27.3 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Bangunan Gudang di Sampit Ludes Terbakar, Asal Api Belum Diketahui

SAMPIT,PROKALTENG.CO-Masyarakat di Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendadak gempar. Sebuah bangunan gudang tempat penyimpanan perabotan rumah tangga atau kelontong hangus terbakar.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/6) sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. Korban bernama Sahminin, pemilik rumah di samping gudang yang terbakar. Sahminin mengaku kaget saat melihat api sudah membesar di bagian dapur bangunan tempatnya bekerja membuat sablonan.

“Setelah salat Asar, saya kaget mendengar ada benda jatuh di belakang rumah, begitu saya lihat ke belakang, api sudah membesar dan mulai membakar rumah saya. Langsung saya teriak minta tolong, lalu warga mulai berdatangan untuk membantu memadamkan api, tapi api sudah telanjur besar dan menghanguskan rumah,” ujar Sahminin, kemarin.

Menurutnya, petugas pemadam kebakaran sempat terkendala karena akses menuju lokasi harus melewati lewat gang sempit, sehingga armada pemadam kebakaran tidak bisa tiba tepat waktu untuk membantu pemadaman. Warga sekitar hanya bisa menyelamatkan barang-barang berharga masing-masing. Sebagian lagi berupaya memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.

Baca Juga :  Pemadaman Masih Berlanjut, Ini Korban Kebakaran di Desa Pujon

“Karena gangnya sempit, petugas pemadam agak susah masuk untuk memadamkan api, karena itu warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, airnya diambil dari sumur yang ada di depan rumah saya,” kata Sahminin.

Sementara menurut kerabat pemilik gudang kelontongan, api diduga berasal dari bagian belakang gudang, karena terdapat ruangan yang masih dalam tahap pembangunan. Namun kepastian soal sumber api belum diketahui.

“Kami tidak tahu pasti apa penyebabnya dan apinya berasal dari mana. Memang di bagian belakang bangunan sedang apa perbaikan,” katanya.

Salah satu karyawan yang enggan menyebutkan namanya menambahkan, dalam gudang tersebut terdapat barang-barang mudah terbakar seperti mancis dan plastik. Saat terjadi kebakaran, terdengar beberapa kali bunyi ledakan.

“Di dalam gudang ada barang-barang yang mudah terbakar, saat api sudah membesar terdengar beberapa kali ledakan,” sebutnya.

Petugas pemadam kebakaran beserta armada dan dibantu oleh warga berjibaku memadamkan api. Dalam 2 jam, api belum dapat dijinakkan. Petugas kesulitan memadamkan api di dalam gudang, lantaran pintu gudang terkunci. Butuh waktu sekitar 10 menit sebelum akhirnya petugas berhasil menjebol pintu besi dan masuk ke dalam gudang.

Baca Juga :  Aksi Curas di Kios BRI Link, Pria Ini Digelandang ke Mapolresta

Api begitu cepat membesar karena di dalam gudang berisikan bahan-bahan mudah terbakar, seperti plastik, korek api, dan sejumlah bahan bangunan lainnya. Hingga dua jam berlalu, terhitung sejak awal kebakaran pukul 15.00 WIB, si jago merah belum berhasil dijinakkan.

Namun hal itu tak menyurutkan semangat petugas maupun warga yang membantu proses pemadaman. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotim Hawianan mengatakan, pihaknya telah menerjunkan semua personel beserta belasan armada, dibantu BPBD, PDAM, relawan pemadam kebakaran, serta petugas PMI.

“Kami terjunkan kekuatan penuh, sekitar ratusan personel ditambah ASN-nya. Dari pengalaman kami, kalau gudang yang terbakar, biasanya butuh waktu lama untuk bisa benar-benar memadamkan api, apalagi jika bahan yang terbakar adalah plastik dan barang-barang yang mudah terbakar, tidak mudah untuk padamkan api,” sebutnya.

Hingga pukul 19.30 WIB tadi malam, petugas maupun relawan dan dibantu warga masih berjibaku memadamkan api pada bagian dalam gudang yang belum sepenuhnya padam. (bah/ala/kpg/hnd)

SAMPIT,PROKALTENG.CO-Masyarakat di Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendadak gempar. Sebuah bangunan gudang tempat penyimpanan perabotan rumah tangga atau kelontong hangus terbakar.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/6) sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. Korban bernama Sahminin, pemilik rumah di samping gudang yang terbakar. Sahminin mengaku kaget saat melihat api sudah membesar di bagian dapur bangunan tempatnya bekerja membuat sablonan.

“Setelah salat Asar, saya kaget mendengar ada benda jatuh di belakang rumah, begitu saya lihat ke belakang, api sudah membesar dan mulai membakar rumah saya. Langsung saya teriak minta tolong, lalu warga mulai berdatangan untuk membantu memadamkan api, tapi api sudah telanjur besar dan menghanguskan rumah,” ujar Sahminin, kemarin.

Menurutnya, petugas pemadam kebakaran sempat terkendala karena akses menuju lokasi harus melewati lewat gang sempit, sehingga armada pemadam kebakaran tidak bisa tiba tepat waktu untuk membantu pemadaman. Warga sekitar hanya bisa menyelamatkan barang-barang berharga masing-masing. Sebagian lagi berupaya memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.

Baca Juga :  Pemadaman Masih Berlanjut, Ini Korban Kebakaran di Desa Pujon

“Karena gangnya sempit, petugas pemadam agak susah masuk untuk memadamkan api, karena itu warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, airnya diambil dari sumur yang ada di depan rumah saya,” kata Sahminin.

Sementara menurut kerabat pemilik gudang kelontongan, api diduga berasal dari bagian belakang gudang, karena terdapat ruangan yang masih dalam tahap pembangunan. Namun kepastian soal sumber api belum diketahui.

“Kami tidak tahu pasti apa penyebabnya dan apinya berasal dari mana. Memang di bagian belakang bangunan sedang apa perbaikan,” katanya.

Salah satu karyawan yang enggan menyebutkan namanya menambahkan, dalam gudang tersebut terdapat barang-barang mudah terbakar seperti mancis dan plastik. Saat terjadi kebakaran, terdengar beberapa kali bunyi ledakan.

“Di dalam gudang ada barang-barang yang mudah terbakar, saat api sudah membesar terdengar beberapa kali ledakan,” sebutnya.

Petugas pemadam kebakaran beserta armada dan dibantu oleh warga berjibaku memadamkan api. Dalam 2 jam, api belum dapat dijinakkan. Petugas kesulitan memadamkan api di dalam gudang, lantaran pintu gudang terkunci. Butuh waktu sekitar 10 menit sebelum akhirnya petugas berhasil menjebol pintu besi dan masuk ke dalam gudang.

Baca Juga :  Aksi Curas di Kios BRI Link, Pria Ini Digelandang ke Mapolresta

Api begitu cepat membesar karena di dalam gudang berisikan bahan-bahan mudah terbakar, seperti plastik, korek api, dan sejumlah bahan bangunan lainnya. Hingga dua jam berlalu, terhitung sejak awal kebakaran pukul 15.00 WIB, si jago merah belum berhasil dijinakkan.

Namun hal itu tak menyurutkan semangat petugas maupun warga yang membantu proses pemadaman. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotim Hawianan mengatakan, pihaknya telah menerjunkan semua personel beserta belasan armada, dibantu BPBD, PDAM, relawan pemadam kebakaran, serta petugas PMI.

“Kami terjunkan kekuatan penuh, sekitar ratusan personel ditambah ASN-nya. Dari pengalaman kami, kalau gudang yang terbakar, biasanya butuh waktu lama untuk bisa benar-benar memadamkan api, apalagi jika bahan yang terbakar adalah plastik dan barang-barang yang mudah terbakar, tidak mudah untuk padamkan api,” sebutnya.

Hingga pukul 19.30 WIB tadi malam, petugas maupun relawan dan dibantu warga masih berjibaku memadamkan api pada bagian dalam gudang yang belum sepenuhnya padam. (bah/ala/kpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru