33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Polisi Didesak Ungkap Otak Pelaku Penyiraman Novel Baswedan

Pelaku penyiraman cairan kimia terhadap penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya terungkap. Kini polisi
didesak untuk mengungkap siapa dalang di balik penyerangan tersebut.

Pengacara Novel Baswedan, Muhammad Isnur menduga ditangkapnya
dua anggota kepolisian itu belum mengungkap siapa dalang di balik penyerangan
tersebut. Karenanya aparat Polri perlu mengungkap ‎otak pelakunya.

“Mendorong polisi mengungkap sampai otaknya. Tentu seorang
anggota Polri aktif tidak mungkin bergerak sendiri. Jadi penting untuk
diketahui siapa otak pelakunya,” ujar Isnur kepada wartawan, Sabtu (28/12).

Menurut Isnur, pentingnya polisi mengungkap otak pelaku guna
mengetahui motif pelaku. Apalagi, pelaku penyerangan Novel Baswedan baru
terungkap setelah dua tahun berjalan.

“Maka penting diungkap motif tindakan seperti apa. Kedua, siapa
otaknya. Kalau dia Polri aktif, kenapa sekian lama baru terungkap. Kenapa harus
menunggu sekian lama,” tegasnya.

Baca Juga :  Disergap Tim Gabungan Melawan, DPO Kasus Narkoba Akhirna Didor

Insnur menginginkan supaya penyerangan Novel Baswedan dibuka
secara transparan. Jangan sampai ada persepsi buruk yang muncul, misalnya Novel
Baswedang diserang cairan kimia karena sedang menangani kasus di KPK.

“Jangan hanya berhenti di pelaku lapangan. Kalau hanya sampai di
situ, kecurigaan kami makin kuat penyerangan adanya kasus yang Novel,”
ungkapnya.

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo
Yuwono mengatakan, dua tersangka penyiraman cairan kimia kepada penyidik KPK
Novel Baswedan adalah anggota Polri aktif berinisial RM dan RB.

Menurut Argo, dua pelaku itu ditangkap dan bukan menyerahkan
diri. Mereka ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Setelah
ditangkap pelaku langsung dibawa ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga :  Pemalsu Suket Swab Rapidtes Antigen, Ternyata Karyawan Rental Komputer

Adapun ‎penyiraman air keras kepada Novel Baswedan terjadi pada
11 April 2017 silam. Novel Baswedan disiram air keras ketika hendak pulang ke
rumahnya usai menunaikan salat Subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kelapa
Gading Jakarta.(jpc)

 

Pelaku penyiraman cairan kimia terhadap penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya terungkap. Kini polisi
didesak untuk mengungkap siapa dalang di balik penyerangan tersebut.

Pengacara Novel Baswedan, Muhammad Isnur menduga ditangkapnya
dua anggota kepolisian itu belum mengungkap siapa dalang di balik penyerangan
tersebut. Karenanya aparat Polri perlu mengungkap ‎otak pelakunya.

“Mendorong polisi mengungkap sampai otaknya. Tentu seorang
anggota Polri aktif tidak mungkin bergerak sendiri. Jadi penting untuk
diketahui siapa otak pelakunya,” ujar Isnur kepada wartawan, Sabtu (28/12).

Menurut Isnur, pentingnya polisi mengungkap otak pelaku guna
mengetahui motif pelaku. Apalagi, pelaku penyerangan Novel Baswedan baru
terungkap setelah dua tahun berjalan.

“Maka penting diungkap motif tindakan seperti apa. Kedua, siapa
otaknya. Kalau dia Polri aktif, kenapa sekian lama baru terungkap. Kenapa harus
menunggu sekian lama,” tegasnya.

Baca Juga :  Disergap Tim Gabungan Melawan, DPO Kasus Narkoba Akhirna Didor

Insnur menginginkan supaya penyerangan Novel Baswedan dibuka
secara transparan. Jangan sampai ada persepsi buruk yang muncul, misalnya Novel
Baswedang diserang cairan kimia karena sedang menangani kasus di KPK.

“Jangan hanya berhenti di pelaku lapangan. Kalau hanya sampai di
situ, kecurigaan kami makin kuat penyerangan adanya kasus yang Novel,”
ungkapnya.

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo
Yuwono mengatakan, dua tersangka penyiraman cairan kimia kepada penyidik KPK
Novel Baswedan adalah anggota Polri aktif berinisial RM dan RB.

Menurut Argo, dua pelaku itu ditangkap dan bukan menyerahkan
diri. Mereka ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Setelah
ditangkap pelaku langsung dibawa ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga :  Pemalsu Suket Swab Rapidtes Antigen, Ternyata Karyawan Rental Komputer

Adapun ‎penyiraman air keras kepada Novel Baswedan terjadi pada
11 April 2017 silam. Novel Baswedan disiram air keras ketika hendak pulang ke
rumahnya usai menunaikan salat Subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kelapa
Gading Jakarta.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru