebut mereka meminta untuk memindahkan kembali proses belajar mengajar ke sekolah atau gedung yang lama berlokasi di Jalan Respendikin.
“Perlu kami sampaikan juga bahwa, atas peristiwa ini kami tidak mempersalahkan pihak manapun. Perihal pemindahan proses belajar mengajar memang wajib kami lakukan sebagi langkah antisipasi,†terang Jaya Asi.
Sementara pantauan di lapangan, gedung baru SMPN 5 Murung ini ada dua bangunan dan bertingkat. Satu bangunan memiliki tiga ruangan bagian bawah dan tiga bagian ruangan atas. Sedangkan keretakan terjadi pada lantai atas di beberapa ruangan. (dad/ila)