SAMPIT – Seorang bayi berusia 20 bulan ditemukan sudah menjadi
mayat. Bayi laki-laki bernama Joe bin Ambo itu diduga sempat dimakan buaya.
Karena di tubuhnya ditemukan sejumlah luka. Bahkan tangan kirinya putus. Mayat
Joe baru ditemukan polisi bersama tim Basarnas dan masyarakat di anak Sungai
Kabuau di RT 05/RW 02, Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten
Kotawaringin Timur, Rabu (18/9).
Awalnya, Joe dinyatakan hilang
sejak Senin (16/9). Bayi berusia 1 tahun 8 bulan itu hilang di saat ibu
kandungnya sedang pergi ke kamar mandi. Ketika kembali ke dalam rumah, Joe
sudah tak ada lagi di tempatnya. Kebetulan, rumah orang tua Joe berada di tepi
Sungai Cempaga. Diduga, bayi Joe merangkang dan jatuh ke sungai dan tenggelam.
Namun ada dugaan, korban sempat diterkam buaya setelah jatuh ke sungai.
Kapolres Kotim AKBP Mohammad
Rommel melalui Kapolsek Cempaga Iptu Syaifullah mengatakan, korban ditemukan di
anak Sungai Kabuau, Desa Luwuk Bunter dalam keadaan meninggal dunia.
“Kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan menggunakan baju warna biru
dan tidak pakai celana. Sebelum hilang, korban masih menggunakan pakaian warna
biru dan celana pendek warna kuning,” kata Iptu Syaifullah kepada Kalteng
Pos, Rabu (18/9).
Menurut kapolsek, saat ditemukan,
tangan kiri korban dalam keadaan putus, ada luka robek pada paha kiri bagian
dalam, dan sekitar alat kelamin korban dalam keadaan berlubang. “Pencarian
Joe ini sekitar 3 hari baru ditemukan. Pihak keluarga menerima dengan ikhlas
atas kejadian yang menimpa korban dan menganggap kematian korban adalah takdir
serta pihak keluarga tidak bersedia untuk dilakukan visum,” ungkapnya.
Setelah ditemukan, jenazahnya dibawa
ke rumah orang tuanya di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga.
Dijelaskan kapolsek, setelah
mendapat laporan kehilangan anak, tindakan yang diambil Polsek Cempaga
mendatangi TKP, koordinasi dengan Basarnas dan Satpol Air Polres Kotim dan melakukan
pencarian bersama melibatkan masyarakat sekitar. Setelah dicari akhirnya
berhasil menemukan mayatnya kemarin. Selama pencarian juga sempat melakukan
ritual, agar korban dapat ditemukan.
Selanjutnya korban akan
dimakamkan di Komplek Pekuburan Kristen Desa Luwuk Bunter setelah dilaksanakan
rapat keluarga. “Penyebab putusnya tangan korban diduga dimakan oleh
buaya,” ungkapnya. (rif/ens/ctk/nto)