SEKITAR dua pekan rentetan hujan mengguyur hampir seluruh
wilayah Kalteng. Untuk di wilayah Palangka Raya hampir jarang terjadi kebakaran
hutan dan lahan (Karhutla). Kalaupun ada, sangat mudah diatasi.
Nampaknya,
kini arah karhutla beralih ke daerah Kotawaringin. Terutama di Kobar, Kotim dan
Seruyan.
Data
yang dihimpun dari Pusdalpos, 1 Januari- 17
Agustus lalu wilayah Kobar hanya 42 kejadian dan 89,28 hektare lahan
yang terbakar. Namun, sampai akhir Agustus, sudah 307,06 hektare lahan yang
terbakar.(lihat tabel).
Kemarin,
kebakaran di Sampit, Kapolres Kotim AKBP
Mohammad Rommel langsung memimpin ke lokasi memadamkan api. Kebakaran itu
berada di sekitar Jalan MT Haryono Barat.
“Kami
sempat kesulitan, karena lahan yang terbakar berupa gambut. Walaupun tidak
begitu luas, tapi gambut ini kan termasuk yang sulit dipadamkan,” kata
dikutip dari Humas Polda Kalteng.
Kebakaran
tersebut sempat menyulitkan tim yang turun saat itu karena angin kencang
sehingga api semakin besar.
“Kami
turun bersama Tim Satgas Karhutla turun langsung padamkan api di lahan milik
masyarakat yang mengandung gambut,”ujarnya.
“Saat
itu sekitar lebih kurang dua jam api bisa kita padamkan, dengan berbagai
peralatan yang ada saat itu,” katanya.
“Kami
mengimbau di musim panas yang terjadi saat ini berharap masyarakat
berhati-hati dan tentunya jangan membuka lahan dengan cara membakar,”
jelasnya.
Usai
pemadaman kapolres memasang garis polisi di sejumlah titik lahan yang terbakar.
Sementara,
di Kobar, Udin salah satu warga dikejutkan dengan kobaran api yang membakar
lahan. Lokasi kebakaran sendiri sekitar 30 meter dari rumahnya. Sontak warga
langsung berhamburan menyelamatkan diri dan meminta bantuan. Pasalnya kobaran
api sendiri cukup besar dan dikhawatirkan menjalar hingga ke pemukiman
penduduk.
“Kami
sempat ketakutan karena api begitu besar bersamaan dengan angin sehingga dikhawatirkan
menjalar sampai rumah. Kami berteriak dan mencoba memadamkan dengan alat
seadanya,”katanya.
Diperkirakan
api sendiri berasal dari lahan kosong di daerah Jalan GM Arsyad,
Kelurahan Baru yang mengeluarkan asap tebal berwarna hitam pekat. Diduga api
dari puntung rokok warga yang melintas, karena tidak ada warga yang melakukan
aktifitas di lahan tersebut. Akibat kencangnya hembusan angin menambah
pembakaran api meluas. Apalagi areal lahan ini gambut dan lokasinya memang
sulit dijangkau apabila menggunakan kendaraan besar. Parahnya lagi pada saat
dipadamkan sampai malam hari api tetap membesar hingga menjelang subuh.
Aksi
melawan api juga dilakukan di Seruyan. Tim Pencegahan Karhutla Kabupaten Seruyan yang
terdiri dari Polri dan BPBD berjibaku memadamkan api di Km 18 Desa Sungai Bakau
Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Seruyan.
Lokasi
kebakaran merupakan lahan gambut yang ditumbuhi semak belukar dan tanaman jenis
pakis, yang membuat api cepat menjalar.
Pemadaman
kebakaran hutan dipimpin langsung oleh Paur Subbag Binops Polres Seruyan Iptu
Harjanto, KBO Satreskrim Ipda Dwi Tri Yanto dan KBO Satresnarkoba Ipda Wisnu
Susanto.
“Tim
terus berusaha memadamkan api dan mencegah kebakaran yang lebih luas kemarin,
dari pagi hingga sore,†ujar Iptu Harjanto, Minggu (1/9).
Diimbau
kepada masyarakat turut serta aktif dengan memberikan informasi apabilamelihat
adanya karhutla.
“Kami
juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membuka hutan atau lahan dengan
cara dibakar karena pelaku dapat dihukum pidana,†tegasnya mewakili Kapolres
Seruyan AKBP Ramon Zamora Ginting. (son/hms/ram/ctk/nto)
KARHUTLA DI WILAYAH KOTAWARINGIN
1 Jan- 31 Agustus
Wilayah Luas
(Ha) Kejadian (kali)
Kobar 307,06 64
Kotim 808,27 190
Lamandau 47,09 29
Seruyan 783,4 83
Sukamara 34 15
1 Jan- 17 Agustus
Wilayah Luas
(Ha) Kejadian (kali)
Kobar 89,28 42
Kotim 560,56 128
Lamandau 32 23
Seruyan 505,4 45
Sukamara 31 12
Sumber: Pusdalops