SAMPIT, PROKALTENG.CO– Masyarakat Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dikejutkan dengan anak di bawah lima tahun (Balita) yang ditemukan dalam kondisi lemah tak berdaya di Jalan Muhammad Hatta Km. 8. Lokasi persisnya berada tepat di belakang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Rabu (1/11) kemarin.
Balita malang tersebut, tak sengaja ditemukan oleh seorang warga bernama Sandi, yang berdomisili Kecamatan Kota Besi yang sedang buang air kecil di tengah-tengah rumput ilalang sekitar pukul 7.30 WIB.
Pria yang berprofesi sebagai petani itu, mendengar suara tangisan seorang anak dan tak berselang lama, muncul seorang balita yang tengah tertatih-tatih merangkak keluar dari semak-semak.
“Saat itu saya sedang kecing di semak-semak, terdengar tangisan seorang anak dan tiba-tiba saya melihat ada anak kecil merangkak keluar dari semak-semak itu. kondisinya sangat kurus, dan saya laporkan ke warga sekitar untuk dibawa pihak PMI ke Puskesmas Baamang ini,”ujar Sandi saat menceritakan kepada petugas Puskesmas Baamang II.
Berdasarkan pengamatan petugas, balita berjenis kelamin perempuan itu, mengalami luka lama dibagian kiri dan kanan kepalanya. Terdapat indikasi kekerasan dari luka kepala tersebut. Selain itu, luka lecet yang diduga akibat goresan rumput ilalang juga ditemukan di sekujur tubuh. Tak hanya itu, ditemukan juga makanan dan pakaian yang terbungkus plastik di sekitar lokasi penemuan.
“Kita duga sementara anak ini dibuang oleh orang tuanya. Karena di sekitar anak ini ditemukan beberapa makanan dan minuman,”ucap Zoel, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) yang ikut melakukan evakuasi anak tersebut.
Dari hasil medis yang dilakukan petugas Puskesmas Baamang II, balita yang diperkirakan berusia tiga tahun itu menderita stunting akibat kekurangan gizi. Hal itu membuat badannya terlihat kurus kering saat ditemukan dengan kondisi lemah.
Melihat kondisi tersebut, balita itu langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani untuk penanganan lebih lanjut setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas.
“Sebelumnya balita tersebut di lakukan pemeriksaan di Puskesmas, tetapi dengan kondisi tersebut, lalu dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan selanjutnya, kata Zoel.
Sementara menurut pendamping rehabilitasi Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotim, Rahmadiansyah AR, balita yang ditemukan tersebut, mengalami trauma yang mendalam. Saat ditemukan, anak itu tak henti-hentinya memanggil orang tuanya disertai tangisan. Hal itu terjadi saat balita tersebut, dievakuasi dari lokasi ditemukan hingga mendapat perawatan medis di Puskesmas Baamang II.
“Dari lokasi ditemukan, dia (balita, red) tidak henti-hentinya memanggil orang tuanya. Sambil menangis, sambil bilang abah dan mama,” kata Rahmadiansyah.
Saat ini, menurutnya balita tersebut sudah dalam pengawasan Dinsos Kabupaten Kotim. Tahap pemulihan menjadi prioritas sebelum balita tersebut diinvestigasi lebih lanjut. Nantinya, balita itu dikatakan akan dibawa ke panti asuhan atau diberikan kepada keluarga yang ingin mengadopsinya.
“Nanti kita fikirkan diserahkan ke panti asuhan atau diadopsi. Karena sudah ada beberapa keluarga yang ingin mengadopsinya. Tapi sementara kita fokuskan pemulihan anak ini dahulu,”pungkasnya (bah/kpg/hnd).