NANGA BILIK, PROKALTENG.CO – Suasana gemerlap yang semestinya terdapat di Bundaran Rusa, Lamandau ternyata tak terwujud. Pasalnya, hal itu karena minimnya penerangan. Kondisi itu tentu menjadi keluhan warga.
Fakta yang terjadi, sejumlah lampu penerangan di bagian tengah bundaran dilaporkan mati. Sehingga membuat area tersebut, gelap gulita.
“Saya bersama anak saya bermain di Bundaran Rusa. Anak saya senang sekali dengan wahana odong-odong dan kereta keliling yang ada di sana. Tapi, sayangnya area tengah bundaran sangat gelap. Rasanya kurang bagus jika disebut Bundaran Rusa tapi patung rusanya tidak kelihatan,” ujar pengunjung, Indah kepada Prokalteng.co, Sabtu malam (31/5).
Padahal, Bundaran Rusa biasanya ramai dikunjungi warga. Di lokasi itu, banyak tersedia berbagai wahana permainan anak-anak. Seperti odong-odong, kereta keliling, dan mandi bola.
Selain itu, terdapat pula sejumlah pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam jajanan. Keberadaan wahana dan jajanan ini, membuat Bundaran Rusa menjadi salah satu tempat rekreasi favorit keluarga di Lamandau.
Kondisi minimnya penerangan di area tengah bundaran menjadi sorotan warga. Kurangnya penerangan tersebut tidak hanya mengurangi kenyamanan pengunjung, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran adanya potensi bahaya.
Untuk itu, warga berharap pemerintah daerah segera memperbaiki kerusakan lampu penerangan, agar Bundaran Rusa tetap aman dan nyaman bagi seluruh pengunjung.
“Semoga pemerintah segera memperbaiki lampu-lampu yang mati itu. Kan ngga asik jika kita duduk di tengah bundaran kondisinya gelap-gelap. Selain itu, juga rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Indah lagi.
Tak hanya Indah, kondisi minimnya penerangan di Bundaran Rusa juga menjadi perhatian sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lokasi. Mereka khawatir kondisi demikian akan mempengaruhi tingkat pengunjung yang berkurang dan berdampak pada pendapatan mereka.
“Kalau gelap begini, pengunjung kurang. Kami berharap pemerintah segera memperbaiki penerangan di Bundaran Rusa,” ujar salah seorang pedagang kaki lima. (bib)