NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Sebuah warung kopi yang kerap menjadi tempat berkumpul para wartawan di Komplek Perkantoran Pemda Bukit Hibul, Kelurahan Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, kembali menjadi target pencurian.
Pelaku kali ini berhasil membawa kabur sebuah speaker pada Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 18.14 WIB, setelah waktu salat Magrib.
Pemilik warung yang enggan disebutkan namanya, namun dikenal sebagai Ayah Revan, mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kejadian tersebut setelah kembali dari liburan.
Menurutnya, ini bukan kali pertama warungnya menjadi korban pencurian. Sebelumnya, warung tersebut juga kehilangan sebuah tabung gas 3 kg.
“Kejadiannya saat kami sedang liburan, warung dalam keadaan tutup. Baru tahu begitu kembali,” ujar Ayah Revan, Senin (20/1), saat diwawancarai wartawan.
Meski mengalami kerugian, ia menyatakan belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian karena dianggap tidak terlalu merugikan.
Kendati demikian, Ayah Revan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi dan meminta masyarakat sekitar untuk lebih waspada.
“Kerugiannya memang tidak terlalu besar, tapi tetap saja membuat kami merasa tidak nyaman. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran agar kita lebih berhati-hati,” tambahnya. (bib)
NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Sebuah warung kopi yang kerap menjadi tempat berkumpul para wartawan di Komplek Perkantoran Pemda Bukit Hibul, Kelurahan Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, kembali menjadi target pencurian.
Pelaku kali ini berhasil membawa kabur sebuah speaker pada Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 18.14 WIB, setelah waktu salat Magrib.
Pemilik warung yang enggan disebutkan namanya, namun dikenal sebagai Ayah Revan, mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kejadian tersebut setelah kembali dari liburan.
Menurutnya, ini bukan kali pertama warungnya menjadi korban pencurian. Sebelumnya, warung tersebut juga kehilangan sebuah tabung gas 3 kg.
“Kejadiannya saat kami sedang liburan, warung dalam keadaan tutup. Baru tahu begitu kembali,” ujar Ayah Revan, Senin (20/1), saat diwawancarai wartawan.
Meski mengalami kerugian, ia menyatakan belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian karena dianggap tidak terlalu merugikan.
Kendati demikian, Ayah Revan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi dan meminta masyarakat sekitar untuk lebih waspada.
“Kerugiannya memang tidak terlalu besar, tapi tetap saja membuat kami merasa tidak nyaman. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran agar kita lebih berhati-hati,” tambahnya. (bib)
