26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Anak Hakim PN Medan Kaget, Ayahnya Dibunuh Ibu Tiri

Anak dari istri
pertama Jamaluddin, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, tak menyangka ayah
mereka meregang nyawa karena didalangi sang ibu tiri, Zuraida Hanum dibantu dua
eksekutor, Jefri dan Reza. Kejadian itu membuat kaget keluarga besar setelah
polisi mengungkap kasus pembunuhan itu.

“Saya masih enggak
nyangka, terkejut gitu, kok tega (ibu) melakukan itu, ya udahlah biarlah aparat
polisi yang mengusut,” ujar Kenny Akbary, anak sulung Jamal dari istri pertamanya
seperti dikutip Pojok Sumut (Jawa Pos Group), Kamis (9/1).

Kenny Akbary
mengetahui pertama kali ibu tirinya jadi tersangka dari pihak kepolisian. Dia
juga membenarkan ada prarekontruksi di rumah. Awalnya, pihak keluarga
menduga Jamal dibunuh rekan bisnis. Namun, dugaan itu mulai melemah saat
mendengar penjelasan ibunya saat polisi datang bertanya saat pemakaman di Nagan
(Aceh).

“Kalau pertama kali
sih dengar kejadian, kecurigaan ke keluarga tidak ada, kirain (yang bunuh)
rekan bisnis atau rekan kerja. Tapi setelah mendegar penuturan bunda (ke
polisi) kok berbanding terbalik alibinya. Enggak bisa diterima akal sehat gitu
dan kok kayaknya ditambah tambahin. Tapi tetap juga positif thinking, enggak
mungkin lah masa bunda orang paling dekat, enggak mungkin lah,” tuturnya.

Baca Juga :  Sekjen PA 212 Ditetapkan Tersangka Kasus Penganiayaan Ninoy Karundeng

Kenny pun tak menduga
ada prahara dalam rumah tangga ayahnya. Sebab, dia tak pernah sekalipun melihat
pertengkaran hebat. “Aku lihat kalau bertengkar suami istri biasa aja, enggak
ada heboh kali gitu kan. Terus enggak ada sih masalah yang terlalu apa gitu,
yang membuat sampai muncul niat membunuh itu, enggak ada menurut aku pribadi.
Tapi aku enggak tahu kejadian seperti ini,” ungkapnya.

Kenny mengaku masih
hancur mengenang pertama kali mendengar ayahnya tewas. Kenny sendiri sempat
komunikasi terakhir kali pada hari Kamis pukul 15.00 WIB atau sehari sebelum
hari nahas, Jamal ditemukan tak bernyawa di dalam mobil di kawasan Kutalimbaru,
Deliserdang.

“(Komunikasi saat itu)
pun biasa aja. (Saya) telepon kasih tahu, kalau enggak pulang, jaga malam gitu
kan kata abu (ayah). Ya biasa aja makanya sakit kali syok kali waktu mendegar
kabar ini keesokan harinya.

Baca Juga :  Astaga! Pegang Tiang Tenda, Pemain Kuda Lumping Tewas Kesetrum

Kenny berharap kasus
ini segera dituntaskan dan pelakunya dihukum maksimal. “Harapanya sih aku dari
pertama sudah bilang siapapun pelakunya, enggak pandang bulu harus dapat
ganjaran seberat beratnya. Pokonya intinya kalau bisa hukuman mati,” tegas
Kenny.

“Dia (Zuraida)
menghabisi nyawa almarhum abu (ayah) ku seharusnya dia dapat ganjaranya kayak
gitu juga, karena ini (pembunuhan) sudah sangat terencana, bagus. Saya berharap
para tersangka dihukum maksimal. Harus dihukum maksimal,” pungkasnya.(jpc)

 

Anak dari istri
pertama Jamaluddin, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, tak menyangka ayah
mereka meregang nyawa karena didalangi sang ibu tiri, Zuraida Hanum dibantu dua
eksekutor, Jefri dan Reza. Kejadian itu membuat kaget keluarga besar setelah
polisi mengungkap kasus pembunuhan itu.

“Saya masih enggak
nyangka, terkejut gitu, kok tega (ibu) melakukan itu, ya udahlah biarlah aparat
polisi yang mengusut,” ujar Kenny Akbary, anak sulung Jamal dari istri pertamanya
seperti dikutip Pojok Sumut (Jawa Pos Group), Kamis (9/1).

Kenny Akbary
mengetahui pertama kali ibu tirinya jadi tersangka dari pihak kepolisian. Dia
juga membenarkan ada prarekontruksi di rumah. Awalnya, pihak keluarga
menduga Jamal dibunuh rekan bisnis. Namun, dugaan itu mulai melemah saat
mendengar penjelasan ibunya saat polisi datang bertanya saat pemakaman di Nagan
(Aceh).

“Kalau pertama kali
sih dengar kejadian, kecurigaan ke keluarga tidak ada, kirain (yang bunuh)
rekan bisnis atau rekan kerja. Tapi setelah mendegar penuturan bunda (ke
polisi) kok berbanding terbalik alibinya. Enggak bisa diterima akal sehat gitu
dan kok kayaknya ditambah tambahin. Tapi tetap juga positif thinking, enggak
mungkin lah masa bunda orang paling dekat, enggak mungkin lah,” tuturnya.

Baca Juga :  Sekjen PA 212 Ditetapkan Tersangka Kasus Penganiayaan Ninoy Karundeng

Kenny pun tak menduga
ada prahara dalam rumah tangga ayahnya. Sebab, dia tak pernah sekalipun melihat
pertengkaran hebat. “Aku lihat kalau bertengkar suami istri biasa aja, enggak
ada heboh kali gitu kan. Terus enggak ada sih masalah yang terlalu apa gitu,
yang membuat sampai muncul niat membunuh itu, enggak ada menurut aku pribadi.
Tapi aku enggak tahu kejadian seperti ini,” ungkapnya.

Kenny mengaku masih
hancur mengenang pertama kali mendengar ayahnya tewas. Kenny sendiri sempat
komunikasi terakhir kali pada hari Kamis pukul 15.00 WIB atau sehari sebelum
hari nahas, Jamal ditemukan tak bernyawa di dalam mobil di kawasan Kutalimbaru,
Deliserdang.

“(Komunikasi saat itu)
pun biasa aja. (Saya) telepon kasih tahu, kalau enggak pulang, jaga malam gitu
kan kata abu (ayah). Ya biasa aja makanya sakit kali syok kali waktu mendegar
kabar ini keesokan harinya.

Baca Juga :  Astaga! Pegang Tiang Tenda, Pemain Kuda Lumping Tewas Kesetrum

Kenny berharap kasus
ini segera dituntaskan dan pelakunya dihukum maksimal. “Harapanya sih aku dari
pertama sudah bilang siapapun pelakunya, enggak pandang bulu harus dapat
ganjaran seberat beratnya. Pokonya intinya kalau bisa hukuman mati,” tegas
Kenny.

“Dia (Zuraida)
menghabisi nyawa almarhum abu (ayah) ku seharusnya dia dapat ganjaranya kayak
gitu juga, karena ini (pembunuhan) sudah sangat terencana, bagus. Saya berharap
para tersangka dihukum maksimal. Harus dihukum maksimal,” pungkasnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru