WARGA yang melintas di Jalan HM Arsyad Km 3, Sampit, Kamis (29/8) pagi
sekitar pukul 07.00 WIB, dihebohkan dengan suara misterius dari semak belukar yang didominasi Kelakai (tumbuhan paku) di
tepi jalan itu. Ada yang mengatakan itu adalah suara bayi. Namun setelah
dicari, mereka tak menemukan sumber suara tersebut.
Para pengendara sepeda motor
maupun mobil yang melintas di ruas Jalan HM Arsyad pun berhenti di tepi jalan. Warga yang berhenti mencapai puluhan orang.
Kedatangan mereka, baik yang dari arah Sampit menuju Samuda, maupun sebaliknya,
memilih berhenti untuk mencari tahu sumber suara itu. Karena mereka penasaran
mendengar suara misterius mirip suara tangisan bayi itu.
Kejadian ini banyak diketahui
warga setelah ada unggahan di media social oleh salah satu warga bernama Wiwik
Handayani, dan kembali dibagikan oleh Esa Sarah ke grub Bursaneka Sampit.
Informasi itu mendapat berbagai
tanggapan dan komentar. Bahkan jawab menjawab status terjadi. Bahkan Wiwik
Handayani sendiri tidak tahu apakah benar ada bayi di semak belukar tersebut.
Salah satu warga berinisial DH
yang berjualan dekat tempat kejadian tersebut mengatakan, warga memang
berkumpul di sekitar Jalan HM Arsyad pagi kemarin. “Kejadiannya sekitar
siswa berangkat ke sekolah. Kira-kira pukul 06.00 WIB. Saya tidak tahu persis
apa yang diributkan oleh warga sampai banyak yang berhenti di lokasi itu.
Katanya ada suara bayi. Dari mulut ke mulut akhirnya ada sekitar puluhan orang
berkumpul untuk mencari tahu akan kebenaran suara misterius mirip bayi ini,”
kata DH kepada Kalteng Pos, Kamis (29/8) pagi.
Dijelaskannya, banyak orang yang
berkumpul dan ada yang mencari tahu keberadaan sumber suara misterius tersebut.
“Setelah beberapa waktu, akhirnya mereka bubar dengan sendirinya. Hasilnya
pun tidak ditemukan suara bayi yang menghebohkan pengendara motor pada pagi
hari itu,” ungkapnya.
Ditambahkannya, sebelumnya dia
tidak mendengar ada suara bayi seperti yang diungkapkan warga tersebut.
“Saya tidak mau menyimpulkan apakah suara bayi ini ada atau hanya suara
binatang saja. Sebab lokasi semak belukar tersebut sering banyak burung dan
binatang lain. Bisa jadi suara binatang ini bisa menyerupai suara bayi,” pungkasnya.
(rif/ens/ctk/nto)