26.1 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Keluarga Menilai Kematian Tiga Nelayan Kobar Tak Wajar

PANGKALAN BUN – Hingga ditemukannya dua dari tiga nelayan
yang hilang, masih menyimpan misteri bagi keluarga. Pasalnya, korban ditemukan
dalam kondisi yang cukup menegaskan. Subandrio dan Irwansyah ditemukan dalam
kondisi tanpa kepala dan kedua tangannya, sehingga masih menyisakan satu orang
lagi bernama Sunarto yang belum ketemu.

Walaupun keduanya sudah ditemukan,
tetapi pihak keluarga menganggap bahwa kematiannya dianggap kurang wajar.

Sugiarto salah satu keluarga
korban berharap agar polisi bisa melakukan penyelidikan terkait dengan kedua
korban yang sudah ditemukan. Pihaknya menganggap, kematian korban dianggap
tidak wajar, karena keduanya ditemukan dengan kondisi tidak memiliki kepala dan
tangan. Sehingga keduanya dianggap sebagai korban tindak kejahatan.

Untuk itu, perlu ada upaya atau
langkah cepat dari polisi agar bisa memberikan kejelasan terkait dengan penyebab
kematiannya. “Kami menganggap bahwa keduanya bukan mati wajar, diduga ada
yang disembunyikan. Kami menduga adanya tindak kriminalitas,” katanya, Jumat (8/11/2019).

Baca Juga :  LAKA KERJA ! Penyidikan Masih Berjalan

Sugiarto sendiri mengaku bahwa
keluarga tetap akan melakukan upaya dan langkah lebih lanjut. Tetapi pihak
keluarga masih menunggu upaya dan tindakan dari polisi di jajaran Polres Kobar.
Apabila nantinya tidak mendapatkan kejelasan, tidak menutup kemungkinan akan
melaporkan ke Polda Kalteng. 

“Kami hanya ingin minta
kejelasan penyebab kematian korban, kalau akibat musibah tidak ditemukan
tanda-tanda yang disebabkan karena hanyut atau laka air,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati Kobar
Ahmadi Riansyah menegaskan, Pemkab Kobar sudah mendengar dan selalu melakukan
pemantauan terhadap musibah ketiga nelayan yang hilang. Walaupun kedua korban
sudah ditemukan, pihaknya meminta agar polisi bisa bertindak dan mengambil
sikap untuk mengetahui penyebab kematiannya.

“Mari kita bersama-sama
menunggu langkah polisi mengambil tindakan, biarkan mereka melakukan tugasnya
sambil menunggu hasilnya. Semoga nantinya bisa terungkap dengan terang
benderang,” ujarnya.

Baca Juga :  Tersinggung di Medsos, Dua Kelompok Remaja Tawuran

Sebelumnya, setelah melakukan
pencarian panjang, akhirnya satu per satu ketiga nelayan yang hilang mulai
ditemukan. Setelah menemukan mayat Subanrio alias Iban beberapa waktu lalu,
mayat Irwansyah pun ditemukan, Rabu (6/11). Keduanya ditemukan dengan kondisi
yang hampir mirip, hanya saja di lokasi yang berbeda. Irwansyah ditemukan di
Teluk Tanjung Puting, Desa Sungai Cabang Kotawaringin Barat, Rabu (6/11).

Pada Jumat lalu (4/10), Subanrio
alias Iban dan Irwansyah alias Dondoy (35), dan Sunarto alias Narto (35)
membawa KM Berkat Barokah dari Sungai Arut di Mendawai, Kobar. Pada pukul 20.00
WIB, kapal ketiganya sudah tidak bisa dihubungi lagi. Sudah beberapa kali
melakukan komunikasi tetapi tidak membuahkan hasil. Keluarga pun melapor ke Pos
Pencarian dan Pertolongan Pangkalan Bun. Bersama Basarnas dan melibatkan
kapal-kapal serta helikopter berusaha mencari KM Berkat Barokah beserta tiga nelayan
itu. (son/ami/nto)

PANGKALAN BUN – Hingga ditemukannya dua dari tiga nelayan
yang hilang, masih menyimpan misteri bagi keluarga. Pasalnya, korban ditemukan
dalam kondisi yang cukup menegaskan. Subandrio dan Irwansyah ditemukan dalam
kondisi tanpa kepala dan kedua tangannya, sehingga masih menyisakan satu orang
lagi bernama Sunarto yang belum ketemu.

Walaupun keduanya sudah ditemukan,
tetapi pihak keluarga menganggap bahwa kematiannya dianggap kurang wajar.

Sugiarto salah satu keluarga
korban berharap agar polisi bisa melakukan penyelidikan terkait dengan kedua
korban yang sudah ditemukan. Pihaknya menganggap, kematian korban dianggap
tidak wajar, karena keduanya ditemukan dengan kondisi tidak memiliki kepala dan
tangan. Sehingga keduanya dianggap sebagai korban tindak kejahatan.

Untuk itu, perlu ada upaya atau
langkah cepat dari polisi agar bisa memberikan kejelasan terkait dengan penyebab
kematiannya. “Kami menganggap bahwa keduanya bukan mati wajar, diduga ada
yang disembunyikan. Kami menduga adanya tindak kriminalitas,” katanya, Jumat (8/11/2019).

Baca Juga :  LAKA KERJA ! Penyidikan Masih Berjalan

Sugiarto sendiri mengaku bahwa
keluarga tetap akan melakukan upaya dan langkah lebih lanjut. Tetapi pihak
keluarga masih menunggu upaya dan tindakan dari polisi di jajaran Polres Kobar.
Apabila nantinya tidak mendapatkan kejelasan, tidak menutup kemungkinan akan
melaporkan ke Polda Kalteng. 

“Kami hanya ingin minta
kejelasan penyebab kematian korban, kalau akibat musibah tidak ditemukan
tanda-tanda yang disebabkan karena hanyut atau laka air,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati Kobar
Ahmadi Riansyah menegaskan, Pemkab Kobar sudah mendengar dan selalu melakukan
pemantauan terhadap musibah ketiga nelayan yang hilang. Walaupun kedua korban
sudah ditemukan, pihaknya meminta agar polisi bisa bertindak dan mengambil
sikap untuk mengetahui penyebab kematiannya.

“Mari kita bersama-sama
menunggu langkah polisi mengambil tindakan, biarkan mereka melakukan tugasnya
sambil menunggu hasilnya. Semoga nantinya bisa terungkap dengan terang
benderang,” ujarnya.

Baca Juga :  Tersinggung di Medsos, Dua Kelompok Remaja Tawuran

Sebelumnya, setelah melakukan
pencarian panjang, akhirnya satu per satu ketiga nelayan yang hilang mulai
ditemukan. Setelah menemukan mayat Subanrio alias Iban beberapa waktu lalu,
mayat Irwansyah pun ditemukan, Rabu (6/11). Keduanya ditemukan dengan kondisi
yang hampir mirip, hanya saja di lokasi yang berbeda. Irwansyah ditemukan di
Teluk Tanjung Puting, Desa Sungai Cabang Kotawaringin Barat, Rabu (6/11).

Pada Jumat lalu (4/10), Subanrio
alias Iban dan Irwansyah alias Dondoy (35), dan Sunarto alias Narto (35)
membawa KM Berkat Barokah dari Sungai Arut di Mendawai, Kobar. Pada pukul 20.00
WIB, kapal ketiganya sudah tidak bisa dihubungi lagi. Sudah beberapa kali
melakukan komunikasi tetapi tidak membuahkan hasil. Keluarga pun melapor ke Pos
Pencarian dan Pertolongan Pangkalan Bun. Bersama Basarnas dan melibatkan
kapal-kapal serta helikopter berusaha mencari KM Berkat Barokah beserta tiga nelayan
itu. (son/ami/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru